Senin, 01 Juni 2015

[World] Jet Tempur Terbaru Rusia T-50 Siap Terjun ke “Perang Bintang”


Jet tempur generasi kelima Rusia T-50 saat ini telah memasuki tahap uji coba, demikian disampaikan perwakilan dari perusahaan Rostech seperti dikutip Sputnik. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiesl49YnpvULQP7FFFYwfEv6jJVN3N-MW_pBvhITWOqb_nOdTS-f-5ZpP8iqC5hUQ-Xa_wx_RcMGavaNZ2ZJmlW4vg1Y5BtQtyhM_QfGvTOZgSaglEIck73tzqCb5iwg8_fxUhoWmsnpyT/s1600/Sukhoi+T-50+PAK+FA+Generasi+Ke-5+Indonesia.jpgSukhoi T-50 PAK FA [duler.ru]

Jet tempur Sukhoi PAK FA, yang juga dikenal sebagai T-50, siap untuk memasuki masa produksi tahun depan dan memiliki teknologi inovatif yang menjalankan tugas mengontrol seluruh sistem pesawat.

PAK FA seperti robot terbang. Dengan menggabungkan elemen otomatis yang akan membuat pesawat ini lebih seperti robot daripada jet tempur,” kata Wakil Kepala Unit Pabrik Teknologi Radioelektronik (KRET) Rostech, Vladimir Mikheyev seperti dikutip Sputnik.

Mikheyev menjelaskan, pesawat ini juga memiliki “panel pintar”, salah satu fitur cerdas dari jet ini. “Jika kita ambil salah satu sayap pesawat, dari satu sisi itu berfungsi sebagai sayap, tapi di sisi lain itu juga merupakan bagian dari sistem pertahanan aktif Himalaya.

KRET menyatakan pada Oktober lalu bahwa mereka telah mengirim pasokan pesawat gelombang pertama ke Himalaya, yang dirancang oleh cabang KRET di Kaluga dan dibangun di Stavropol Radioplant Signal.

T-50 akan menggantikan pesawat tempur generasi keempat Sukhoi Su-27, yang disebut sebagai Flanker B oleh NATO, yang mulai digunakan oleh Angkatan Udara Soviet pada 1985, dan Mig-29 (julukan NATO: Fulcrum) yang digunakan sejak 1983.

 Pesawat Tempur Generasi Kelima Rusia Lebih Canggih dari Pesawat Tempur AS 
Si Robot Terbang Jet Tempur T 50 Rusia Kalahkan F 35 ASPesawat jet tempur generasi kelima Sukhoi PAK-FA yang dikenal dengan nama T-50 sedang merampungkan uji coba senjata serbaguna. Pesawat jet tempur yang dijuluki si robot terbang Rusia ini diklaim mengalahkan pesawat jet tempur generasi kelima F-22 dan F-35 Amerika Serikat (AS).

Klaim kehebatan si robot terbang Rusia ini disampaikan komandan Angkatan Udara Rusia, Letnan Jenderal Viktor Bondarev, saat uji coba Kamis kemarin. ”Bila dibandingkan dengan jet tempur generasi kelima F-22 atau F-35, Sukhoi PAK-FA akan mengalahkan mereka dalam semua aspek teknis,” katanya.

Menurutnya, si robot terbang Rusia ini benar-benar bisa diandalkan untuk perang di semua medan. ”Bisa sama-sama terlibat untuk target di tanah, di udara dan di laut,” ujarnya, yang dikutip dari Russia Today, Jumat (29/5/2015).

Angkatan Udara Rusia akan menjadi pihak pertama yang menerima pesawat jet tempur T-50 ini pada tahun 2016 mendatang. Sedangkan pada tahun 2017, pesawat jet tempur canggih ini akan diproduksi secara serial.

Bondarev mengatakan, mesin pesawat jet tempur PAK-FA dikembangkan dengan program yang dia namakan program pesawat tempur ”siluman praktis”.

Beberapa hari lalu, Penasihat Wakil Kepala Radioelectronic Technologies Concern (KRET), Vladimir Mikheev, mengatakan pesawat jet tempur PAK-FA sudah setaraf dengan “robot terbang”. ”Sudah sampai tahap robot terbang, di kokpit, penerbang tidak hanya satu-satunya pilot, tetapi sebenarnya menjadi salah satu konstituen perangkat terbang,” kata Mikheev.

Artinya, reaksi penerbang adalah bagian dari kontrol loop,” katanya lagi. Menurut Mikheev, inovasi teknologi yang digunakan dalam pesawat jet tempur T-50 adalah sejenis panel pintar.

Sementara itu, para pejabat militer AS telah menyatakan keprihatinan terkait produksi pesawat jet tempur generasi kelima Rusia. ”Kinerja itu jelas terlihat untuk bersaing dengan Raptor,” tulis The National Interest mengutip pejabat senior militer AS saat membandingkan pesawat jet tempur F-22 dengan PAK-FA.

Mantan kepala intelijen Angkatan Udara AS, Letnan Jenderal Dave Deptula, juga pernah berkomentar ketika Rusia mulai merancang pesawat jet tempur PAK-FA. “Memiliki desain yang cukup canggih yang setidaknya sama dan beberapa apsek bahkan lebih unggul dari pesawat tempur generasi kelima AS,” katanya.

  RBTH | Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.