Kamis, 09 Juli 2015

[World] Kisah Alvin Cullum York

Lebih jago dari Rambo, hancurkan 2 kompi musuh sendiri Lukisan Alvin C York [wikimedia]

Anda pasti tak akan pernah lupa aksi Rambo dalam setiap filmnya. Tokoh fiksi yang diperankan oleh Sylvester Stallone ini memang jagoan. Dengan tubuh kekar dan wajah garang, Rambo menyerbu markas tentara Vietnam Utara seorang diri dan membebaskan seluruh tawanan perang.

Aksi yang mustahil dilakukan seorang diri ini ternyata terjadi di dunia nyata. Dia adalah prajurit AS Alvin Cullum York, atau dikenal dengan panggilan Sersan York. Dengan penuh keberanian, lelaki kelahiran Tennessee, AS ini menghabisi 20 tentara Jerman dan menangkap 132 lainnya.

Jauh sebelum terjun ke medan perang, York merupakan pemuda yang doyan mabuk-mabukan dan berkelahi di bar. Namun, semua itu berhenti saat salah seorang temannya tewas, sejak itu dia bersumpah tak akan lagi mabuk dan menjadi seseorang yang antikekerasan.

Keputusan AS untuk terlibat dalam Perang Dunia I membuat negara ini butuh banyak prajurit untuk dikirim ke medan perang, York menjadi salah satu yang didaftarkan pada 1917. Namun, York beberapa kali berusaha menghindarinya dengan alasan 'conscientious objector' atau perbedaan kepahaman. Sayang, alasan itu ditolak dan dia pun tetap dikirim ke kamp wajib militer.

York ditempatkan di Resimen Infantri ke-328, Divisi Infantri ke-82 Angkatan Darat AS. Selang setahun, dia diterjunkan ke Eropa dan bertempur bersama pasukan Inggris dan Prancis.

Suatu hari, York diperintahkan bersama 17 prajurit lainnya untuk menyelinap ke kamp senapan mesin Jerman dekat Bukit 133. Lokasinya berada di bagian utara sambungan rel kereta api di Chatel-Chehery, Prancis. Sayang penyelinapan ini gagal, peluru-peluru yang ditembakkan dari senapan mesin musuh menghujani posisi mereka yang sangat terbuka.

9 Orang prajurit tewas diterjang peluru Jerman. Mereka yang selamat langsung melarikan diri. Sementara York masih berusaha bertahan, meski hujan peluru dari 32 senapan mesin besar terus berdatangan.
Sersan York [cecilbuffington]

"Aku tidak sempat untuk menghindar ke belakang pohon atau meloncat ke dalam semak-semak. Aku bahkan tidak sempat untuk berlutut atau tiarap. Seperti dulu kami sering menembaki sasaran-sasaran di pertandingan menembak di gunung-gunung Tennessee, dan jaraknya hampir sama. Tetapi sasaran-sasaran di sini lebih besar. Aku rasa tidak mungkin luput menembak kepala atau badan musuh dengan jarak ini. Dan aku benar-benar tidak luput," tulis York dalam buku autobiografinya.

Tembakan sporadis yang dilakukannya berhasil menewaskan 20 orang musuh. Namun, itu tak berhenti, perwira Jerman mengirim lima pasukannya untuk membunuhnya dari jarak depan. Lagi-lagi, York kembali membunuh mereka dengan delapan peluru dari pistol Colt.45 miliknya.

Kejadian ini membuat Letnan Paul Jurgen Vollmer bergidik ngeri. Dia bertanya apakah York berasal dari Inggris, dengan nada tegas York menjawab dia warga AS. Memang, pada perang dunia pertama, tidak ada yang menanggapi kekuatan bertempur pasukan Amerika, semua menganggap mereka sebagai pemula. Tak heran jika Vollmer mengira York pahlawan Inggris yang ditugaskan untuk mengajarkan pasukan Amerika cara berperang yang benar.

Setelah mendapatkan jawaban sebenarnya, Vollmer kemudian berucap "Kalau kau berhenti menembak, aku akan membuat mereka menyerah." Lalu York menunaikan janjinya dengan menghentikan tembakan, Vollmer lantas keluar dan membawa 132 prajuritnya untuk menyerah.

Selang 10 menit, 132 pasukan itu tiba di tempat York dan sisa pasukannya bertahan. Kejadian ini membuat atasan York, Letnan Woods mengiranya sebagai serangan balik Jerman, namun hal itu sirna saat York mendatanginya dan memberikan hormat, "Kopral York melapor dengan tawanan, pak."

Sembari terheran-heran, Woods lantas bertanya jumlah tawanan yang dibawanya. Namun, York kembali memberikan jawaban yang mengejutkan, "Sejujurnya Letnan, aku tidak tahu."

Setelah kembali dari perang, publik AS menganggapnya sebagai pahlawan. Tak hanya itu, dia juga mendapatkan penghargaan Medal of Honor, sebuah medali tertinggi yang diberikan terhadap seorang prajurit AS atas keberanian dan dedikasi yang diberikannya sepanjang perang. [tyo]

  ♘ merdeka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.