Rabu, 22 Juli 2015

Akan Bertemu Obama di AS Bulan November, Ini yang akan Dibahas Jokowi

Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertandang ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama November nanti. Dalam pertemuan tersebut, salah satu yang akan dibicarakan oleh Jokowi adalah mengenai konsep pertahanan Indonesia.

"Presiden Jokowi akan ke Amerika bertemu Obama bulan November," ungkap Menhan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu saat berbincang di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Rabu (3/6/2015).

Mengawali kunjungan Jokowi, Ryamizard sendiri sudah bertandang ke AS dan bertemu dengan Menteri Pertahanan negara Adidaya itu. Ada beberapa hal yang dibahas Ryamizard dalam kunjungan yang dilakukannya pada awal Mei lalu.

"Yang saya sampaikan adalah konsep pertahanan yang saya buat berdasarkan hakekat ancaman. Tidak asal buat, ancamannya apa, baru kita hadapi," kata Ryamizard.

Disebutkan oleh mantan KSAD itu, ancaman dikategorikan menjadi 2 yakni ancaman nyata dan ancaman belum nyata. Di mana ancaman nyata adalah perang antar negara yang menggunakan seluruh alutsista dan juga soal teroris.

"Perang jauh, hampir enggak mungkin (terjadi di Indonesia) karena kita bukan negara agresor, kita juga bukan yang suka nyaplok (wilayah), atau ngurusin urusan negara lain. Tidak urusi separatis di negara lain," jelas Ryamizard.

Ancaman belum nyata lainnya menurut Ryamizard adalah seperti masalah kemanusiaan, penyakit, bencana alam, pencurian sumber daya alam, narkoba, dan soal separatis atau pemberontakan.

Ryamizard juga memiliki konsep pertahanan tentang bagaimana Indonesia selalu ingin menjaga perdamaian. Hal-hal tersebut ia sampaikan juga saat melakukan pertemuan bilateral dan juga ketika kunjungan ke negara-negara lain, pun serta dalam pertemuan bidang pertahanan internasional.

Salah satunya adalah pertemuan Menhan dan pejabat pertahanan se-Asia Pasifik, Shangri-La Dialogue di Singapura minggu lalu. Ryamizard menjadi salah satu pembicara dalam forum akbar tersebut.

"Kita kan memelihara perdamaian. Tentara bukan tukang jagal lagi, bunuh membunuh, tapi masalah kemanusian. Kalau ada bencana alam, tentara duluan. Hubungan negara enggak benar kita benarkan, ada penyakit tentara dulu yang maju, soal teroris kita bersatu karena itu masalah kemanusiaan," putera kelahiran Sumatera Selatan itu bercerita mengenai apa saja yang ia sampaikan pada dunia pertahanan internasional.

"Kemanusian bukan basa basi tapi membantu. Itu saya sampaikan terus. Di Kamboja, Khmer merah sama kita baik. Kita ajak main voli dan panjat pinang, nyatanya bisa kok," imbuh Ryamizard.

Jenderal Purnawirawan itu memang sudah berkeliling ke sejumlah negara dalam rangka kunjungan bilateral, termasuk ke beberapa negara Asean seperti Thailand dan Singapura. Selain itu Ryamizard juga sudah berkunjung di antaranya ke Rusia, Perancis, Spanyol, Korea Selatan, Jepang dan AS.

"Penyakit sudah saya sampaikan kita harus fokus dulu ke Ebola karena belum ada obatnya. Yang nolong dokter, perawatnya ada 5.000 yang mati. Mari berdiskusi sama-sama, makanya kemarin saya panggil ahli-ahli ke Bali," tutur Ryamizard.

Menhan menyampaikan konsep pemikirannya mengenai pertahanan kepada negara-negara lain agar dunia tahu bahwa militer tidak lagi berbicara mengenai pertumpahan darah. Prajurit masa kini, disebut Ryamizard merupakan penyelemat manusia.

Ia juga menyampaikan kepada dunia pertahanan internasional alangkah lebih baiknya negara luar tidak ikut-ikutan dalam sebuah permasalahan separatis yang terjadi pada sebuah negara.

"Saya ingin gitu. Saya keliling dan sampaikan itu dan mereka terima. Soal pemberontak saya minta negara lain tidak usah ikut-ikut campur deh, nanti nggak selesai-selesai masalahnya, mereka juga terima. Konsep kita banyak sekali. Semua orang nilai itu baik, saya (di Shangri-La Dialogue) disalami terus. Karena itu baik dan berguna untuk orang lain," sebut Ryamizard.

Shangri-La Dialogue 2015 dihadiri oleh sekitar 3.000 pejabat pertahanan Asia Pasifik. Dalam forum tersebut dan juga ketika sedang kunjungan bilateral, Ryamizard juga tak lupa menyampaikan bahwa Indonesia baru akan berperang jika ada yang mengusik nilai-nilai NKRI. Itu sebagai wujud mempertahankan keutuhan negara.

Menurutnya, saat Jokowi menemui Obama nanti, konsep-konsep pertahanan yang selalu Ryamizard kemukakan itu akan menjadi salah satu agenda yang akan dibahas. Saat bertemu Menhan AS lalu, Ryamizard mendapat respon yang baik.

"Karena pak Jokowi mau ketemu Obama makanya saya ke sana kemarin, pendahuluan. Pertemuan dengan Obama, pak Jokowi akan bahas konsep yang saya sampaikan itu," tutup mantan Pangkostrad tersebut.

  ♆
detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.