Selasa, 25 Agustus 2015

Indonesia Pertimbangkan Pembelian Sistem Rudal Antipesawat S-300

Indonesia sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem rudal antipesawat jarak jauh S-300 dan beberapa senjata lainnya. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggWACu3OnjlFYpamCI6uh42Ie-ikHuacYk-Sj2o-Hw-6aW37e-5g-pWkiwIpmF0jxIGeO820xBDduS8Bahgs7liiN27O3BlWCWxZNuqVYaS6UtMyd_NGjrd1QgFJ4ZJwzBlwSy08etcf0/s1600/10924184_752965124790883_1285815678936042876_Jeff+Prananda.jpgSukhoi SU30Mk2 TNI AU [jeff prananda] 

Seperti yang dikabarkan oleh GATRA News, Atase Pertahanan Republik Indonesia di Rusia Kolonel Andi Kustoro menyampaikan bahwa angkatan bersenjata Indonesia kini sedang gencar mengadakan modernisasi senjata dan berencana untuk membeli perangkat teknik baru.

Secara khusus, menurut Kustoro, setelah pembelian BMP-3F milik Rusia, kini Indonesia sedang mempertimbangkan pembelian simulator helikopter serta sistem rudal antipesawat S-300.

Selain itu, ada kemungkinan pembelian tambahan pesawat tempur multifungsi Su-30MK2.

Menurut TsAMTO, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia telah membeli sistem rudal jarak pendek antipesawat dari tiga pemasok: Tiongkok, Polandia dan Prancis. Namun demikian, rencana pembelian sistem rudal jarak jauh hingga saat ini belum dikabarkan.

Tahun lalu, perusahaan Pertahanan Udara "Almaz-Antey" pada Pameran Senjata Internasional INDO Defence 2014 di Jakarta menampilkan berbagai sistem pertahanan udara, termasuk S-300VM "Antey-2500", "Tor-M2E", "Tor-M2KM", "Buk-M2E", dan instalasi tourel (instalasi khusus yang digunakan untuk senapan mesin dan senjata) "Komar" untuk sistem pertahanan udara portabel "Igla".

  RBTH  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.