Jumat, 24 April 2015

[World] Perancis Kirim MBT ke Polandia

MBT Leclerc Perancis [AP Photo]

P
akta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus menambah kekuatannya di depan pintu Rusia. Setelah Amerika mengirimkan pasukan dan alat beratnya, Perancis juga mengirim sejumlah tank tempur mereka ke Polandia.

Pada hari Senin 20 April 2015, sebanyak 15 tank tempur utama atau main battle tank (MBT) Leclerc meninggalkan Perancis untuk memulai perjalanan menuju Polandia. Mereka bagian dari 12ème Resimen de Cuirassiers, Perancis juga telah menyebarkan peleton 16eme Bataillon de Chasseurs yang mencakup empat kendaraan tempur infanteri, dan satu peleton dari 13ème Régiment du Génie.

MBT Leclerc yang masuk layanan sejak 1992, tidak begitu tenar dan belum terbukti kehandalannya. Melihat tindakan minimal di Kosovo dan Lebanon, tank tidak pernah digunakan secara langsung dalam konflik intensitas tinggi.

Pada Selasa 21 April Presiden Polandia Bronislaw Komorowski juga menunjukkan bahwa ia akan bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk membeli rudal pertahanan Patriot. Dan kemungkinan Amerika akan menyambut rencana itu. Dengan demikian dipastikan kekuatan militer di Eropa Timur akan semakin head to head dengan Rusia dan menjadikan konflik intensitas tinggi dan bisa pecah sewaktu-waktu.

“Pada saat konflik bersenjata di Ukraina Bronislaw Komorowski ingin menampilkan dirinya sebagai komandan yang kuat,” ungkap spesialis pakar politik Wieslaw Galazka seperti dikutip kantor berita Wirtualna Polska.

Aliansi militer Barat juga telah meningkatkan kehadirannya di negara-negara Baltik. Latvia telah menyatakan keinginannya untuk menjadi tuan rumah batalion permanen pasukan NATO.

“Pada saat ini, kami sedang mencari sistem pertahanan udara,” kata Menteri Pertahanan Latvia Raimonds Vejonis kepada Sputnik, Selasa. “Tentu saja, kami akan membahas kemungkinan adanya kekuatan NATO secara permanen di wilayah ini – itu adalah pertanyaan penting bagi kami.”

Pemerintah Latvia telah menyatakan keprihatinan tentang ancaman Rusia yang dirasakan sejak tahun lalu.

NATO juga meluncurkan serangkaian latihan perang cyber di Estonia. Meskipun ini tidak resmi dalam menanggapi ancaman Rusia, Rob Pritchard, seorang ahli cybersecurity di Royal United Services Institute di London, menunjukkan ada kemungkinan koneksi dengan situasi yang berkembang saat ini.

“Latihan militer Rusia saat ini terdeteksi pada radar NATO, untuk mensimulasikan serangan serupa dengan yang digunakan oleh negara Rusia, dan aktor-aktor negara yang didukung,” Pritchard dikutip oleh Associated Press. [sputnik]

  Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.