Rabu, 22 Juli 2015

Presiden Joko Widodo direncanakan berkunjung ke AS Oktober mendatang

Ilustrasi Produksi pesawat di PT DI, Bandung [novie]

D
uta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake Jr, mengisyaratkan akan ada pengumuman penting saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Washington DC dan bertemu Presiden Barack Obama. Blake menyebut pengumuman penting itu terkait kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Hal itu disampaikan Blake ketika ditemui VIVA.co.id di gedung Kedutaan di Jalan Medan Merdeka Selatan pada awal Juli lalu. Jokowi -- sapaan akrab Joko Widodo, dijadwalkan akan bertandang ke Negeri Paman Sam pada bulan Oktober.

Mantan Dubes AS untuk Sri Lanka dan Maladewa itu menyebut belum ada tanggal pasti kunjungan tersebut. "Sebelum kunjungan Presiden Jokowi, akan didahului oleh kedatangan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang datang ke AS. Belum ada tanggal yang pasti, tetapi kemungkinan di bulan September," ujar Blake.

Sementara, terkait agenda khusus yang kemungkinan akan dibahas oleh kedua pemimpin, Blake menyebut ada dua hal. Pertama, memperluas peluang ekonomi, perdagangan dan investasi untuk kedua negara.

"Kedua, Presiden Obama ingin mendukung agenda visi maritim yang digaungkan oleh Presiden Jokowi," kata dia.

Dalam kesempatan itu Blake seolah mengisyaratkan akan ada pengumuman penting mengenai kerja sama di bidang pertahanan dan investasi. Terkait isu pertahanan, kemungkinan akan ada pembelian alutsista yang telah disepakati oleh petinggi militer kedua negara.

"Sebelumnya, sudah ada pembicaraan di tingkat petinggi militer mengenai peralatan yang sesuai dan dibutuhkan oleh militer di Indonesia. Mungkin ada sesuatu yang akan diumumkan saat kunjungan bilateral itu," kata Blake.

Namun, dia enggan merinci lebih jauh pembelian alutsista yang telah disepakati. Sementara, terkait proyek bilateral di bidang ekonomi, Blake mengatakan usai pertemuan keduanya akan ada daftar investasi baru yang diumumkan.

Dubes Blake menyadari bahwa Presiden Jokowi saat ini tengah dalam proses untuk meningkatkan infrstruktur dan iklim bisnis. Pemerintah AS bersedia untuk mendukung Jokowi dengan cara yang kami mampu.

"Kami pikir keputusan yang dia ambil sudah tepat. Usai diadakan pertemuan nanti, tentunya akan ada daftar investasi baru yang akan diumumkan," kata Blake.

Sebab, terlepas dari permasalahan jangka pendek di RI, perusahaan AS sudah berada lama, bahkan mencapai puluhan tahun di Indonesia. Mereka melihat peluang yang cukup menjanjikan di masa depan di sini.

Indonesia memiliki populasi penduduk muda dalam jumlah besar, pertumbuhan yang kuat berdasarkan tingkat konsumsi, komoditas ekspor.

Jika Presiden Jokowi bisa mencapai targetnya untuk ekspor produk dan manufaktur, itu akan membantu peningkatan ekonomi, mengurangi tingkat kemiskinan dan memberi peluang baru bagi perusahaan dari AS dan negara lain.

"Kami akan berupaya keras untuk membantu. Sekali lagi, Anda akan melihat pengumuman penting saat kunjungan bilateral nanti," kata Blake.

  ♆
Vivanews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.