Sabtu, 27 Juni 2015

[World] Serangan di Pabrik Gas Perancis

Satu Orang Tewas Dipenggal dalam Serangan di Perancis http://s4.reutersmedia.net/resources/r/?m=02&d=20150626&t=2&i=1059343762&w=976&fh=&fw=&ll=&pl=&r=2015-06-26T125502Z_17322_LR2EB6Q0XGN43_RTRMADP_0_FRANCE-BLASTPabrik Gas Perancis [Reuters/Emmanuel Foudrot]

S
atu orang tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan di sebuah pabrik dekat Grenoble, sebelah tenggara Perancis, pada Jumat (26/6), media lokal melaporkan bendera berbahasa Arab ditemukan di dekat lokasi kejadian.

Menurut harian Le Dauphine Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik, yang dimiliki oleh perusahaan gas, Air Products, di kota Saint-Quentin-Fallavier, yang terletak 30 km dari Lyon. Pelaku penyerangan mengaku anggota ISIS.

Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan. Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.

Namun menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan pada pukul 10.00 waktu setempat dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan.

Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut.

Dilaporkan Reuters, mengutip harian lokal Le Dauphine, sebuah kepala yang terpenggal ditemukan berada di pagar kawat dekat pabrik.

Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve langsung mendatangi tempat kejadian, tim anti-terorisme juga dikabarkan langsung menuju lokasi.

Jika dikonfirmasi sebagai serangan terorisme, serangan ini menjadi serangan terbesar kedua pada tahun ini, setelah tragedi tiga hari di Perancis pada Januari lalu di kantor majalah satire Charlie Hebdo dan swalayan Yahudi. Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian tersebut. (stu)
Serangan Terduga ISIS, Kepala Korban Ditancapkan di Pagar http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/06/26/b92c1c04-a27c-4d42-9afc-c18ca3ca0bae_169.jpg?w=650Kepala korban tewas di Perancis terbungkus tulisan Arab, ditancapkan di gerbang pabrik gas yang menjadi lokasi kejadian. Tim anti-terorisme sedang menuju lokasi kejadian. (Reuters/Emmanuel Foudrot)

Serangan di sebuah pabrik gas milik Air Products di tenggara Perancis pada Jumat (26/6) pagi kembali menggemparkan publik. Terlebih, kepolisian setempat menyatakan kepala sang korban yang dipenggal dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik.

Dilaporkan CNN, serangan yang terjadi di kota Saint-Quentin-Fallavier, 30 km dari Lyon ini mengakibatkan satu orang tewas karena dipenggal.

Pihak berwenang setempat menyatakan saat ini satu orang pelaku telah dibekuk pihak kepolisian.

Dilaporkan France24, pelaku membuka botol gas dan memicu ledakan. Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.

CNN melaporkan ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan dan menargetkan tangki gas.

Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab ditemukan di lokasi kejadian.

Sementara, juru bicara perusahaan Air Products, Nicola Long, mengkonfirmasi bahwa telah terjadi insiden di pabrik mereka di Grenoble. "Terdapat kebakaran yang telah berhasil dipadamkan," katanya.

Sejumlah media menyebutkan serangan ini diduga dilakukan oleh anggota kelompok militan ISIS. (stu)
Pemenggalan oleh Terduga ISIS, Presiden Perancis Pulang http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/06/26/7af1932e-d6cd-4d13-b2a9-a0fca9f717c2_169.jpg?w=650(Reuters/Emmanuel Foudrot)

Presiden Perancis Francois Hollande, dilaporkan akan segera pulang ke Perancis, mempersingkat kunjungannya di Brussels, Belgia, karena serangan terduga ISIS yang di sebuah pabrik gas di tenggara Perancis. Hollande sedang berada di Brussels untuk menghadiri pertemuan Uni Eropa.

Tiba di Perancis, Hollande dijadwalkan bertemu dengan Dewan Pertahanan, selambatnya 15 jam ke depan.

Serangan terduga ISIS mengejutkan Perancis pada Jumat (26/6), ketika dua orang menyerang sebuah pabrik gas, Air Products, menyebabkan ledakan dan memenggal kepala seorang korban lalu menancapkan kepalanya di pagar kawat pabrik.

