Senin, 20 April 2015

KBRI di Yaman Dibom

2 Staf Dikabarkan Terluka [Saiful]

KBRI
di Sanaa, Yaman, dibom. Gedung KBRI hancur terkena ledakan. Belum diketahui dari pihak mana yang membombardir Sanaa hingga merusak kantor KBRI.

Seorang pembaca Saiful, lewat surat elektronik ke redaksi, Senin (20/4/2015) mengabarkan dua staf KBRI mengalami luka. Kedua korban luka diidentifikasi bernama Sapto dan Rifki yang mengalami luka di tangan dan kaki.

Seorang diplomat Indonesia yang dikonfirmasi juga memastikan adanya kerusakan itu. "KBRI Sanaa rusak," terang diplomat yang tak mau disebutkan namanya itu.

Sayangnya sumber resmi Kemlu RI belum bisa dikonfirmasi. Juru Bicara Kemlu Arrmanatha dan Direktur Perlindungan WNI Lalu M Iqbal yang dikontak lewat telepon belum merespons.(ndr/mad)
Ada 17 WNI di Gedung KBRI Yaman Saat Diserang Bom Gedung Kedutaan Besar RI di Kota Sana'a, Yaman, hancur terkena serangan bom. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, ada 17 WNI di gedung itu saat serangan bom terjadi.

"Terdapat 17 orang WNI yang terdiri dari 4 tim evakuasi dari Jakarta, 1 home staf, 5 lokal staf, 5 buruh migran Indonesia dan dua mahasiswa Indonesia," kata Retno saat jumpa pers di Gedung JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015).

"Alhamdulillah tidak terdapat korban jiwa," tambah Retno.

Meski demikian, lanjut Retno, dua orang staf KBRI dan 1 WNI mengalami luka ringan akibat serangan bom tersebut.

"Sekarang semua staf sudah dievakuasi di Wisma Duta Sana'a, dan akan segera dievakuasi ke Hudaida," kata Retno.(jor/vid)
Korban Luka Karena Bom di KBRI Yaman Dibawa ke RS, 17 WNI Dievakuasi KBRI Sanaa, Yaman rusak karena imbas serangan ke basis gudang senjata di Yaman. Dua orang staf mengalami luka-luka.

"Ada 17 WNI yang siap dievakuasi, semua selamat. Ada yang luka sudah dibawa ke RS, saat ini sedang diatur keberangkatan ke Kota Hudaidah," jelas Dubes RI di Sanaa, Wajid Fauzi, Senin (20/4/2015).

Menurut Wajid, kantor KBRI bukan sasaran bom tetapi hanya terkena dampak ledakan bom.

"Lokasi gudang senjata tak jauh dari KBRI," imbuh dia.(ndr/mad)
2 Staf KBRI dan 1 WNI Luka Ringan Jumpa pers Menlu

G
edung KBRI Sanaa di Yaman terkena imbas bom yang dilancarkan aliansi Arab Saudi. 3 Orang yang ada di KBRI luka ringan.

"2 Staf diplomatik KBRI dan 1 WNI luka ringan," kata Menlu Retno LP Marsudi.

Hal itu disampaikan Retno dalam jumpa pers di sela-sela ajang peringatan Konferensi Asia Afria (KAA) di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2015).

"Dari Sanaa mereka akan segera dievakuasi ke Al Hudaidah," imbuh Retno.

Menurut Reuters, serangan aliansi Arab Saudi ditujukan pada basis misil Scud yang dimiliki sekutu Syiah Houthi hari ini. Menurut warga setempat, serangan ini paling besar dalam 3 minggu terakhir.(nwk/nrl)
Target Bom di Sanaa Bukan KBRI, Tapi Depo Senjata Yaman Kantor Kedutaan Besar RI di Sanaa, Yaman, hancur karena terkena serangan bom. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, yang menjadi target serangan bom itu adalah depo senjata milik Yaman yang ada di dekat KBRI.

"Informasi yang kami peroleh, target serangan adalah depo amunisi yang berada di kawasan dekat KBRI di Sanaa," kata Retno saat jumpa pers di Gedung JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015).

Retno menjelaskan, akibat serangan brutal itu, beberapa orang staf diplomat Indonesia terluka. Gedung dan beberapa kendaraan KBRI di sana hancur terkena bom.

"Serangan tersebut mengakibatkan terlukanya staf diplomat Indonesia dan rusaknya gedung KBRI dan kendaraan milik KBRI di area tersebut," kata Retno.

