Sabtu, 11 April 2015

[World] Pesawat Rusia dan AS Hampir Bertabrakan di Atas Laut Baltik

Pentagon menyatakan, pesawat mata-mata mereka dan pesawat tempur Rusia hampir bertabrakan di atas laut Baltik. US RC 135 [wikipedia]

Pentagon menyatakan, pesawat mata-mata mereka dan pesawat tempur Rusia hampir bertabrakan di atas laut Baltik. Mereka menyebut insiden ini hampir terjadi karena gaya terbang koboi pilot jet tempur Rusia.

"Pada Selasa (7/4/2015) pagi, pesawat mata-mata kami US RC-135U dicegat oleh pesawat Rusia Su-27 Flanker saat melakukan penerbangan rutin internasional. Pesawat tersebut terbang dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional," ucap juru bicara Pentagon Eileen Lainez di Washington, Amerika Serikat (AS).

Lainez, seperti dilansir Spuntik pada Sabtu (11/4/2015) menyatakan, pihaknya telah mengajukan protes kepada pemerintah Rusia atas insiden tersebut. "AS memandang serius insiden ini, dan telah mengajukan protes kepada pemerintah Rusia melalui jalur diplomatik yang kami miliki," ucapnya.

Menurut beberapa laporan media AS, pesawat Rusia tersebut terbang secara berdampingan dengan jarak yang sangat dekat. Pesawat itu, menurut laporan media di AS hanya berjarak enam meter dari pesawat AS, dimana bila terdapat sedikit saja kesalahan dengan jarak sedekat itu, bisa berakibat sangat fatal.

Sementara itu, militer Rusia membantah pilot-pilot mereka telah terbang dengan manuver yang berbahaya. Menurut Negeri Beruang Merah itu pilot mereka memiliki disiplin yang tinggi, dan sangat patuh dengan regulasi ketat yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan Rusia, yang dibuat berdasarakan peraturan internasional.(esn)
Alasan Pesawat Rusia Tempel Ketat Pesawat AS sputnik

Rusia membeberkan alasan mengapa pesawat mereka memepet pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) di atas laut Baltik Selasa lalu. Menurut militer Rusia, pesawat mata-mata AS berusaha untuk menerobos wilayah udara mereka.

Pernyataan Rusia ini merupakan respon dari tuduhan Pentagon yang menyebut pesawat tempur Rusia mencegat pesawat mata-mata mereka dengan manuver berbahaya. Pentagon menyebut manuver yang dilakukan pesawat Rusia tersebut tidak aman dan tidak profesional.

"Pesawat kami pada tanggal 7 April lalu melihat sebuah pesawat tidak dikenal mencoba memasuki wilayah kami, dan langsung bergerak dengan bermanuver pesawat tersebut untuk memastikan pesawat apa atau siapakah itu. Pesawat kami lalu memastikan bahwa itu adalah US RC-135U," ucap pejabat militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

Melansir Spuntik pada Sabtu (11/4/2015), Konashenkov juga menyatakan bahwa pesawat mata-mata AS itu mematikan alat komunikasi mereka. Selain itu, dirinya juga menyebut AS tidak berhak untuk menilai kualitas pilot-pilot Rusia.

"Saya ingin menekankan bahwa US RC-135U bergerak menuju perbatasan Rusia dengan transponder yang dimatikan. Adapun mengenai kualitas pilot kami, hanya militer Rusia yang berhak menilai, dan bukan orang lain," imbuhnya.

"Selain itu, pesawat AS tersebut hanya terbang di sekitar wilayah udara kami, dan tidak menunjukan tanda-tanda akan bergerak menuju tempat lain," tambahnya.(esn)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.