Jumat, 05 Juni 2015

TNI Angkatan Udara 'Bombardir' Belitung

Hawk Indonesia dalam latihan Jalak Sakti 2015

Sebanyak 10 pesawat tempur TNI Angkatan Udara ikut serta dalam latihan tempur di hutan rawa Buding, Belitung, Bangka Belitung, Kamis, 4 Juni 2015. Dalam latihan bertajuk Jalak Sakti 2015 tersebut, kesepuluh pesawat menjajal kemampuan serangan ke darat dengan melepaskan dua jenis misil yakni bom MK 82 dan roket FFAR (fin folding aerial rocket).

Sepuluh pesawat tersebut terdiri dari tiga unit F-16 dari pangkalan udara Pekanbaru. Sisanya berupa tujuh unit Hawk 109-209 dari pangkalan udara Pekanbaru dan Pontianak.

Panglima Komando Operasi wilayah 1 TNI AU Marsekal Muda A. Dwi Putranto tampak senang usai menyaksikan rangkaian latihan Jalak Sakti 2015. Dwi mengaku bangga melihat penerbang tempurnya mampu menyelesaikan misi dengan tepat sasaran. "Ketiga sasaran hancur total, tidak ada yang tersisa," kata Dwi kepada wartawan dengan tersenyum.

Dia pun bangga dengan prajurit Paskhas yang berhasil menyelesaikan misi pembebasan bandara yang dikuasai musuh. Sebab pasukan dapat terjun dengan tepat sasaran, tepat waktu, dan tidak ada yang terluka. "Berbekal hasil latihan ini, Komando Operasi wilayah 1 TNI AU siap menjalankan misi apa pun dari pimpinan," kata Dwi.

Awalnya TNI AU sengaja memasang tiga buah gubuk non-permanen di tengah lahan seluas 200 hektar tersebut. Pada atap gubuk dicat dengan tiga warna yang berbeda yakni biru, merah, dan perak. Ketiga gubuk itu adalah sasaran tembak 10 jet tempur.

Mulanya tiga pesawat F-16 Fighting Falcon menjadi kloter pertama yang unjuk gigi. Secara bergantian pesawat F-16 itu melepaskan empat buah bom MK82 ke target gubuk berwarna biru. Awalnya, F-16 itu tampak terbang statis ketika masih jauh dari target. Begitu target sudah dekat, pesawat F-16 itu tampak menukik tajam sambil menambah kecepatannya.

Ketika sampai pada titik terendah saat menukik, pesawat berkelir biru langit itu melepas empat buah bom. Dari jarak sekitar dua kilometer, tampak keempat bom mengenai sasaran gubuk biru. Saat bom MK82 menyentuh tanah, tampak gelombang kejut hasil ledakan. Sepersekian detik, bola api pun terbentuk.

Lantas dua detik kemudian, suara menggelegar dan getaran bom terasa di podium yang berjarak sekitar dua kilometer. Suara ledakan yang keras pun sempat membuat sejumlah warga yang sengaja datang melihat latihan menjadi kaget.

Serangan serupa diperagakan oleh dua unit F-16 berikutnya. Meski awan gelap membumbung, pilot kedua pesawat tempur itu masih sanggup menjatuhkan delapan bom pada sasaran yang sama. Usai melepas bom, ketiga pesawat tampak tancap gas meninggalkan lokasi latihan.

Selanjutnya giliran empat pesawat Hawk 109-209 yang beraksi. Keempat pesawat buatan BAE System Inggris itu beraksi menembakkan roket FFAR dengan sasaran gubuk semi permanen yang diibaratkan markas musuh.

Berbeda ketika melepaskan bom, untuk menembakkan roket, pesawat Hawk harus terbang lebih rendah. Ketika pesawat sudah dalam posisi menukik, sejumlah rudal ditembakkan dari kedua sayap Hawk. Hasilnya, gubuk semi permanen itu pun meledak diterjang roket. Suara ledakan cukup kencang, namun getaran yang merembet ke tanah jauh lebih lemah ketimbang efek ledakan bom.

Pada atraksi terakhir, tiga unit pesawat Hawk menjatuhkan bom pada satu gubuk yang tersisa. Secara bergantian ketiga pesawat itu menjatuhkan masing-masing dua buah bom. Suara ledakan dan gelombang kejut malah bom-bom itu malah membuat masyarakat sekitar Buding, Belitung, berdatangan.

Setelah jet tempur, giliran enam unit pesawat angkut C-130 Hercules dan dua unit CN-295 yang beraksi. Keenam pesawat Hercules terbang dengan ketinggian sekitar 2 ribu kaki secara berurutan sambil menerjunkan ratusan personel Pasukan Khas TNI AU. Tampak ratusan parasut meluncur perlahan di atas hutan rawa Buding.

Begitu menjejakkan kaki di tanah, ratusan prajurit Paskhas langsung mendekati sejumlah lokasi yang menjadi titik sasaran. Salah satunya menara lima lantai yang disimulasikan menjadi pusat kontrol bandara. Suara rentetan tembakan senapan Paskhas terdengar bersahutan ketika mereka menembak sejumlah sasaran musuh yang diibaratkan sedang menguasai menara bandara.

  Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.