CNN melaporkan bahwa kepala tersebut dipenuhi tulisan Arab dan disampingnya, terdapat bendera bertuliskan aksara Arab.

Serangan yang terjadi di kota Saint-Quentin-Fallavier, 30 km dari Lyon ini mengakibatkan satu orang tewas.

Pihak berwenang setempat menyatakan saat ini satu orang pelaku telah dibekuk pihak kepolisian.

Dilaporkan France24, pelaku membuka botol gas dan memicu ledakan, menyebabkan beberapa orang terluka.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyampaikan simpatinya kepada Hollande di Brussels.

Perdana Menteri (Cameron) baru saja berbicara pada Presiden Hollande untuk mengekspresikan simpatinya terhadap insiden yang sepertinya terjadi di sana,” kata sumber Reuters. (stu)
Serangan di Pabrik Gas Perancis Terjadi di Bagian Pengisian http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/06/26/5fc6749d-df44-4b5b-ac59-f76fb11a3fdd_169.jpg?w=650Serangan di sebuah pabrik gas milik perusahaan Air Products di tenggara Perancis tepatnya terjadi di situs pengisian gas dari pabrik tersebut. (Dok. Googlemaps)

Serangan di sebuah pabrik gas milik perusahaan Air Products di tenggara Perancis pada Jumat (26/6) pagi tepatnya terjadi di situs pengisian gas dari pabrik tersebut.

Diberitakan media Perancis, The Liberation, pabrik gas yang berlokasi di kota Saint-Quentin-Fallavier, 30km dari Lyon, ini memiliki dua situs, yaitu situs produksi dan situs pengisian gas. Kedua situs ini dipisahkan hanya oleh sebuah jalan.

Serangan yang diduga diluncurkan oleh anggota militan ISIS ini terjadi di situs pengisian gas pada pukul 10 pagi waktu setempat.

"Jika mereka menyerang situs produksi, kerusakan bisa saja jauh lebih besar, karena ada tangki oksigen yang besar di sana," kata sumber internal perusahaan yang enggan disebutkan namanya.

Menurut harian setempat, Le Dauphine Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik dan mengaku sebagai anggota ISIS. Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan.

Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.

Kepala sang korban dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik.

Menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan.

Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab ditemukan di lokasi kejadian.

Kepolisian setempat menyatakan saat ini satu orang pelaku telah dibekuk pihak kepolisian. (ama/stu)
Serangan di Pabrik Gas Dilakukan Teroris http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/04/29/d6a6a098-0c7f-4e2c-a9c8-c10cfec66d88_169.jpg?w=650Presiden Perancis, Francois Hollande langsung memberikan pernyataan ketika terjadi serangan di pabrik gas yang diduga dilakukan oleh militan ISIS. (Reuters/Gonzalo Fuentes)

Presiden Perancis, Francois Hollande langsung memberikan pernyataan ketika mendengar serangan yang terjadi di pabrik gas di kota Saint-Quentin-Fallavier, di sebelah tenggara Perancis pada Jumat (26/6). Hollande menyatakan bahwa pelaku penyerangan berniat membuat ledakan di pabrik gas milik perusahaan Air Products tersebut.

"Saya tengah menghadiri rapat Dewan Eropa ketika mendengar serangan yang terjadi di Saint-Quentin-Fallavier di Isere. Kendaraan yang disetir oleh seseorang, kemungkinan ditemani oleh orang lainnya, dikebut dengan kecepatan tinggi menuju pabrik yang dipenuhi gas silinder," kata Hollande di Brussels, Belgia, Jumat (26/6), dikutip dari The Liberation.

"Tujuannnya tak lain adalah untuk membuat ledakan. Sifat serangan ini adalah terorisme. Korban ditemukan tanpa kepala dipenuhi dengan tulisan," ujar Hollande.

Hollande menyatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve, akan segera memaparkan informasi yang berguna, dan hanya informasi saja, karena penyelidikan sedang berlangsung.

"Di saat-saat seperti ini kita harus bersimpati kepada para korban. Perancis akan terus berusaha melindungi rakyat dan membasmi kelompok teror," kata Hollande melanjutkan.

