Kamis, 13 Agustus 2015

Menhan Kunjungi Pabrik Ransum untuk Personel TNI

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau pabrik pengolahan makanan khusus tentara (ransum) PT Jangkar Nusantara Megah (PT JNM) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/8). Dalam peninjauan tersebut Menhan mendapat penjelasan dari pimpinan (PT JNM) tentang pembuatan makanan khusus prajurit TNI.

Komisaris Utama PT JNM, Mulyono mengungkapkan Indonesia kini mampu memproduksi sendiri ransum untuk prajurit TNI setelah sebelumnya selalu mengimpor kebutuhan makanan saat melakukan operasi militer tersebut sejak lama.

"Awalnya ransum diimpor dari luar negeri seperti Singapura. Namun melihat kebutuhan ransum yang berkualitas, bercita rasa lokal dan halal, PT JNM mulai memproduksi ransum dari awal berdiri sejak 1981," ujar Mulyono dihadapan Menhan, Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, dan anggota Wantimpres, Shidarto si pabrik PT JMN, Surabaya, Jatim, Kamis (13/8).

PT JMN sebagai perusahaan non alutsista swasta mengaku selalu memperhatikan aspek pemenuhan gizi bagi prajurit dan kehalalan produknya. "Kami selalu memperhatikan pemenuhan gizi, nutrisi dan kalori prajurit TNI selama dalam keadaan emergency dan dijamin produk kami halal. Selain itu produk yang dihasilkan berasal dari petani lokal yang kami bina," lanjutnya.

Sementara itu, Menhan yang baru pertama kali mengunjungi pabrik ranmsun itu meminta agar kebutuhan gizi prajurit diperhatikan selalu.

"Pesan saya agar produsen ransum ini selalu memperhatikan kebutuhan gizi, kalori selama dalam masa emergency. Karena ransum sangat penting bagi personel TNI saat operasj militer, bencana alam dan sebagainya. Selain itu agar kemasannya lebih ringkas untuk mobilitas prajurit," ungkapnya.

Produk ransum buatan PT JMN meliputi makanan siap saja berbagai rasa dalam kaleng seperti, nasi rawon, nasi rendang, nasi gulai, sup kimlo. Selain itu ada pula minuman bernergi, kopi, teh yang larut dalam air sehingga mudah digunakan prajurit di medan tempur.

Ransum tersebut juga sudah digunakan prajurit TNI, Basarnas, pasukan perdamaian PBB serta diekspor ke negara lain seperti Filipina, Brunei dan Singapura.

  Gatra  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.