Minggu, 19 April 2015

Indonesia Berpengalaman Tangani Radikalisme

http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/04/19/40/991251/norwegia-indonesia-berpengalaman-tangani-radikalisme-i73.jpgPertemuan Indonesia-Norwegia (Isra Triansyah/Sindonews)⚓️

Norwegia menyebut Indonesia adalah salah satu negara yang paling berpengalaman dalam menangani isu radikalisme. Menurut negara Skandinavia itu, dunia bisa belajar banyak dari Indonesia mengenai hal ini.

"Saya kira dalam isu radikalisme, Indonesia memiliki pengalaman dan pesan penting bagi dunia. Pesan toleransi dari negara populasi yang memiliki interpretasi yang kuat dan baik mengenai Islam. ini satu hal dimana dunia bisa belajar," ucap Duta Besar Norwegia untuk indonesia, Stig Traavik, Minggu (19/4/2015).

Dirinya juga mengatakan, isu mengenai radikalisme ini juga menjadi salah satu pembahasan utama kala Perdana Menteri Norwegia Erno Solberg melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo tengah pekan lalu. Isu ini diangkat karena Norwegia memiliki masalah yang cukup besar dengan radikalisme.

"Ketika PM kami bersama dengan Presiden Jokowi, mereka membicarakan masalah ini. Norway memiliki masalah pemuda yang ikut berperang di suriah. Secara mengejutkan, masalah kami lebih besar dibanding indonesia," imbuhnya.

"Jadi Indonesia memiliki intepretasi yang baik mengenai toleransi. dan memberikan pelajaran kepada dunia. kalian memiliki hubungan antara agama yang sangat baik. Indonesia menunjukkan bahwa Islam moderat, toleransi dan saling megerti satu sama lain. Indonesia memiliki tempat sangat penting dalam masalah ini," tambahnya.(esn)
Indonesia-Norwegia Komitmen Bantu Afghanistanhttp://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/04/19/40/991206/indonesia-norwegia-komitmen-bantu-afghanistan-Njj.jpgKesepakatan Indonesia-Norwegia bantu Afghanistan (Isra Triansyah/Sindonews)⚓️

Indonesia dan Norwegia menyatakan akan terus meningkatkan komitmen untuk membantu Afghanistan. Kepastian ini tercantum dalam kerjasama segitiga antara Norwegia, Indonesia, dan Afghanistan.

"Berbagai macam kegiatan yang berbentuk capacity building, training dan semacamnya, prisipnya triangular corporation adalah apa yang kira-kira dibutuhkan. Apa yang mereka butuhkan adalah hal yang paling penting. Jadi, dibentuk berdasarkan kebutuhannya," ucap Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Dian Triansah Djani pada Minggu (19/4/2015).

Berbicara bersama dengan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Afghanistan untuk Indonesia, Amanullah Sallem dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, Trian menyatakan beberapa bantuan yang sudah diberikan Indonesia dan Norwegia adalah bantuan pembangunan kapasitas.

"Itu bisa dalam berbagai macam sektor. Pada saat ini kita sudah mengadakan pelatihan untuk polisi dan pendidikan, di kemudian hari kita akan terus mengembangkan yang kiranya dibutuhkan oleh Afghanistan," tambahnya.

Trian juga menekankan, kerjasama ini juga bukan hanya membawa manfaat bagi Afghanistan, melainkan juga untuk Indonesia. Dirinya menyatakan, Indonesia bisa belajar banyak dari Afghanistan. Salah satunya mengenai kebudayaan dan juga kearifan lokal mereka yang mungkin bisa ditiru Indonesia.(esn)

  ⚓️ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.