Jumat, 24 Juli 2015

Letusan Raung Berdampak pada Penerbangan Militer di Lanud Abdulrachman Saleh

Ilustrasi. (Rachman Haryanto/detikcom)

Letusan Gunung Raung menyebabkan dihentikannya operasional Bandara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur. Tidak hanya penerbangan sipil, penerbangan militer juga terdampak dengan situasi ini.

Kepala Dinas Operasi Lanud Abdulrachman Saleh Kolonel (Pnb) Failrlyanto mengatakan, penerbangan militer hanya bisa menyesuaikan dengan kondisi cuaca terkini. Hal itu berbeda jauh dengan penerbangan sipil, yang harus mengacu kepada keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Sistem buka tutup mestinya bisa untuk penerbangan sipil. Karena ini keputusan pusat harus dijalankan dengan menutup bandara. Kalau militer, kita bisa menyesuaikan dengan merubah rute operasi penerbangan, karena setiap hari ada jadwal latihan militer," kata Failrlyanto kepada detikcom, Jumat (24/7/2015).

Disebutkannya, operasi militer bisa diubah arah rute penerbangannya. Jika abu vulkanik berasal dari sisi timur, maka latihan diarahkan ke arah barat atau Jakarta.

"Disiasati begitu, bisa untuk militer. Artinya tidak ada gangguan yang serius. Meskipun kita terus mengikuti perubahan cuaca dan standar keamanan lain," ungkapnya.

Ditambahkan, bahwa aktivitas penerbangan militer rutin dilakukan mulai Senin sampai Jumat, jadwal diisi oleh tiga skadron udara yang dimiliki Lanud Abdulrachman Saleh, yakni Skadron 32, 21, dan 4.

"Ada jadwal bergiliran, karena operasi dan latihan harus rutin dijalankan. Untuk hari ini, sementara off," tambahnya.

Dia menerangkan, abu vulkanik sempat menghampiri kawasan Lanud Abdulrachman Saleh pagi tadi. Itu diduga karena hembusan angin yang mengarah ke barat sejak malam kemarin.

"Tetapi agak siang sudah hilang, karena perubahan angin," terangnya.

Seperti diberitakan, penutupan Bandara Abdulrachman Saleh menyebabkan sekitar 1.500 penumpang batal terbang. Sebagian di antaranya diberangkatkan dengan bus menuju Surabaya, Jawa Timur.

Kepala Bandara Abdulrachman Saleh, Suharno mengatakan, penutupan bandara dilakukan berdasarkan keputusan Kemenhub terkait erupsi Gunung Raung. Pihaknya terus memantau perkembangan situasi terkait erupsi tersebut.

"Terus kita pantau perkembangannya," kata Suharno. (rul/try)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.