Serangan yang diduga diluncurkan oleh anggota militan ISIS ini terjadi di situs pengisian gas pada pukul 10 pagi waktu setempat. (ama/ama)
Salah Satu Pelaku Serangan di Pabrik Gas Perancis Terungkap http://s4.reutersmedia.net/resources/r/?m=02&d=20150626&t=2&i=1059343758&w=976&fh=&fw=&ll=&pl=&r=2015-06-26T125502Z_17322_LR2EB6Q0V3P31_RTRMADP_0_FRANCE-BLASTPetugas sedang menyelidiki di TKP [reuters]

Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengumumkan bahwa salah satu pelaku serangan pabrik gas Isere di kota Saint-Quentin-Fallavier telah berhasil diamankan oleh kepolisian setempat. Sang pelaku diidentifikasi bernama Yassin Sahli, seorang sopir profesional berusia 35 tahun yang tinggal di pinggiran kota Lyon, menurut laporan sejumlah media Perancis.

Dilaporkan Reuters, Cazeneuve menyatakan bahwa pelaku tidak memiliki catatan kriminal, namun telah berada dalam radar kepolisan dan dikategorikan sebagai orang yang "diduga teradikalisasi" sejak 2006.

Kala itu, status pelaku diberi label "S", singkatan untuk "State Security" atau mereka yang diduga mengancam "keamanan negara." Pelabelan ini merupakan salah satu dari 21 subkategori catatan tertua di Kepolisian Perancis terkait buronan, yang dibuat sejak 1969 dan mencakup 400 ribu nama, mulai dari bandit hingga buronan penjara.

Namun, tanpa bukti apapan, catatan ini tidak diperpanjang pada tahun 2008. Selain itu konsep hukum yang tidak jelas menjadikan label ini diberikan kepada begitu banyak orang, mulai dari terduga teroris, aktivis anti-nuklir, aktivis politik yang anti G-20, pendukung garis keras atau hooligans, dan kelompok sayap kanan ekstremis.

Menurut harian South West, terdapat 5.000 orang yang diberi label "S" pada tahun 2012. Label "S" juga memiliki enam belas tingkat bahaya. Ghlam Sid Ahmed, contohnya, terduga teroris penyerang gereja Villejuif pada April lalu, berada di tingkat 13.

Sementara Mohammed Merah, pembunuh di Toulouse berada pada tingkat 5, karena dinilai lebih berbahaya.

"Kita tidak boleh lupa bahwa label "S " adalah perangkat untuk memberikan tanda-tanda bahaya. Namun, label tersebut tidak memerlukan penangkapan," kata François-Bernard Huyghe, direktur riset di Institut Hubungan Internasional dan Strategis, dikutip dari The Liberation.

 Tersangka lainnya 

Menurut harian lokal Dauphiné Libere, polisi telah menangkap satu orang lainnya yang terlihat "bolak-balik mengemudi" di depan pabrik milik Air Products pagi ini.

Menurut Cazeneuve, salah satu tersangka ditahan oleh pemadam kebakaran yang pemberani. Namun belum jelas tersangka yang mana yang dimaksud.

Sementara menurut wakil walikota setempat, api yang berasal dari serangan teror yang terjadi pada pukul 10 pagi waktu setempat telah berhasil dipadamkan. Tidak ada potensi gas beracun yang dapat menimbulkan bahwa kepada penduduk sekitar.

Menurut harian setempat, Le Dauphiné Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik dan mengaku sebagai anggota ISIS. Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan.

Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.

Kepala korban dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik. Identitas korban belum jelas, tetapi sejumlah media Perancis melaporkan bahwa korban adalah seorang manajer dari perusahaan transportasi setempat.

Sang korban diperkirakan berada di lokasi kejadian karena tengah melakukan pengiriman ke pabrik gas yang berlokasi 30km dari kota Lyon itu.

Menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan.

Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab juga ditemukan di lokasi kejadian.

Serangan ini merupakan serangan terbesar kedua pada tahun ini, setelah tragedi tiga hari di Perancis pada Januari lalu di kantor majalah satire Charlie Hebdo dan toko halal Yahudi. Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian tersebut. (ama/ama)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.