Kamis, 23 Juli 2015

[World] US Navy Akan Geser Pesawat ke Asia Pasifik

http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2014/08/adfadf-e1417569331876.jpgEA-18G Growler 

Sebuah dokumen tentang rencana strategi Angkatan Laut AS atau US Navy menggambarkan bahwa dalam lima tahun ke depan mereka akan membawa asset-aset profil tertinggi mereka ke arena Asia Pasifik.

Angkatan Laut AS akan meningkatkan kekuatan udara mereka di wilayah Asia-Pasifik selama lima tahun mendatang dengan penyebaran pesawat tak berawak patroli maritime Northrop Grumman MQ-4C Triton ke Guam pada tahun 2017 serta sejumlah asset paling canggih mereka seperti Boeing P-8A Poseidon dan Northrop MQ-8C Fire Scout.

Peningkatan penekanan pada teater Pasifik juga akan melibakan Boeing F / A-18 Super Hornets terbaru upgrade, didukung oleh Northrop E-2D Advance Hawkeyes untuk komando dan kontrol udara serta Boeing EA-18G Growlers untuk serangan elektronik.

Peta jalan ini telah diresmikan oleh kepala operasi angkatan laut Jenderal Jonathan Greenert pada 20 Juli 2015.

Dokumen lima halaman yang berisi rencana strategi tersebut muncul di tengah kekhawatiran Pentagon peningkatan aktivias China di wilayah tersebut yang dikhawatirkan akan mengganggu kepentingan AS. Strategi itu juga datang setelah Kongres memfinalisasi RUU anggaran pertahanan tahunan, yang kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak uang pada militer dari yang direncanakan.
http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/07/us-navy1.jpgPesawat uji E-2C melakukan tes pengisian bahan bakar udara dengan Boeing F / A-18 

Menurut rencana yang disusun angkatan laut bertujuan untuk menggantikan E-2C Hawkeye tua dengan model-D yang merupakan varian terbaru dan diupgrade pada tahun 2020.

Rencana tersebut juga menegaskan kembali komitmen angkatan laut untuk menempatkan Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter pada tahun 2018.

Dengan sensor canggih, kemampuan berbagi data, dan kemampuan untuk beroperasi lebih dekat dengan beberapa ancaman, pesawat itu akan meningkatkan kemampuan udara menemukan target dan mengkoordinasikan serangan,” kata dokumen tersebut sebagaimana dikutip Flight Global.

Layanan maritim berharap untuk memiliki 47 pesawat pemburu kapal Poseidon pada akhir dekade dan secara penuh menggantikan Boeing P-3C Orion pada tahun anggaran 2019.
http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/07/us-navy-mq-4.jpgMQ-4C Triton UAV 

Dalam arena peperangan elektronik, angkatan laut berharap untuk membungkus transisi Northrop EA-6B Prowler yang pensiun dengan EA-18G Growler dalam tahun anggaran berikutnya. US Navy secara bertahap juga harus menghentikan operasi jamming pod ALQ-99 yang dibawa Prowler dan Growler dan diganti dengan Next Generation Jammer Increment I system pada 2021. Angkatan Laut juga akan memasang sekitar 400 kit perlindungan jamming di Super Hornets pada 2020 untuk melawan jamming musuh.

Dokumen tersebut juga menyebutkan angkatan laut mengharapkan memiliki 24 Bell-Boeing V-22 Osprey baru pada 2021 untuk misi memasok logistic ke kapal induk atau carrier onboard delivery (COD). Total dibutuhkan 44 Osprey untuk menggantikan C-2 Greyhound yang selama ini menjadi andalan COD.

  jejaktapak  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.