Sabtu, 10 Januari 2015

[World] Dua kasus penyanderaan 'berdarah' di Prancis berakhir

Polisi Prancis menyerbu dua lokasi penyanderaan di Paris, dan menewaskan tiga pelaku. Pelaku penyanderaan disalah satu lokasi merupakan tersangka pelaku penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo. Tragedi penyanderaan menewaskan tersangka pelaku dan para sandera

Dua bersaudara yang menyerang majalah Charlie Hebdo pada Rabu (07/01) lalu tewas di sebuah gudang di bagian utara Paris, di tempat mereka menyandera seseorang.

Dalam insiden kedua, di bagian timur Paris, pasukan anti-terorisme menyerbu supermarket dimana para sandera ditahan oleh seorang pria bersenjata yang dilaporkan memiliki kaitan dengan dua bersaudara tersebut.

Pria bersenjata dan empat orang sandera tewas.

Polisi Prancis yakin para tahanan ini tewas sebelum penyerbuan ke supermarket Hypercasher yang terletak di sekitar Porte de Vincennes, seperti disampaikan jaksa Paris Francois Molins kepada wartawan pada Jumat (09/01) malam.

Dia mengatakan investigasi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian mereka. Empat sandera mengalami luka serius dan 15 orang lainnya dibebaskan dengan selamat. Dua orang petugas polisi terluka dalam insiden tersebut.

Sebuah operasi dilakukan kepolisian setelah penyanderaan berakhir di Dammartin-en-Goele, yang terletak di 35km di bagian utara Paris.

Sebelum tewas, dua orang bersaudara Cherif dan Said Kouachi, keluar dari dalam gedung dan menembaki polisi.

Presiden Prancis Francois Hollande menggambarkan peristiwa itu sebagai sebuah "tragedi bagi bangsa".

Dalam sebuah tayangan televisi, dia berterimakasih terhadap pasukan atas "keberanian (dan) ketangkasan", tetapi dia menambahkan Prancis masih menghadapi ancaman.

"Kita harus tetap waspada. Saya juga meminta Anda untuk bersatu - ini merupakan senjata terbaik kita," kata dia.
Dua tersangka penyerang Charlie Hebdo tewas Kouachi bersaudara dilaporkan mengatakan telah siap mati.

Pasukan keamanan Prancis menyerbu gudang di utara Paris dan membunuh dua penyandera yang juga tersangka dalam pembunuhan di kantor majalah satire Charlie Hebdo.

Polisi Prancis melancarkan dua penyerbuan pada Jumat petang (09/01) waktu setempat. Pertama, operasi dilakukan di gudang percetakan di Dammartin-en-Goele, di mana kedua tersangka itu menyandera satu orang.

Tembakan senjata dan ledakan terdengar dalam penyerbuan di gudang percetakan ketika pasukan komando berseragam hitam menyerbu gudang itu.

Pasukan keamanan mengatakan orang-orang bersenjata keluar dan mengeluarkan tembakan. Sandera berhasil dibebaskan dengan selamat.

Kedua tersangka, kakak beradik, Said dan Cherif Kouachi, bersembunyi di gudang itu, setelah dikejar polisi di sebuah jalan raya.

Mereka buron selama dua hari setelah diduga melancarkan serangan mematikan di kantor Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.
Operasi terpisah Para sandera terlihat berlarian keluar dari pasar swalayan Hypercacher.

Tak lama setelah terjadinya serangan di Dammartin-en-Goele, peristiwa terpisah yang dramatis terjadi di bagian timur Paris ketika pasukan keamanan menyerbu sebuah pasar swalayan Yahudi di distrik Porte de Vincennes.

Seorang bersenjata, yang menyandera beberapa orang serta mengancam akan membunuh mereka jika pasukan bersenjata melakukan aksi terhadap Kouachi bersaudara, juga tewas dalam operasi penyerbuan yang dilakukan polisi.

Meskipun begitu, pasukan keamanan mengatakan empat sandera juga tewas.

Saat polisi memasuki tempat itu, terdengar lima ledakan dan tembakan senjata api. Sesudahnya, para sandera dibebaskan dan dibawa ke tempat yang aman.

Hingga kini belum ada informasi tentang nasib perempuan yang disebut memiliki kaitan dengan penyandera di pasar swalayan Yahudi.

Kepolsian Prancis mengatakan mereka mencari Hayat Boumeddiene, 26. Bersama penyandera di supermarket, ia dicurigai terlibat dalam penembakan mati seorang polisi wanita Kamis kemarin.

  ⚓️ BBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.