Senin, 16 Februari 2015

[World] Dua Aksi Penembakan di Copenhagen

Debat Tentang Islam dan Kebebasan Berbicara Berujung Maut imagePria yang diduga pelaku penembakan Copenhagen. Foto Reuters♘

Sebuah aksi penembakan brutal terjadi di sebuah pusat kebudayaan di kota Copenhagen, Denmark, semalam. Penembakan itu terjadi di tengah acara debat mengenai Islam dan kebebasan berekspresi.

"Pelaku menembak dari luar, dan nampaknya memiliki niat untuk meniru aksi di Charlie Hebdo. Hanya saja, kali ini pelaku penyerangan tidak berhasil masuk ke dalam ruangan," ucap Duta besar Prancis untuk Denmark, Francois Zimeray yang turut hadir dalam serangan tersebut.

Aksi baku tembak pun sempat terjadi antara pihak kepolisian Denmark, dengan pelaku penyerangan yang diketahui beraksi sendirian. Pihak kepolsian belum mengetahui identitas dan motif pelaku penyerangan.

Tidak lama setelah aksi penyerangn itu, polisi Denmark langsung merilis sebuah foto tersangka yang menunjukkan seorang pria yang menggunakan jaket gelap dan topi merah marun membawa tas hitam. Polisi Denmark menggambarkan tersangka sebagai pria berusia 25-30 tahun, memiliki tinggi sekitar 185 cm tinggi, dengan tubuh atletis.

Dalam aksi tersebut, seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (15/2/2015), satu orang peserta debat tewas dan tiga orang lainnya, yang kesemuanya anggota polisi menderita luka-luka. Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmid menyebut serangan tersebut sebagai serangan teroris.

Seniman asal Swedia Lars Vilks, orang yang pernah membuat karikatur nabi Muhammad pada tahun 2007 lalu yang turut hadir dalam debat itu diduga sebagai target utama dalam aksi ini. Dia berhasil selamat, setelah berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.
Aksi Penembakan Kedua Terjadi di Copenhagen imageSerangan kedua terjadi hanya berselang beberapa jam setelah serangan pertama. Foto Reuters♘

Hanya berselang beberapa jam setelah penembakan di sebuah pusat kebudayaan di kota Copenhagen, Denmark, aksi serupa terjadi di sebuah Sinagog, atau tempat peribadatan umat Yahudi di kota Copenhagen.

"Satu orang tewas, sementara itu dua anggota kami menderita luka-luka akibat aksi penembakan tersebut," ucap kepolisian Denmark dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (15/2/2015).

Namun, polisi Denmark mengaku mereka belum mengetahui apakah ada keterkaitan antara aksi penembakan yang berlangsung semalam, dengan aksi penembakan kedua ini. Proses penyelidikan pun masih dilakukan hingga saat ini.

Media setempat melaporkan, pihak kepolisian langsung menerjukan pencarian besar-besaran untuk menemukan pelaku penembakan. Pencarian melalui darat dan udara terus digalakan oleh pihak kepolisian Denmark untuk mencari pelaku.

Sementara itu, Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmid percaya aksi penembakan yang melanda negaranya tidak bermotif rasial, atau bermotif agama, namun bermotif politik. "Kami merasa yakin sekarang bahwa itu adalah serangan bermotif politik, dan dengan demikian itu adalah serangan teroris," ucap Thorning-Schmid dalam sebuah pernyataan.
Lars Vilks, Target Utama Penembakan Copenhagen imageVilks merupakan kartunis yang pernah membuat kartun Nabi Muhammad pada tahun 2007 lalu, dimana kartun yang dia buat telah menyebabkan aksi protes besar-besaran di seluruh dunia. Foto Reuters♘

Lars Vilks, seorang kartunis kontroversial asal Swedia diyakini menjadi sasaran utama penembakan di pusat kebudayaan di kota Copenhagen, Denmark, semalam. Vilks merupakan salah satu orang yang turut hadir dalam acara diskusi Islam dan kebebasan berbicara itu.

Salah seorang panitia acara diskusi, Helle Merete Brix, mengatakan pelaku penyerangan menembakan senjata dari luar gedung. Walaupun menembak secara sporadis, dirinya tetap yakin target utama dalam serangan ini adalah Vilks.

“Ada banyak tembakan ke arah ruang konferensi. Saya melihat salah satu pelaku berlari dan menggunakan penutup wajah, sehingga tidak terlihat mukanya. Bahkan saya tidak yakin pelakunya satu atau dua orang,” ucap Brix.

“Saya jelas menganggap ini sebagai serangan terhadap Lars Vilks, karena dia hadir di acara diskusi ini,” Brix menambahkan, seperti dilansir ABC News, Minggu (15/2/2015).

Vilks merupakan kartunis yang pernah membuat kartun Nabi Muhammad pada tahun 2007 lalu, dimana kartun yang dia buat telah menyebabkan aksi protes besar-besaran di seluruh dunia. Semenjak merilis kartun Nabi Muhammad, Vilks dikabarkan selalu didampingi polisi kemanapun dia pergi, karena selalu mendapat ancaman pembunuhan.

