Selasa, 09 Juni 2015

Pasukan khusus TNI latihan penanggulangan teror

Komando Operasi Khusus Gabungan http://img.antaranews.com/new/2015/06/ori/201506092598.jpgPrajurit TNI mengikuti upacara peresmian pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan TNI (Koopssusgab) di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (9/6/15). Koopssusgab tersebut merupakan pasukan paling elite di TNI dengan berjumlah 90 personel yang direkrut dari masing-masing pasukan khusus Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Satuan Pasukan Khusus TNI menggelar latihan penanggulangan teror yang disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Latihan yang mengambil tema "satuan penanggulangan aksi terorisme untuk melumpuhkan dan menghancurkan kelompok teroris guna memelihara stabilitas keamanan di wilayah dalam rangka operasi militer selain perang" itu dilakukan di Hotel Borobudur dan Gedung Ditjen Kekayaan Negara.
http://img.antaranews.com/new/2015/06/ori/201506092588.jpgPrajurit TNI melakukan terjun payung saat Latihan Penanggulangan Anti Teror (Latgultor) di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (9/6/15). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sebanyak tiga pesawat tempur Sukhoi SU-30 terbang rendah di atas lapangan banteng, Jakarta Pusat. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka simulasi pembebasan sandera di hotel Borobudur dan gedung Ditjen Kekayaan Negara.

Enam penerjun payung dari satuan gabungan Denjaka TNI AL melakukan pendaratan di gedung Ditjen Kekayaan Negara. Tim yang terdiri atas penembak jitu yang menyasar teroris di hotel Borobudur. Selanjutnya, tim dari Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD langsung melakukan infiltrasi di hotel tersebut.
http://img.antaranews.com/new/2015/06/ori/201506092587.jpgPrajurit TNI masuk ke dalam hotel dengan tali untuk membebaskan sandera saat Latihan Penanggulangan Anti Teror (Latgultor) di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (9/6/15). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku, urgensi latihan kali ini untuk mengantisipasi dan merespon terjadinya aksi teror. Sebab itu, ia melibatkan tiga satuan khusus dari masing-masing matra sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan.

"Ini untuk menjawab permasalahan terkait aksi teroris dan meningkatkan interoperability antar satuan Gultor TNI," ujarnya.
http://img.antaranews.com/new/2015/06/ori/20150609antarafoto-latihan-anti-teror-090615-sgd-7.jpgPrajurit TNI keluar dari hotel usai mengamankan pelaku teror saat Latihan Penanggulangan Anti Teror (Latgultor) di Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (9/6). Latihan oleh Satuan Pasukan Khusus TNI tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan penanggulangan teror guna mewujudkan kesiapsiagaan Satgultor TNI yang handal. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Tujuan latihan guna meningkatkan kemampuan dan keterampilam tim elite TNI di tiap matra. Seperti, sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Korphaskas TNI AU. Ketiganya tergabung dalam satuan pasukan khusus (Satpassus) TNI.

"Agar mereka mampu melaksanakan tugas penanggulangan teror dan mewujudkan kesiapsiagaan operasi yang handal," katanya.

Dia melanjutkan, latihan ini melibatkan 478 personel, terdiri dari 180 anggota Satpassus TNI dan 238 personel pendukung.

Untuk materi latihan, lanjut Moeldoko, materi latihan terdiri teknik dan taktik infiltrasi darat, laut, dan udara. Teknik menembak reaksi, teknik dan taktik pertempuran jarak dekat, teknik dan taktik perebutan cepat, teknik dan taktik pembebasan tawanan, dan masih banyak lagi.

 ♖ antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.