Jumat, 11 September 2015

Berantas Perompak di Selat Malaka, Akhirnya AL Negeri Jiran Belajar dengan TNI AL

Saat pertemuan antara Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguskamlaarmabar) Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K dengan Komandan Pasukan Khas Laut (Paskal) Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) Laksma Dato’ Saifudin Bin Kamarudin, di Markas Komando Guskamla Koarmabar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (9/9) lalu, ternyata Angkatan Laut Malaysia berniat belajar dengan TNI AL khususnya Koarmabar dalam hal penanganan perompak di Selat Malaka.

Selain bertujuan untuk mempererat hubungan kerjasama antara Paskal TLDM dengan Guskamla Koarmabar kunjungan itu juga untuk mengetahui mekanisme menejemen Western Fleet Quick Response (WFQR) serta kerjasama di bidang penanganan perompakan yang nantinya akan diterapkan dalam penempatan personel Paskal TLDM di Tanjung Penggalis (Johor).

Hal itu pun berkaitan dengan perompakan di Selat Malaka yang melibatkan beberapa negara, atau disebut Transnational Crime. Baik pelaku maupun korban, melibatkan antara kedua negara (Malaysia dan Indonesia) yang sama-sama memiliki hak serta kewajiban di Selat Malaka.

Tidak heran bila Angkatan Laut Negeri Jiran tersebut belajar dengan Tim WFQR Koarmabar mengingat prestasi dari tim yang dibentuk oleh Pangarmabar Laksda TNI A. Taufiq R itu terbilang cukup sukses saat membongkar jaringan internasional terkait kasus perompakan yang meresahkan pengguna Selat Malaka.

Dalam acara tersebut, Komandan Paskal TLDM juga berkesempatan meninjau ke Sekupang dalam rangka melihat sarana dan personel Tim Mobile WFQR-IV di pelabuhan umum Sekupang, Batam. Rangkaian acara diakhiri dengan tukar menukar cinderamata dan foto bersama.

   JMOL  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.