Jumat, 25 September 2015

Indonesia dan Iran bahas masalah Timur Tengah

Menlu Retno Marsudi (ANTARA FOTO/HO/Kemenlu/Rudi Hartanto)

M
enteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif untuk membahas masalah Timur Tengah dan keduanya sepakat bahwa dialog inklusif adalah kunci keberhasilan penyelesaian masalah di kawasan tersebut.

Pertemuan bilateral itu dilakukan Menlu Retno sebelum mengikuti rangkaian Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, demikian keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dalam pertemuan pertama sejak dicapainya kesepakatan nuklir Iran dengan negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman (5+1), Menlu RI menyambut baik penandatanganan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) antara Iran dengan negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman pada 14 Juli 2015.

"Kesepakatan ini merupakan capaian historis yang diharapkan dapat memperbaiki hubungan Iran dengan negara Barat dan menjadi titik awal upaya penyelesaian konflik di kawasan Timur Tengah," ujar Menlu Retno.

Menlu RI dan Iran memberikan perhatian tinggi terhadap perkembangan politik dan keamanan di Timur Tengah.

Untuk itu, dalam pertemuan dengan Menlu Iran, Menlu RI menekankan pentingnya mengedepankan upaya dialog dan diplomasi dalam penyelesaian berbagai masalah di Timur Tengah, termasuk masalah Suriah.

"Menlu Iran sepakat dengan Indonesia bahwa dialog inklusif yang melibatkan semua pihak, baik internal maupun eksternal yang terkait dalam penyelesaian masalah Suriah, bersifat penting," kata Menlu Retno.

"Menlu Iran mengharapkan Indonesia juga dapat berkontribusi dalam tercapainya rekonsiliasi nasional di Suriah," lanjut dia.

Pada pertemuan bilateral itu, Menlu Iran menyampaikan apresiasi atas inisiatif Indonesia untuk menyelenggarakan pertemuan negara-negara kunci anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) guna mencari penyelesaian damai untuk berbagai konflik yang melanda negara-negara anggota OKI, khususnya di kawasan Timur Tengah.

Menlu Zarif mengatakan bahwa Iran mendukung kelanjutan inisiatif positif Indonesia. Dia juga menyampaikan bahwa Iran akan mempertimbangkan secara positif permintaan dukungan dari Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

Iran merupakan mitra Indonesia dalam menjaga kepentingan bersama di forum-forum multilateral, seperti OKI, Gerakan Non-Blok dan Kelompok Negara Berkembang (Kelompok 77 dan Tiongkok).

  antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.