Kamis, 18 Juni 2015

[World] AS Akan Kirim Alutsista ke Eropa

Alat Perang AS untuk Eropa Timur Inilah Pemicu Amarah Rusia Tank M-2 Bradley, salah satu kendaraan perang AS yang hendak dikerahkan ke Eropa Timur pemicu amarah Rusia. (Wikipedia)

Amerika Serikat (AS) bagian dari NATO berencana mengerahkan sejumlah peralatan perang ke Eropa Timur dan Baltik. Rencana AS itu telah memicu amarah Rusia.

Moskow tak berharap bahwa situasi di Eropa akan terus meluncur ke arah konfrontasi militer baru dengan konsekuensi yang berbahaya,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam sebuah pernyataan.

Reaksi Rusia itu muncul setelah Pentagon pada Senin kemarin mengumumkan rencana untuk mengerahkan sejumlah peralatan atau kendaraan perang ke Eropa Timur dan Baltik.

Ini murni peralatan untuk lebih memfasilitasi kemampuan kita dalam melakukan pelatihan,” kata juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, seperti dikutip Reuters, Selasa (16/6/2015). Dia mengklaim dua bataseorang juru bicara Pentagon, mencatat bahwa peralatan untuk dua batalyon sudah ditempatkan di Eropa Timur.

Komandan Angkatan Darat AS untuk Eropa, Letnan Jenderal Ben Hodges, pada Desember lalu kepada Reuters pernah mengungkap peralatan perang yang disiapkan AS untuk dikerahkan ke Eropa Timur.

Berbagai peralatan perang AS itu antara lain, sekitar 160 kendaraan perang yang terdiri dari tank M-1, tank M-2 Bradley dan kendaraan perang howitzer self-propelled. Pentagon pada Senin kemarin berencana menambah jumlah kendaraan perang itu menjadi sekitar 220 unit.

Para pejabat AS menyatakan, peralatan perang itu tidak hanya cukup untuk 150 tentara di tiga negara Baltik; Lithuania, Latvia dan Estonia. Tapi juga untuk 750 tentara di negara-negara Eropa Timur lain seperti di Polandia, Rumania, Bulgaria dan Hungaria.

Menteri Pertahanan Polandia, Tomasz Siemoniak, berharap keputusan AS untuk mengerahkan kendaraan perang itu terealisasi dalam beberapa minggu ini. ”Mereka tahu betapa pentingnya hal ini bagi kami, karena kami ingin membangun kehadiran tentara AS secara permanen, dan tentara sekutu di sini, di Wilayah Polandia,” kata Siemoniak.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lithuania, Kestutis Vaskelevicius, mengatakan kehadiran militer NATO dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan di negara-negara Baltik. "(Ini) tidak diarahkan terhadap siapa pun, dan itu tidak mengancam siapa pun,” katanya.
AS Akan Kirim Jet Tempur F-22 ke Eropa Amerika Serikat (AS) memberi sinyal akan mengirimkan jet tempur F-22 ke Eropa. (Istimewa)

Amerika Serikat (AS) memberi sinyal akan mengirimkan jet tempur F-22 ke Eropa. Menurut Sekretaris Angkatan Udara AS, Deborah Lee James, pengiriman pesawat ini adalah bentuk pencegahan atas ancaman yang ditimbulkan Rusia.

Dalam pandanganya, Rusia adalah salah satu ancaman terbesar bagi Eropa. Deborah menyebut, apa yang terjadi di Rusia saat ini dan apa yang akan dilakukan negara tersebut bisa menimbulkan ancaman bagi AS dan sekutunya di Eropa.

Deborah menuturkan, saat ini AU AS sedang mempetimbang untuk melakukan pengiriman gelombang pertama salah satu jet tempur kebanggan AS tersebut ke Eropa. "Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menempatkan F-22 di Eropa," katanya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (16/6/2015).

Dirinya mengatakan, pengiriman pesawat itu adalah bagian dari rotasi kekuatan militer AS di Eropa. "Itu hanya awal, akan ada lebih banyak. Anda akan melihat semakin banyak rotasi pasukan," ucapnya.

Lockheed Martin F-22 Raptor adalah adalah pesawat tempur siluman yang sangat canggih, yang pertama kali dipekenalkan pada tahun 2005 lalu. F-22 kerap disebut-sebut sebagai pesawat tempur paling canggih yang dimiliki oleh AS saat ini.(esn)
Jika AS Kirim F-22 ke Eropa, Rusia Akan Bereaksi Keras Rusia diprediksi akan memberikan respon keras jika AS tetap mengirimkan jet tempur F-22 ke Eropa. (Airt Strike)

Rusia diprediksi akan memberikan respon keras jika Amerika Serikat (AS) tetap mengirimkan jet tempur F-22 ke Eropa. Prediksi tersebut diutarakan oleh pengamat Institut AS dan Kanada Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Vladimir Batyuk.

Batyuk mengatakan, bukan hanya akan berdampak respon keras kepada AS, tapi rencana pengiriman itu juga akan menjadi bumerang bagi AS dan sekutunya. Dirinya yakin, pengiriman pesawat tersebut akan melecut Rusia untuk segera menyelesaikan pengembangan pesawat generasi kelima mereka.

"Dengan adanya rencana pengiriman pesawat generasi kelima Raptor, ini akan menjadi motivasi bagi Rusia untuk mempercepat pengembangan dan penempatan pesawat generasi kelima mereka T-50," kata Batyuk.

"Pemerintah Rusia juga akan memberikan respon yang setimpal kepada AS dan sekutunya, atas apa yang mereka lakukan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (16/6/2015).

Dirinya menekankan, sebagai bentuk respon atas pengiriman pesawat tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mungkin tidak akan mengesampingkan niat untuk menaruh senjata anti-pesawat di sepanjang perbatasan.

Ketika disinggung apakah pesawat F-22 bisa menjadi ancaman serius bagi Rusia, Batyuk mengatakan, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan semacam itu. Batyuk mengaku belum mengetahui sejauh mana kekuatan pesawat tersebut di lapangan, dan dirinya juga yakin Rusia memikili teknologi yang memandai untuk menghalau pesawat tersebut. (esn)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.