Selasa, 18 Agustus 2015

[RIP] 54 Jenazah Korban Trigana Ditemukan

Dalam Kondisi Tak Utuh Lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air [Viva]

Tim SAR telah menemukan 54 jenazah korban jatuhnya Trigana Air. Korban ditemukan dalam keadaan tidak utuh.

"Sekarang pukul 12.44 WIT upaya evakuasi korban sudah ditemukan total 54 jenazah. Kondisi tidak utuh," ujar Kabasarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo kepada wartawan di Base Ops Lanud Jayapura, Selasa (18/8/2015).

Menurut Soelitsyo, 54 korban yang ditemukan termasuk kru dan penumpang. "Kesimpulannya kru dan penumpang ditemukan semua," katanya.

Puing pesawat Trigana Air ditemukan di wilayah Okbape, 14 km dari bandara Oksibil.

Pesawat Trigana Air ATR 42 dengan nomor penerbangan PK-YRN itu lepas landas dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 WIT dengan waktu tiba diperkirakan di Oksibil 15.04 WIT Minggu (16/8/2015). Pesawat mengangkut 49 penumpang dengan 5 awak pesawat. Pesawat itu dilaporkan hilang kontak sejak pukul 15.00 WIT pada Minggu (16/8/2015). (nwy/nrl)
Menhub Sampaikan Belasungkawa untuk Keluarga Kabasarnas (Wilpret Siagian)

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban pesawat Trigana Air IL 267. Saat ini Tim SAR tengah menyiapkan evakuasi 54 jenazah dari lokasi kecelakaan ke Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua.

"Atas nama pemerintah saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga para korban kecelakaan Trigana IL 267 dan semoga dikuatkan oleh Tuhan yang Maha Esa," kata Menhub Jonan dalam pesan singkatnya, Selasa (18/8/2015).

Selain itu Jonan menyampaikan terima kasih terhadap tim gabungan SAR yang berhasil menemukan jenazah korban.

"Saya juga menghaturkan terima kasih atas kepemimpinan Kabasarnas untuk kooordinasi bersama TNI dan Polri serta tim Kemenhub, khususnya kepemimpinan tim gabungan SAR yaitu Kol Sugiyono Danrem 172 yang telah menemukan seluruh 54 jenazah korban. Salut buat Tim SAR dan kerjasama semua pihak pencarian di lokasi," ujarnya.

Proses pencarian di jalur darat memang tidak mudah. Tim SAR gabungan harus bermalam di wilayah pegunungan dengan hutan yang lebat.

Tim akhirnya bisa menembus ke lokasi setelah mendapat petunjuk visual dari tim pencari udara yang kemudian ditentukan titik koordinat lokasi puing pesawat.

Terkait penemuan jenazah, Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengirimkan tiga orang dalam penanganan korban Trigana Air yang jatuh di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.

Sementara untuk antemortem dan postmortem, tim DVI melakukan identifikasi di Jayapura guna memudahkan keluarga korban untuk memberikan data korban. (fdn/nrl)
Black Box Trigana Juga Sudah Ditemukan Menhub Jonan (Herianto Batubara)

Kurang dari 48 jam sejak peristiwa jatuhnya Trigana Air di Okbape, Papua, tim gabungan telah berhasil mendapatkan seluruh jenazah yang ada di pesawat itu. Kotak hitam juga sudah ditemukan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada tim karena telah menemukan seluruh 54 jenasah korban dan black box dalam kurun waktu kurang dari 48 jam sejak kecelakaan terjadi," kata Jonan, Selasa (18/8/2015).

Tim pencari tersebut terdiri dari unsur Basarnas, TNI dan Polri serta tim dari Kemenhub. Tim gabungan SAR dipimpin Kol Sugiyono dari Danrem 172.

"Atas nama Pemerintah saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga para korban kecelakaan Trigana IL 267 dan semoga dikuatkan oleh Tuhan yang Maha Esa," ujar Jonan.

Mayoritas kondisi jenazah tidak utuh. Jenazah-jenazah itu akan dibawa ke Jayapura melalui Oksibil. Khusus untuk yang warga Oksibil, akan langsung dibawa oleh pihak keluarga. (dnl/faj)
Cara Basarnas Bawa 54 Jenazah Trigana Air dari Hutan Belantara (REUTERS/Handout via Basarnas)

Sebanyak 54 orang jenazah kru dan penumpang pesawat Trigana Air telah ditemukan tim SAR gabungan. Semua jenazah akan dievakuasi dari lokasi untuk diidentifikasi.

"Opsinya dievakuasi bisa dengan jalan darat, bisa dengan helipad, bisa dengan jaring atau net. Dari 3 ini perkiraan saya net yang paling memungkinkan dan cepat," kata Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo kepada wartawan di Base Ops Lanud Jayapura, Selasa (18/8/2015).

Dijelaskan Soelistyo, akan susah jika semua jenazah dibawa melalui jalan darat. Helipad pun tak bisa dibuat di lokasi karena hutannya sangat lebat, dan permukaannya miring.

"Makanya kemungkinan besar kita putuskan dengan net. Jadi jenazah itu dimasukkan semua di net, dihoisting, masuk ke heli dan dibawa," jelas Soelistyo yang menggunakan seragam dinas Basarnas.

"Kita berharap semua (jenazah) sore ini bisa diangkat, atau paling lambat besok," sambung Soelistyo. Ditambahkan dia, tim SAR gabungan hingga kini masih berupaya mencari kotak hitam.

Puing pesawat Trigana Air ditemukan di wilayah Okbape, sekitar 14 km dari bandara Oksibil. 54 orang jenazah yang ditemukan sudah dalam kondisi tidak utuh, dan pesawat pun hancur berantakan menjadi puing-puing.

Pesawat Trigana Air ATR 42 dengan nomor penerbangan PK-YRN itu lepas landas dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 WIT dengan waktu tiba diperkirakan di Oksibil 15.04 WIT Minggu (16/8/2015). Pesawat mengangkut 49 penumpang dengan 5 awak pesawat. Pesawat itu dilaporkan hilang kontak sejak pukul 15.00 WIT pada Minggu (16/8/2015). (hri/faj)

  ☠ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.