Minggu, 07 Juni 2015

Mendekati Milan KRI BJM-592 Bersolek

Sail To Milan 2015 Memasuki kota Milan, Italia, dalam pelayaran Kartika Jaya Krida 2015 KRI Banjarmasin (BJM) 592 kian bersolek dengan melakukan berbagai kegiatan pembersihan umum pada bagian dalam dan luar kapal. Kegiatan yang dipimpin Palaksa KRI BJM-592 Mayor Laut (P) Staley Lekahena merupakan bagian dari persiapan mensukseskan World Expo Milano 2015 Italia, Kamis (04/6).

Pada kegiatan tersebut, seluruh awak kapal baik itu Anak Buah Kapal (ABK), Perwira, Taruna dan pendukung secara bersama melakukan berbagai aktifitas kebersihan. Dari mulai membersihkan kamar tidur beserta perlengkapannya juga mencuci karpet, membersihkan toilet dan mengepel Hanggar hingga Geladak Helikopter.

Kesibukan lainnya terlihat di luar bagian kapal, dimana sejumlah awak diterjunkan untuk melakukan pengecetan kedua sisi lambung dengan menaiki Sekoci LCVP David. Selain itu aktifitas serupa juga terlihat dari mulai Geladak Isyarat, Ruang Anjungan hingga ke Buritan, sigap dilakukan.

Dijadwalkan, KRI BJM-592 tiba di Dermaga Veccio Ponente, Genoa Italia, hari ini, Sabtu, 6 Juni. Sejumlah agenda telah tersusun saat kapal berlabuh, diantaranya kunjungan Kepala Staf (Kasal) Laksamana Ade Supandi, Atase Pertahanan RI untuk Roma Kolonel Teddy Surachmat, Atase Pertahanan RI untuk Beograd Berman Sitanggang ke atas kapal, Kunjungan ke Akademi Angkatan Laut Italia di Livorno, Kunjungan Kehormatan (Courtesy Visit) ke perwakilan sipil dan militer Italia.

Agenda penting bagi para taruna AAL adalah Kirab Genderang Seruling Gita Jala Taruna dan Pementasan budaya di Paviliun Indonesia pada World Expo 2015 di Milan, Italia. [FIRMAN]
Kasal Kunjungi KRI Banjarmasin-592 di Genoa Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Ade Supandi mengatakan bahwa para pegiat kemaritiman harus memberikan kontribusi dalam pengembangan budaya kemaritiman. Hal tersebut disampaikan Kasal saat memberi sambutan di atas KRI Banjarmasin-592 yang tengah berlabuh di Dermaga Veccio Ponente, Genoa, Itali. Sabtu (06/6).

Karena ‘nonsen’ mengembangkan pembangunan maritim, hidup atau berjalan secara maksimal jika tidak ada sumber daya manusia yang memadai,” tegasnya.

Ide penggabungan pendidikan kemaritiman militer dan sipil juga disambut baik oleh Kasal.

Ide tersebut sangat baik, dan mudah-mudahan bisa berlanjut, bukan hanya saat Expo Milano 2015 ini. Kedepan perlu kita bahas bersama karena diperlukan semacam sinkronisasi. Sehingga bisa ditetapkan mana saja kegiatan yang bisa dipadukan, disatukan, mana yang tidak bisa,” katanya.

Kasal mengambil contoh Ilmu Angkut dalam menjelaskan ide penggabungan pendidikan antara Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Akademi kemaritiman umum lainnya.

“Ilmu angkut militer adalah bagaimana, misalnya tank, bisa dimuat di atas kapal angkut sehingga perlu diatur mana yang mesti masuk dan keluar duluan. Sedangkan ilmu angkut di sipil, selain berkaitan dengan stabilitas juga berdasarkan pelabuhan singgah demi kelancaran bongkar-muat,” pungkas pria bintang empat ini tersenyum. [FIRMANTO HANGGORO]

  ★ JMOL  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.