Retno mengatakan, serangan itu terjadi sekitar pukul 10.45 waktu setempat. Tidak ada laporan WNI yang menjadi korban jiwa dalam serangan ini.

Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bom brutal tersebut.(jor/bar)
Belum Ada Pihak yang Bertanggung Jawab Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kota Sanaa, Yaman, hancur akibat serangan bom. Jubir Kemlu Armanatha Nasir mengatakan, hingga saat ini belum ada pernyataan seputar siapa yang bertanggung jawab di balik aksi tersebut.

"Kita belum tahu penjelasannya siapa yang nyerang. Sampai saat ini kita belum tahu siapa yang bom dan belum ada pernyataan resmi pemerintah Yaman," ujar pria yang kerap dipanggil Tata itu kepada wartawan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (20/4/2015).

"Yang mereka (staf KBRI) tahu beberapa jam sebelum pengeboman, malamnya ada beberapa kali penyerangan," imbuhnya.

Tata menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima dari KBRI di Sanaa, target utama serangan bom tersebut adalah depo amunisi. Akibat dari serangan ini, jalanan di sekitar lokasi dilaporkan rusak parah.

"Menurut info yang kita terima, jalan-jalan di sekitar itu rusak. Dua orang di sana terluka karena mereka pas kejadian ada di sana. Kita di sana ada tangki solar dan pagar KBRI. Nanti mau ditutup supaya jangan sampai ada yang dijarah," tutup Tata.

Akibat serangan brutal itu, beberapa orang staf diplomat Indonesia terluka. Gedung dan beberapa kendaraan KBRI di sana hancur terkena bom.

Tidak ada laporan WNI yang menjadi korban jiwa dalam serangan ini. Pemerintah Indonesia mengeluarkan kecaman keras.(aws/bar)
70 Persen Bangunan KBRI di Yaman Rusak Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, Yaman hancur akibat serangan bom hari ini sekitar pukul 10.45 waktu setempat. Menurut laporan yang diterima juru bicara Kemlu Armanatha Nasir, 70 persen bangunan KBRI di Yaman mengalami kerusakan.

"Hampir 70 persen rusak mulai dari plafon, kaca pecah dan semua jendela pada jatuh. Diplomat kita juga ada yang luka karena pecahan kaca yang menimpanya," ujar diplomat yang akrab disapa Tata di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Tata memastikan KBRI di Sanaa sudah tidak beroperasi lagi semenjak situasi di Yaman tidak kondusif. Namun sejumlah staf memang tetap berjaga di gedung tersebut untuk mengantisipasi adanya WNI yang hendak meminta bantuan.

"KBRI di sana (sengaja tetap dibuka meski tidak beroperasi) agar WNI dapat berkomunikasi kalau menghadapi masalah," sambungnya.

Mengenai kecaman yang disampaikan Menlu Retno LP Marsudi dalam konferensi pers terkait serangan bom tersebut, Tata menyebut kecaman itu masih bersifat terbuka. "Iya (kecaman terbuka)," tutup Tata.

Sebelumnya, Menlu Retno mengecam keras serangan bom yang terjadi di Kota Sanaa, Yaman. Serangan bom ke gudang senjata di Yaman itu berimbas pada hancurkan KBRI.

"Saya ingin menyampaikan satu info mengenai apa yang baru terjadi di Sanaa. Indonesia mengecam keras serangan bom di Kota Sanaa pada 20 April 2015 pukul 10.45 waktu setempat," kata Retno.(aws/ndr)
17 WNI Akan Dievakuasi ke Hudaidah Ada 17 WNI di KBRI Sanaa, Yaman, saat bom menghancurkan gedung tersebut. Ke-17 WNI tersebut selamat, dan akan dievakuasi ke Kota Hudaidah.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, tak ada korban jiwa akibat serangan brutal tersebut. Namun dua orang staf KBRI dan 1 WNI mengalami luka.

"Kementerian Luar Negeri telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sanaa untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan WNI di sana," kata Menlu Retno sata jumpa pers di Gedung JCC. Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015).

Retno menjelaskan dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka itu telah mendapat perawatan. "Kini seluruh WNI tersebut sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sanaa dan kita upayakan segera dievakuasi ke Hudaidah," kata Retno.

Adapun 17 WNI di gedung KBRI yang diserang bom itu terdiri dari 4 tim evakuasi dari Jakarta, 1 home staf, 5 lokal staf, 5 Buruh Migran Indonesia, dan dua mahasiswa Indonesia. "Alhamdulillah tidak terdapat korban jiwa," kata Retno.(jor/bar)

  ★ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.