Kamis, 05 Februari 2015

RI-Inggris Bicarakan Kerja Sama Pemberantasan Terorisme

Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond menyambangi Indonesia dan bertemu Menlu RI Retno Marsudi, membicarakan kerja sama militer dua negara. (CNN Indonesia/Safir Makki)

M
enteri Luar Negeri Philip Hammond membicarakan upaya memerangi terorisme dalam pertemuannya dengan Menlu RI Retno Marsudi pada Rabu (4/2). Menurut Hammond, teroris khususnya ISIS adalah ancaman bagi semua negara yang cinta damai.

"Kami telah berdiskusi pagi tadi mengenai bagaimana kami akan bekerja sama dalam isu-isu seperti tentara asing, pendanaan teroris, dan area pembahasan lain untuk melawan teroris," ujar Hammond dalam konferensi pers usai pertemuan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

Kelompok teroris ISIS semakin menebar ancaman setelah membunuh pilot asal Yordania, Muath Kassesbeh. Hammond mengecam pembunuhan tersebut dan bertekad akan mengalahkan ISIS bersama dengan koalisi lebih dari 60 negara.

"Kebrutalan itu akan dikonfrontir dan dikalahkan, komitmen kami semakin tegas dan kuat. ISIS adalah ancaman bagi kita semua, bagi negara-negara yang cinta damai," kata Hammond.

Inggris ikut serta bersama Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke daerah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah. Hammond mengatakan, Inggris masih akan terus melakukan serangan tersebut.

"Setiap kami melihat kebrutalan ISIS, keputusan kami kian bulat," kata Hammond.

Juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan kerja sama pemberantasan terorisme dibahas dalam pertemuan empat mata antara Hammond dengan Retno. Menurut Arrmanatha, kerja sama ini mencakup banyak hal.

"Intinya adalah kerja sama memerangi terorisme, bukan hanya terkait ISIS. Kerja samanya bermacam-macam, seperti pertukaran intelijen dan peningkatan kapasitas," kata Arrmanatha kepada CNN Indonesia.

Dalam upaya memerangi ISIS, Indonesia memang tidak terlibat dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat. Namun Indonesia menyuarakan penentangannya terhadap terorisme dalam berbagai forum.

"Kita tidak terlibat secara detail di sana, kita lebih melalui forum, salah satunya OKI (Organisasi Kerja Sama Islam)," ujar Arrmanatha.

Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Amerika Eropa Kemlu, Dian Triansyah Djani, memaparkan rencana kerja sama militer dengan Inggris yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Tentunya kami bahas kerja sama militer ke militer, akan ada navy to navy talk juga. Kita juga highlight kemampuan kita untuk buat baju-baju militer," kata Dian.(den)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.