Kamis, 26 Maret 2015

Operasi Camar Maleo Berakhir, 536 Personel Brimob BKO Ditarik dari Poso

Kepala Kepolisian Resort Poso AKBP Ronny Suseno memastikan Polisi untuk sementara waktu tidak memperpanjang pelaksanaan Operasi Camar Maleo yang berakhir pada Kamis 26 Maret 2015. Aktifitas pemasangan Baliho DPO Teroris di Poso (Foto: VOA/Yoanes)

Operasi Camar Maleo Polri di kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah untuk sementara waktu tidak diperpanjang setelah dinyatakan berakhir pada 26 Maret 2015, meskipun demikian Polri akan kembali menggelar Operasi bagi pencarian kelompok teroris Santoso setelah usainya latihan perang TNI di Poso.

536 personel Brimob BKO dari Kelapa Dua Jakarta yang dikerahkan dalam operasi itu telah ditarik untuk selanjutnya ditempatkan di Mapolda Sulawesi Tengah di Palu.

Kepala Kepolisian Resort Poso AKBP Ronny Suseno memastikan Polisi untuk sementara waktu tidak memperpanjang pelaksanaan Operasi Camar Maleo yang berakhir pada kamis 26 Maret 2015.

"Operasi camar untuk sementara berakhir pada tanggal 26 yang jelas hari ini, namun bukan berarti penegakan hukum itu berhenti," kata Kapolres Poso, AKBP Ronny Suseno.

Operasi Camar Maleo telah di gelar dalam dua bulan terakhir yang bertujuan untuk mencari dan menangkap kelompok Teroris Santoso pasca aksi terakhir kelompok itu yang membunuh tiga warga desa Tangkura Kecamatan Poso Pesisir Selatan pada 15 Januari 2015.

AKBP Ronny Suseno mengatakan dengan tidak diperpanjangnya operasi itu maka 563 personel Brimob dari Kelapa Dua Jakarta telah ditarik ke Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah di Palu.

“Ya sementara kami melakukan penarikan secara bertahap, pasukan ini sementara ini ditampung di Palu dan kemudian mereka disana kedepannya saya juga tidak tahu karena itu program dari pusat langsung,” kata Ronny Suseso.

Polisi juga mengurangi aktifitas di sekitar wilayah hutan pegunungan di Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan dan Lore Utara terkait rencana latihan perang Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI pada 31 Maret mendatang. Meskipun demikian personel Brimob Polda Sulawesi Tengah hingga kini masih disiagakan di perkampungan warga yang berbatasan dengan hutan.

Keberlanjutan operasi bagi pencarian kelompok teroris Santoso di Poso pasca berakhirnya Operasi Camar Maleo menurut AKBP Ronny Suseno masih dalam tingkat koordinasi di Mabes Polri namun ia memastikan Polri akan kembali menggelar operasi setelah usainya pelaksanaan Latihan Perang TNI di Poso.

“Belum tahu belum tahu karena ini masih tingkat koordinasi di pusat dalam hal ini adalah Mabes tapi kalau seandainya, yang jelas akan ada operasi lagi, dilanjutkan setelah latihan gabungan dari TNI tersebut,” lanjut Kapolres Poso.

Lokasi latihan perang TNI yang melibatkan 3.222 personel gabungan dari angkatan darat, laut dan udara tersebut mengambil lokasi yang selama ini menjadi fokus pencarian kelompok teroris Santoso dalam Operasi Camar Maleo. Kelompok itu diburu keberadaannya oleh Polisi di wilayah hutan pegunungan yang berada di wilayah Kecamatan Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan, Poso Pesisir Utara dan Lore Utara.

Namun hingga berakhirnya Operasi Camar di Poso, keberadaan kelompok teroris Santoso yang diduga berkekuatan 28 orang termasuk diantaranya Daeng Koro dan Basri masih belum berhasil ditemukan.

Namun setidaknya Operasi Camar Maleo selama dua bulan itu sempat mencatat sejumlah keberhasilan antara lain penangkapan enam orang atas dugaan keterlibatan sebagai kurir dan penyuplai logistik bagi kelompok Santoso, termasuk di antaranya menciptakan rasa aman bagi warga masyarakat yang berada di kantong kantong keberadaan kelompok teroris tersebut.

  VoA  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.