Jumat, 13 Februari 2015

Kumis dan Baret Hitam

Hampir setiap korps dalam militer punya tradisi sendiri-sendiri. Kalau dalam Kavaleri, ada sebuah tradisi unik, yaitu soal kumis. Konon, hanya personel berpangkat mayor ke atas yang boleh memelihara kumis. Tidak heran, kalau kita berjalan-jalan di markas Kavaleri, semua yang berkumis itu pasti berpangkat minimal melati satu. Namun, tidak semua yang kelimis berpangkat lebih rendah dari mayor.

”Ini aturan tidak tertulis saja, jadi begitu (berpangkat) mayor, kebanyakan kami langsung berkumis,” kata Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Kolonel Nugroho Tjendakiarto belum lama ini.

Nugroho mengaku, kalaupun ada prajurit di bawah mayor yang memelihara kumis tidak akan diapa-apakan. Namun, entah kenapa, semua mematuhi aturan tidak tertulis ini. Kecuali kalau personel Kavaleri tersebut sedang bertugas di luar korps, misalnya di komando daerah militer (kodam).

Tradisi lain yang berlaku universal adalah baret hitam. Korps Kavaleri di seluruh dunia mengenakan baret hitam. Nugroho mengatakan, ini adalah tradisi semata. Kalau dicari-cari, mungkin karena orang Kavaleri banyak bergaul dengan mesin dan kendaraan tempur sehingga dekat dengan oli. ”Daripada baret kotor dan jadi hitam,” ujarnya.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.