Sabtu, 23 Mei 2015

[World] Mi-26, Helikopter Pengangkut Segalanya

Rusia berencanya merancang tujuh hingga delapan buah helikopter Mi-26 tahun ini, dengan sejumlah modifikasi, termasuk untuk para pembeli asing. RBTH telah memilih tiga benda paling luar biasa yang pernah diangkut oleh helikopter Mi-26 sepanjang pengabdiannya. http://nl.media.rbth.ru/web/id-rbth/images/2015-05/big/RIAN_02621702.HR_468.jpg[Ria Novosti / Vladimir Astapkovich] 

Perusahaan pengembang Mi-26 menyebutkan, permintaan untuk helikopter kargo kelas berat di pasar helikopter global terus meningkat. Meski telah berusia 30 tahun, Mi-26 masih menjadi bintang di kalangan helikopter kargo hingga saat ini. Hal itu dikarenakan ukurannya yang mengesankan dan kemampuan Mi-26 mengangkut berbagai macam benda raksasa.

 Chinook 

"Sapi terbang", julukan yang diberikan para pilot untuk helikopter Mi-26, telah memecahkan banyak rekor. Helikopter ini sudah pernah mengudara di Somalia, Kamboja, Indonesia, memadamkan api di Yunani, bahkan digunakan di bekas wilayah Yugoslavia sebagai bagian dari operasi PBB dalam menjaga perdamaian.

Mi-26 bahkan pernah mengangkut pesawat angkatan bersenjata Amerika yang rusak. Pada 2002, NATO meminta perusahaan aviasi Rusia Vertical-T untuk mengangkut helikopter transportasi militer mereka, CH-47 Chinook, yang ditembak jatuh di pegunungan Afganistan.

Untuk menekan jumlah kerugian militer, mereka memutuskan untuk menarik helikopter tersebut dari medan tempur dan memperbaikinya. Meski perbaikan terhitung cukup mahal, secara statistik Amerika tak perlu mengategorikan helikopter tersebut sebagai 'bangkai korban tembakan'. Evakuasi helikopter rusak tersebut merupakan tugas yang cukup sulit. Amerika telah mencoba mengangkat helikopter itu menggunakan helikopter Chinook lain, namun gagal. Akhirnya mereka memutuskan meminta bantuan dari Rusia.

Pilot Rusia menghabiskan waktu tiga jam untuk menghubungkan kabel-kabel pengangkut ke Chinook, kemudian terbang sejauh 400 kilometer menuju markas pasukan udara AS di Bagram. Sepanjang perjalanan, Mi-26 melakukan dua kali pendaratan untuk pengisian bahan bakar.

 Tu-134 

Pada 2 Februari 2012, Mi-26 memecahkan rekor dengan mengangkut pesawat jet terbesar dalam sejarah Soviet, Tu-134. Pesawat tersebut hendak dikirim dari Sankt Petersburg ke lokasi uji coba di Nizhny Novgorod untuk digunakan oleh pasukan khusus dalam operasi antiteroris.

Agar bisa diangkut, "Whistler" (sebutan untuk Tu-134 karena karakteristik suara mesinnya) harus melepas mesin pesawat dan sayapnya. Sayap Tu-134 sendiri memiliki panjang 30 meter dan berat keseluruhan badan pesawat mencapai lebih dari 40 ton. Kargo seberat itu sangat berbahaya jika diangkut di luar helikopter, karena hembusan angin yang menerpa pesawat dapat mengakibatkan helikopter meluncur ke bawah. Mi-26 berhasil mengangkat Tu-134, akan tetapi helikopter harus terbang mundur karena mereka tak bisa membalikan badan pesawat Tu-134 melawan angin. Untungnya, para pilot berhasil memperbaiki posisi pesawat setelah beberapa saat dan pengangkutan pesawat berjalan sesuai rencana. Selama operasi berlangsung, pihak berwenang menutup jalan tol Sankt Petersburg-Pskov demi keselamatan para pengemudi. Para pengguna jalan tol yang bermacet ria berkesempatan menyaksikan duet luar biasa tersebut, namun mereka tak bisa menebak siapa mengangkut apa, karena Mi-26, berdasarkan ukurannya, jauh lebih sederhana dibanding Tu-134.

 Mi-26 

Bulan ini, Mi-26T melakukan operasi transportasi yang unik, yakni mengangkut 'kembarannya' sendiri. Helikopter tersebut mengangkut badan pesaswat Mi-26 dengan model yang sama yang berbobot 14 ton. Helikopter tersebut harus dikirim dari Ioshkar Ola ke Rostov untuk perbaikan. Tak ada alternatif lain untuk mengirim tubuh raksasa Mi-26, kecuali menggunakan sang "sapi terbang", kaerna ia adalah satu-satunya pesawat yang mampu mengangkut kargo sebesar dan seberat itu.

"Operasi pengiriman badan pesawat itu memakan waktu sembilan hari," terang Komandan Rostvertol-Avia Valeriya Chumakova dan layanan pers Russian Helicopters. "Rute yang dilalui ialah Cheboksary, Ulyanovsk, Saransk, Penza, Saratov, Volgograd. Suhu sepanjang rute tersebut bervariasi cukup ekstrem, melalui zona musim panas hingga musim dingin. Namun kami tak menemui kesulitan. Saya sudah lebih dari 15 tahun menangani Mi-26T dan bisa menyatakan dengan yakin bahwa pesawat ini, tak seperti pesawat lain, memang dirancang untuk operasi semacam ini."


  RBTH  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.