Kamis, 27 Agustus 2015

Lima Pesawat Tempur F16 milik TNI AU Menggetarkan Langit Kota Kupang

Latma Elang Ausindo 2015 Falcon Indonesia 

D
eru mesin pesawat tempur jenis F18 Hornet milik Angkatan Udara (AU) Australia dan pesawat tempur jenis F16 milik TNI AU Indonesia menggetarkan langit Kota Kupang, Selasa (25/8/2015).

Deru mesin pesawat tempur terasa lebih bising di telinga warga Kota Kupang, terutama yang bermukim di sekitar Kelurahan Penfui hingga Naimata, Kolhua dan sekitarnya, ketika pesawat tempur dua negara melintas di atas kawasan permukiman itu dan saat kembali mendarat di Lanud El Tari Kupang.

Latihan tempur udara bersama antara AU Australia atau RAAF dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) AU yang dimulai sejak Senin (24/8/2015) memakai sandi ELANG AUSINDO 2015 di wilayah NTT. Area latihan di wilayah udara selatan Pulau Timor.

Latihan bersama yang berpusat di Lanud El Tari Kupang ini akan berakhir Jumat (28/8/2015). Dalam latihan tempur ini, AU Australia (RAAF) menggunakan delapan pesawat tempur jenis F18 Hornet, dan TNI AU menggunakan lima pesawat tempur jenis F16.

Selain itu, ada Helly Super Puma sebagai pesawat pendukung dan satu pesawat Hercules. Jumlah personil yang diturunkan dalam latihan tempur bersama 200 personil dari TNI AU dan AU Australia.

Tiap penerbang pesawat tempur dari masing-masing angkatan, melakukan pemeriksaan teknis pesawat dan persiapan yang matang sebelum terbang menuju area latihan. Semua bergerak sesuai komando komandan masing-masing.

Komandan Wing Udara 3 Lanud Iswahyudi Madiun, Kolonel PNB. Irwan Pramuda, selaku Direktur Latihan Tempur Bersama, didampingi Komandan Skuadron Udara 3, Letkol PNB Anjar Legowo, kepada wartawan di Lanud El Tari Kupang, Senin (24/8/2015) menjelaskan, latihan tempur bersama bertujuan meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan antar-kedua negara, serta meningkatkan kemampuan para personel TNI AU dalam menunjang tugas dan tanggung jawab mempertahankan kedaulatan NKRI.

Dalam latihan tempur ini, jelas Pramuda, AU Australia (RAAF) menggunakan delapan pesawat tempur jenis F18 Hornet, dan TNI AU menggunakan lima pesawat tempur F16. Satu pesawat pendukung Helly Super Puma.

Meski jenis pesawat tempur yang digunakan berbeda, kata Pramuda, hal itu tidak masalah karena sudah ada diskusi sebelumnya mengenai standar operasional dalam latihan tempur. Intinya, keselamatan prajurit diutamakan.

"Dalam latihan tempur bersama ini, kami latih bagaimana taktik operasi pertempuran di udara. Dalam latihan ini juga kami saling mengetahui bagaimana kekuatan masing-masing," ujarnya.

Pasukan tempur TNI AU, tambah Pramuda, berasal dari Skuadron Udara 3 Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. Ke depan, latihan tempur bersama TNI AU dan RAAF dari AU Australia akan dilakukan rutin setiap satu atau dua tahun sekali di Lanud El Tari Kupang.

Komandan Lanud (Danlanud) El Tari Kupang, Kolonel (Pnb) Andi Wijaya, sehari sebelumnya menjelaskan, RAAF mengerahkan delapan pesawat tempur F-18 Hornet dan satu pesawat C-17 dari Pangkalan RAAF Tindal, Darwin.

Sedangkan TNI AU, mengerahkan lima pesawat tempur F-16 dari Skuadron Udara 3 Iswahyudi Madiun, satu pesawat Helly Super Puma dari Skuadron Udara 6 Atang Sanjaya Bogor, dan satu pesawat C-130 Hercules A-1327 dari Skadron Udara 31.

  ★ Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.