Kartunis Swedia itu sendiri lolos dari serangan tersebut tanpa luka sedikitpun. Dirinya selamat, karena berhasil melarikan diri lewat pintu belakang gedung.
Polisi Tembak Mati Terduga Pelaku Penyerangan di Copenhagen imagePolisi berjaga di kota Copenhagen paska penembakan brutal. Foto Reuters♘

Kepolisian Denmark dikabarkan menembak mati seorang pria di dekat lokasi penyerangan Sinagog dan pusat kebudayaan di kota Copenhagen, Denmark. Menurut polisi, pria tersebut sempat melepaskan tembakan ke arah polisi, sebelum dilumpuhkan.

"Pria itu dielu-elukan. Dia sempat melepaskan tembakan ke arah petugas kepolisian sebelum akhinya ditembak mati. Pria itu telah tewas, dan untungnya tidak ada satupun anggota kami yang terluka dalam baku tembak itu," ucap pihak kepolisian Denmark, seperti dilansir Reuters, Minggu (15/2/2015).

Namun, Belum diketahui pasti, apakah pria tersebut merupakan pelaku penembakan kedua tempat itu, atau ada pelaku lainnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian Denmark mengatakan mereka belum mengetahui apakan ada keterkaitan antara dua insiden di kota Copenhagen itu.

Dalam dua aksi penembakan yang melanda Copenhagen, semalam, dua orang dilaporkan tewas. Sementara itu, lima orang polisi menderita luka-luka ketika terlibat baku tembak dengan pelaku.

Seniman asal Swedia, Lars Vilks diduga kuat sebagai sasaran utama dalam serangan pertama, di pusat kebudayaan di Kopenhagen. Vliks adalah orang yang pernah membuat kartun tidak senonoh nabi Muhammad pada tahun 2007 lalu.
Polisi Denmark Yakin Tembak Orang yang Tepat imagePolisi berkumpul di lokasi penembakan tersangka penembakan di Copenhagen. Foto Reuters♘

Kepolisian Denmark mengatakan bahwa mereka telah menembak orang yang tepat. Mereka menyakini, pria yang mereka tewaskan dalam baku tembak beberapa waktu lalu adalah orang yang bertanggung jawab atas dua aksi penembakan di Copenhagen.

"Kami berasumsi bahwa kedua insiden penembakan yang terjadi di Copenhagen dilakukan oleh orang yang sama," ucap Kepala Polisi Denmark, Inspektur Torben MolGaard Jensen, seperti dilansir Reuters, Minggu (15/2/2015).

"Kami juga mengganggap bahwa orang yang ditembak oleh polisi di stasiun Norreport adalah orang tersebut, orang yang bertanggung jawab atas dua insiden penembakan tersebut," Jensen menambahkan.

Namun, Jensen belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas pelaku, dan kemungkinann motif apa yang dibawa pelaku dalam dua penembakan yang menewaskan dua orang, dan melukai lima anggota kepolisian Denmark tersebut.

Sebelumnya, sang pelaku diduga mengincar seniman asal Swedia, Lars Vilks saat melakukan penyerang di sebuah pusat kebudayaan di Copenhagen. Tapi, belum diketahui mengapa dia juga melakukan serangan terhadap sebuah Sinagog beberapa jam kemudian.
ISIS Hargai Kepala Lars Vilks USD 150 Ribu imageLars Vilks merupakan seniman kontroversial, yang kerap membuat karya yang menyinggung sebuah agama. Foto Reuters♘

Nama Lars Vliks kembali muncul paska aksi penembakan yang melanda Cophenhagen, Denmark, semalam. Vilks diduga kuat sebagai target utama aksi penembakan tersebut.

Vliks, seperti dilansir News.com.au, Minggu (15/2/20150, adalah seorang seniman kontroversial asal Swedia.

Atas nama kebebasan berekspresi, Vilks kerap kali membuahkan sebuah karya yang menyinggung sebuah agama atau etnis. Aksi Vilks ketika membuat kartun Nabi Muhammad pada tahun 2007 lalu memancing protes besar-besaran di seluruh dunia, terutama di negara dengan mayoritas Muslim.

Selain pernah membuat kartun Nabi Muhammad berperawakan layaknya seekor anjing, pria berusia 69 tahun ini juga pernah menggambarkan tokoh Yesus sebagai seorang pedofilia. Bukan hanya itu, atas aksinya tersebut al-Qaeda dan juga ISIS bahkan menaruhnya dalam daftar orang yang wajib mereka bunuh.

Kedua kelompok itu juga pernah menghargai kepala Vilk sebesar USD 150 ribu, atau Rp. 2,2 miliar. Hadiah ini diberikan kepada siapapun yang bisa membunuh kartunis Swedia tersebut.

Vilks yang lahir di Helsingborg, Swedia mempunyai orangtua berdarah Latvia dan Swedia. Dia menuntaskan gelar doktoralnya di jurusan sejarah seni Lund University pada 1987. Kemudian dia bekerja di akademi seni Oslo National Academy dari 1988 hingga 1997, sebelum resmi menjadi profesor seni di Bergen National Academy.

Tahun lalu, tepatnya pada bulan Oktober, dia juga sempat kembali menjadi buah bibir karena menganugerahi majalah Charlie Hebdo sebuah penghargaan kebebasan berpendapat melalui organisasinya, Lars Vilks Committee.(esn)

  Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.