Jumat, 21 Agustus 2015

[World] Sandera Meloloskan Diri Saat Militer Filipina Sergap Militan

Militan Abu Sayyaf di pulau Jolo, Filipina selatan

D
ua penjaga pantai Filipina yang disandera militan yang terkait Al Qaeda berhasil meloloskan diri di sela-sela desingan peluru ketika pasukan pemerintah menyerbu tempat persembunyian para ekstrimis itu. Operasi militer tersebut menewaskan 15 orang militan, kata tentara Filipina, Kamis (20/8/2015).

Gringo Villaruz dan Allan Pagaling menyelinap secara terpisah dari kamp Abu Sayyaf pada Rabu malam dan berlari melewati hutan ketika para penculik mereka terlibat baku tembak dengan pasukan elite militer, kata Kapten Antonio Bulao, juru bicara pasukan elite tersebut.

Kedua pria itu, yang diculik Mei lalu bersama seorang sandera lain yang kemudian dipenggal, mencari perlindungan di sebuah desa, sekitar 1,5 kilometer jauhnya dari kamp Abbu Sayyaf. Mereka tidak tidak saling tahu tentang pelariannya masing-masing sampai akhirnya bertemu pada hari Kamis di sebuah rumah sakit militer setempat, di mana mereka dirawat karena memar.

Pekan ini militer Filipina melancarkan upaya berisiko untuk menyelamatkan 11 sandera, termasuk Villaruz dan Pagaling serta dua warga Malaysia, masing-masing satu warga Belanda dan Korea Selatan, setelah militan memenggal seorang tawanan pekan lalu.

"Pertempuran berat memberi kesempatan kepada mereka (dua tawanan itu) untuk melarikan diri karena Abu Sayyaf berfokus pada pasukan kami," kata Bulao tentang peristiwa dramatis di basis kaum militan di kawasan terpencil di pulau Jolo itu.

Pihak militer mengatakan, 15 orang bersenjata Abu Sayyaf tewas. Namun mayat yang ditemukan hanya lima. Sementara sejumlah tentara menderita luka ringan.

Nasib dan keberadaan sembilan sandera lainnya belum diketahui, kata Bulao kepada AFP. "Operasi akan terus berlangsung. Tidak akan berhenti karena kami menguasai medan," kata Bulao.

Bulao mengatakan, para penculik diduga dipimpin oleh Yasser Igasan, salah satu pemimpin paling senior kelompok itu dan yang diyakini berada di antara orang-orang yang melarikan diri setelah baku tembak terjadi.

Kedua penjaga pantai tersebut diculik di kota pelabuhan Dapitan di selatan negara itu, sekitar 250 kilometer dari Jolo, pada bulan Mei bersama dengan seorang aparat desa, Rodolfo Boligao. Ketiga orang itu kemudian ditampilkan dalam kondisi telanjang dada dan mata tertutup dalam video yang diedarkan di media sosial. Di belakang mereka terdapat orang bertopeng yang memegang parang yang ditempatkan ke leher mereka.

Mayat Boligao dalam kondisi sudah terpenggal ditemukan di jalan raya Jolo pekan lalu setelah pemerintah menolak permintaan uang tebusan dari Abu Sayyaf.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.