Kamis, 12 Februari 2015

Avon, Buat Kerja TNI Tak Kaku

LEMBUT: Kehadiran Avon sebagai Danramil membuat suasana kerja lebih berwarna.(ADITAMA/KP)

HENI Avontina tak pernah terpikir untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) perempuan. Apalagi harus bertanggung jawab dengan jabatan Komandan Rayon Militer (Danramil) mengamankan teritorial 03 KODIM 0905 Balikpapan. Dia membuktikan, perempuan bisa masuk di berbagai profesi. Agar tekun dan tetap bersahaja.

Meski mengaku tak bercita-cita jadi militer, sebenarnya perempuan yang akrab disapa Avon ini akrab dengan dunia TNI sejak anak-anak. Sebab, ayahnya, almarhum Kahar Wilson berprofesi sebagai TNI. Lama-kelamaan, aktivitas ayahnya menginspirasi perempuan kelahiran Balikpapan, 24 Oktober 1970 ini menjadi Komando Wanita Angkatan Darat (KOWAD).

Avon menuturkan, sang ayah sangat mendukung dirinya untuk menjadi tentara, namun tidak dengan Elisabeth Lumisu, sang ibu yang sempat tak merestui. “Mungkin karena saya anak yang paling dekat dengan ibu. Ibu ingin sekali melihat saya menjadi bidan. Tapi saya merasa bakat saya memang jadi tentara, menjadi kebanggaan karena bisa jadi penerusnya (ayah),” ungkapnya.

Avon mengaku dibesarkan di lingkungan sekitar rumah yang kental dengan pendidikan para tentara. Perempuan manis ini selalu melihat aktivitas para tentara tersebut. Dan dia termotivasi mengabdi untuk bangsa dan negara, dan ingin menjadi perempuan yang memberikan warna positif untuk lingkungan kerja.

Dulu, dia merasa dunia militer sangat kaku dan didikannya keras. Namun, setelah terjun anggapan tersebut sirna.

Avon menceritakan, kali pertama masuk ke dunia militer, dia berada dalam bidang administrasi bagian logistik. Saat pendidikan, Avon mengatakan harus membawa senjata, tapi saat dinas sehari-hari Avon tidak membawa senjata.

Anak ke tujuh dari sembilan bersaudara ini sudah mengabdi selama 21 tahun. Ketekunannya lah yang membawa dia hingga ke titik ini. Menurutnya, proses menjadi pemimpin anggota TNI sangat luar biasa. Avon bangga, bisa menggoreskan sejarah untuk pertama kalinya menjadi Danramil perempuan di Kalimantan dan nomor empat di Indonesia. “Saya bangga sekali, berterima kasih kepada Tuhan karena hal ini tak mungkin terjadi atas kehendak-Nya,” tutur suami dari Richard Nickson ini.

Menurut Avon, pencapaiannya saat ini sebuah tantangan profesi yang luar biasa. Kebanyakan yang menjadi TNI adalah laki-laki. “Pemimpin perempuan sangat diperlukan untuk membuat suasana kerja lebih lembut dan tak begitu kaku. Semua mendukung akan kehadiran Danramil perempuan,” kata Avon.

Avon sudah sering berpindah-pindah tugas. Dia pernah mengenyam tugas di daerah Siliwangi, Bandung, Medan, dan sekarang di Balikpapan. Meski sebagai Danramil perempuan pertama di Kalimantan, Avon tetap rendah hati.

  Kaltimpost  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.