Selasa, 02 Juni 2015

Kopassus Sempat Lerai Pertikaian TNI AU dengan Tamu Kafe

TNI AD mencoba meluruskan masalah pertikaian antara anggota Kopassus dengan 4 anggota TNI AU di Sukoharjo, Jawa Tengah. Menurut Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto, kasus ini awalnya terjadi saat anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan mencoba melerai pertikaian.

"Sebenarnya bertengkarnya bukan dengan anggota Kopassus awalnya. (Anggota TNI AU) ributnya sama masyarakat yang ada di kafe, anggota Kopassus melerai, memisah," ungkap Wuryanto saat dihubungi, Selasa (2/6/2015).

Kedua kesatuan tersebut, kata Wuryanto, sebelumnya sama-sama tidak tahu bahwa mereka merupakan anggota TNI. Pertikaian akhirnya pecah karena 4 anggota TNI AU marah.

"Jadi sama-sama nggak tahu kalau anggota, di situ kan pada pakaian preman. Anggota TNI AU juga habis ada acara reuni. Sebetulnya pas keluar sudah selesai. Ternyata begitu masuk ke dalam ribut-ribut lagi sampai ada yang luka-luka. Mereka (anggota TNI AU) marah akhirnya terjadi ribut," kata Jenderal Bintang 1 itu.

Sebelumnya dari pihak TNI AU menyatakan anggotanya dikeroyok oleh 25 anggota Grup 2 Kopassus. Namun TNI AD sendiri memperkirakan pelaku tidak sampai sebanyak itu.

"Masih dalam penyelidikan, kita belum bisa memastikan. Kemungkinan nggak sampai 25, tapi sudah ada beberapa yang sudah diserahkan di Pom. Dari Kopassus masih bantu nyari. Danjen dalam hal ini nggak melindungi pelaku," tutur Wuryanto.

"Yang jelas bukan pengeroyokan, Kopassus mencoba melerai pertikaian," sambungnya.

Dari pihak Kopassus pun segera turun tangan saat kejadian. Wadanjen Kopassus segera turun tangan kemudian menyusul Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo yang hari ini langsung turun ke lokasi sekaligus untuk berkoordinasi dengan pihak TNI AU.

"Kalau kami kesatuan tidak ada masalah. Itu kan dari oknum, makanya ini sedang diselidiki Pom. Kami koordinasi baik," tutupnya.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (31/5) malam di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo. Seorang anggota Bintara Sarban Dislog Derma Mabes AU, Serma Zulkifli tewas dalam kejadian tersebut.

Sudah Ditangani Mako Cijantung

Grup 2 Kopassus ‎Kandangmenjangan, membenarkan ada anggota dari kesatuan tersebut yang terlibat perkelahian dengan anggota TNI AU yang menyebabkan salah satu anggota TNI AU meninggal. Namun dijelaskan bahwa kasus tersebut telah ditangani oleh Mako Kopassus.

"Memang ada anggota kami yang ‎terlibat. Kasusnya sudah ditangani pusat,"‎ ujar Pasi Intel Grup 2 Kopassus Kandangmenjangan, Kartasura, Kapten (Inf) Rizal DJ, saat dikonfirmasi, Selasa (2/6/2015).

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rivai, saat dihubungi juga membenarkan bahwa telah terjadi kasus perkelahian antar anggota TNI yang terjadi setelah melakukan hiburan di Karaoke Bima, Solobaru, Sukoharjo, dan salah satunya meninggal saat dirawat di ‎rumah sakit di Yogyakarta. Kasusnya sudah ditangani Denpom Surakarta.

Dan Denpom IV/4 Surakarta, Letkol (CPM) Witono, saat dihubungi tidak bersedia memberikan tanggapan dengan alasan masih berada di Magelang mengikuti acara Presiden. Dia mengatakan baru akan memberikan pernyataan setelah nanti telah berada di Solo. Namun salah satu sumber di Pom AD di Solo, memang ada lima anggota Grup 2 Kopassus Kandangmenjangan, saat ini sedang diperiksa di Markas Denpom IV/4 Surakarta di Jalan Arifin, Solo.

Sementara itu Kapentak Lanud Adi Soemarmo, Kapten (Sus) Rindar Noor Arifianto SSos, para anggota TNI AU yang terlibat perkelahian adalah alumnus Sekolah Bintara (Smaba) angkatan ke 96 Lanud Adi Soemarmo yang sedang berada di Solo untuk berreuni. Usai bereuni mereka melepas penat dan mencari hiburan di karaoke Bima di Solobaru. (mbr/rvk)

Danjen Kopassus Beri Santunan Rp 100 Juta Untuk Anggota TNI AU yang Tewas

Kopassus terus berkoordinasi dengan piha TNI AU terkait pertikaian anggota kedua kesatuan tersebut. Menyusul kejadian ini, Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo memberikan santunan untuk korban.

"Danjen Kopassus langsung ambil langkah-langkah, begitu kejadian Wadanjen langsung ke sana kemarin. Danjen dari Labuhan Bajo hari ini juga ke sana," ungkap Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat dihubungi, Selasa (2/6/2015).

"Korban semua disantuni. Sementara yang meninggal dapat santunan Rp 100 juta untuk keluarganya," sambungnya.

Seperti diketahui 4 anggota TNI AU bertikai dengan anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan di sebuah Kafe di Sukoharjo, Jateng, Minggu (31/5) malam. Dalam kejadian tersebut, 1 anggota TNI AU bernama Serma Zulkifli tewas dalam kejadian ini dan 3 lainnya terluka.

Untuk korban luka yang masih dalam perawatan di rumah sakit, Mayjen Doni pun akan membantu biaya pengobatan sampai sembuh. Sebelumnya Danjen Kopassus sudah menyampaikan rasa bela sungkawa dan permohonan maafnya kepada seluruh anggota TNI AU dan keluarga korban.

"Langsung diselesaikan, karena dari satuan nggak ada masalah. Semua langsung koordinasi dan sama-sama nyari. Kopassus juga masih terus mencari siapa-siapa saja yang terlibat," kata Wuryanto.

  ♆
detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.