Jumat, 30 Oktober 2015

45 Personel KRI Berlatih Operasikan GPS Jammer

"Itu (GPS Jammer) mempunyai fungsi yang sangat strategis, apalagi jika dikaitkan dengan peperangan modern saat ini" Asops Kasal Laksamana Muda Ari Sadewo menyaksikan sebagian dari 45 personel kapal perang RI (KRI) yang berlatih mengoperasikan "GPS Jammer" di Pangkalan Surabaya pada 28-30 Oktober. (Dispen Koarmatim)

S
ebanyak 45 personel kapal perang RI (KRI) berlatih mengoperasikan "GPS Jammer" yang berlangsung di Pangkalan Surabaya pada 28-30 Oktober.

"Itu (GPS Jammer) mempunyai fungsi yang sangat strategis, apalagi jika dikaitkan dengan peperangan modern saat ini," kata Asops Kasal Laksamana Muda Ari Sadewo saat memberi arahan dalam pembekalan itu di Gedung Pulau Gundul, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu.

Saat mewakili Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto dalam pembekalan bagi pengawak GPS itu, ia menjelaskan perang konvensional itu dilakukan dengan berhadap-hadapan langsung dengan musuh.

"Perkembangan peperangan saat ini, kemenangan pertempuran akan ditentukan oleh siapa yang lebih unggul dalam bidang teknologi sewaco," kata laksamana bintang dua itu.

Didampingi Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI I.N.G. Ariawan, Asops Kasal berharap kegiatan itu dapat membekali personel KRI dalam mengoperasikan "GPS Jammer" dalam mendukung taktik pertempuran laut.

Saat ini, "GPS Jammer" di KRI sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan TNI Angkatan Laut telah memasang 10 unit "GPS Jammer" di beberapa KRI.

Awalnya, "GPS Jammer" digunakan sebagai penangkis serangan rudal dan pesawat, namun "GPS Jammer" dalam perkembangannya kini bisa "mengganggu" sinyal satelit GPS yang digunakan sebagai alat menentukan posisi.

"Karena itu, serap semua ilmu yang disampaikan oleh pemateri, sehingga dapat lebih mengenal peralatan ini dengan baik dan sesuai prosedur, serta yang paling penting yaitu bagaimana merawat peralatan ini," kata Asops Kasal.

Menyikapi bencana kebakaran hutan dan kabut asap di beberapa bagian wilayah Indonesia, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar shalat istisqa atau shalat minta hujan di Dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya.

"Shalat minta hujan diikuti ribuan prajurit dan PNS Makoarmatim yang beragama Islam sesaat setelah upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman.

Acara itu juga diikuti Aspers Pangarmatim Kolonel Laut (P) R. Joko Heriyanto serta para pejabat utama Mako Koarmatim. (*)

  antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.