Selasa, 01 September 2015

[World] Iran Ingin Su-30, Rusia Minta Teknologi Drone

http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/08/su-30-e1440237053284.jpgSu-30

Rusia dan Iran bergegas untuk meningkatkan kerjasama militer mereka setelah adanya kesepakatan soal nuklir. Teheran dikabarkan tengah mengincar jet tempur canggih Su-30. Sementara Rusia ingin mendapatkan teknologi drone Iran.

Dilaporkan media Israel, G2 Bulletin Senin 31 Agustus 2015, Sukhoi-30 akan menjadi kekuatan penting karena menurut para ahli pesawat ini lebih mampu dibandingkan F-16 Amerika Serikat yang dijual ke Israel. Pertukaran akan memungkinkan Iran untuk menahan serangan pesawat Israel pada fasilitas nuklirnya.

Kabar tentang Su-30 ini muncul seiring pembicaraan antara Moskow dan Teheran terkait pengiriman sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia yang mampu memukul pesawat Israel.

Kemungkinan pertukaran teknologi antara Rusia dan Iran diungkapkan Manouchehr Manteqi, managing director Industri Organisasi Iran. Manteqi mengatakan Rusia meminta teknologi drone Iran. Pada saat yang sama, perwakilan Iran dan Rusia memulai pembicaraan pada pasokan buatan Rusia Sukhoi-30.

Republik Islam Iran dikenal sebagai negara maju di bidang bangunan drone,” kata Manteqi. “Kami sedang membahas masalah ini sekarang.

http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2014/11/RQ-170-Iran-e1415667644905.jpgDrone Iran hasil tiruan dari RQ-170 AS yang ditangkap

Ditanyakan G2 Bulletin tentang rencana ini, Juru Bicara Komando Sentral Angkatan Udara AS Kolonel Patrick Ryder mengatakan baru mendengar pertama tentang hal ini. Komando Sentral memiliki wilayah kerja meliputi negara-negara Timur Tengah seperti Iran, Suriah, dan Irak.

September lalu, Iran meluncurkan pesawat tak berawak tempur pertama buatan sendiri yang membawa rudal udara-ke-udara. Pada 2013, Iran mengumumkan telah reverse-engineered sebuah pesawat tak berawak siluman Amerika yang ditangkap pada 2011. Iran melacak drone itu setelah lepas landas dari sebuah pangkalan AS di Afghanistan dan masuk ke wilayah Iran.

Sumber Iran mengatakan Garda Revolusi Iran menangkap drone itu dengan cara menipu sistem elektronik rahasia AS RQ-170 untuk kemudian diterbangkan ke Iran. Drone itu di bawah komando Central Intelligence Agency.

  Jejaktapak  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.