Minggu, 18 Oktober 2015

Ditemukan Foto Kejam Tentara Belanda

Eksekusi 6 Pejuang IndonesiaFoto eksekusi tentara Belanda terhadap enam pejuang Indonesia di masa lalu. (de Volkskrant)

Sebuah foto terbaru dirilis media Belanda, de Volkskrant, pada hari Jumat (16/10/2015) yang menunjukkan kekejaman tentara Belanda terhadap para pejuang Indonesia di masa lalu. Foto itu menunjukkan enam pejuang Indonesia dieksekusi di satu tempat oleh tentara Belanda.

Foto terbaru itu bagian dari total 179 foto dan slides yang sebelumnya tidak pernah dipublikasikan di media mana pun. Foto tersebut ditemukan di ruang penyimpan barang berharga di sebuah bangunan bekas bank di Gouda, kota di Belanda tengah. Bangunan itu kini menjadi gedung Museum Perlawanan di Provinsi Zuid-Holland.

Joost Lamboo yang bertanggung jawab atas foto-foto koleksi museum, memberikan pernyataan tentang foto tersebut.

Semua foto ini langsung mengingatkan saya pada foto-foto eksekusi yang pernah diumumkan oleh harian de Volkskrant pada bulan Juli 2012. Pria-pria yang dieksekusi berdiri di pinggir parit yang dangkal. Foto-foto ini dibuat dari jarak yang sangat dekat dan itu luar biasa. Dua dari enam pria (Indonesia) itu sebenarnya gampang sekali diidentifikasi siapa mereka,” kata Lamboo.

Media Belanda itu melaporkan, di antara koleksi foto yang ada, terdapat juga foto desa yang dibakar habis, aksi pembersihan, dan interogasi terhadap orang-orang Indonesia yang ditelanjangi.

Ada pula slide beberapa pejuang Indonesia yang sudah dipenggal kepala mereka. Kendati demikian, ada slide orang Indonesia yang menunjukkan sebuah piagam. Piagam tersebut menjadi bukti kesetiaan pemegang piagam kepada pemerintah Kolonial Belanda. Piagam itu diduga pemberian Kerajaan Belanda usai Perang Aceh (1873-1914).

Lamboo mengaku menemukan foto itu secara tidak sengaja. Di sebuah ruang dengan pintu besi ditemukan beberapa laci berisi barang-barang yang mengingatkan orang terhadap Perang Dunia II. Contohnya, medali Nazi, emblem SS yang dipakai untuk dibalutken pada lengan atas. Selain itu ada juga bintang Yahudi dan barang-barang warisan sekutu.

 Patut Diselidiki 

Temuan foto enam pejuang Indonesia yang dieksekusi tentara Belanda di masa lalu memicu seruan untuk dilakukan penyelidikan. Foto eksekusi itu bagian dari 179 foto dan slide terkait kekejaman tentara KNIL dan tentara Belanda.

Tentara KNIL adalah tentara Belanda yang terdiri dari orang-orang Belanda serta orang-orang bayaran termasuk dari kalangan pribumi (orang Indonesia).

Seperti diberitakan Sindonews.com sebelumnya, foto eksekusi tersebut ditemukan oleh Joost Lamboo, orang yang bertanggung jawab untuk koleksi foto museum gambar dalam koleksi Museum Perlawanan di Provinsi Zuid-Holland.

Foto itu ditemukan Lamboo secara tidak sengaja di ruang penyimpan barang berharga di sebuah bangunan bekas bank di Gouda, kota di Belanda tengah. Foto eksekusi tersebut dipublikasikan media Belanda, de Volkskrant, pada hari Jumat (16/10/2015).

Sejarawan foto, Louis Zweers, menyatakan bahwa materi foto itu otentik. Tapi sudah kehilangan konteks. ”Tidak ada informasi tentang siapa, apa, di mana dan kapan. Yang membuatnya sangat kompleks,” katanya, seperti dikutip nos.nl.

Direktur Museum Perlawanan, Arjen van Wijngaarden, mengakui bahwa foto eksekusi tersebut sudah kehilangan konteks. ”Interpretasi kami dengan senang hati telah meninggalkan para ahli sejarawan,” katanya.

Henk Schulte Nord Holt, Profesor Sejarah Indonesia di Universitas Leiden, ikut menyerukan penyelidikan yang jadi bagian kelam sejarah Belanda itu. ”Kami masih tidak memiliki wawasan soal hakikat perang itu, sementara, itu adalah perang terbesar Belanda yang pernah dimiliki,” katanya.

Hanya ada insiden yang diselidiki. Kita harus mengambil tanggung jawab dan akhirnya membuat penyelidikan besar untuk mengetahui apa dan terutama mengapa itu terjadi. Ini adalah perang sangat kotor. Kita perlu memahami mengapa itu bisa terjadi,” ujarnya.

 Berlokasi di Bandung 
Foto lain koleksi museum di Belanda yang memamerkan foto eksekusi enam pejuang Indonesia di masa lalu. (nos.nl)

Sebuah foto terbaru yang dirilis media Belanda, de Volkskrant, pada hari Jumat (16/10/2015), menunjukkan kekejaman tentara Belanda di masa lalu yang mengeksekusi enam pejuang Indonesia di sebuah parit. Sejarawan foto, Louis Zweers, percaya foto eksekusi itu diambi di sebuah lokasi di Bandung.

Foto itu, kata Zweers, diambil pada musim semi tahun 1946. Foto terbaru itu bagian dari total 179 foto dan slides yang sebelumnya tidak pernah dipublikasikan di media mana pun.

Foto tersebut ditemukan di ruang penyimpan barang berharga di sebuah bangunan bekas bank di Gouda, kota di Belanda tengah. Bangunan itu kini menjadi gedung Museum Perlawanan di Provinsi Zuid-Holland.

Itu adalah kekacauan,” kata Zweers kepada NPO Radio 1. ”Ada tentara Inggris, unit KNIL dan pemuda Indonesia yang mengobarkan perang gerilya, dengan banyak warga sipil tak bersenjata Hindia Belanda dibunuh,” lanjut dia.

Namun, sejarawan itu tidak yakin jika eksekusi dilakukan langsung oleh tentara Belanda. ”Tidak ada tentara Belanda yang hadir. Mereka datang jauh hari kemudian. Ini adalah tentara kolonial, dengan perwira Hindia Belanda dan pasukan pribumi, di bawah komando Belanda. Dari hari-hari awal perjuangan kemerdekaan sangat banyak tidak jelas,” ujarnya.

Foto eksekusi itu secara tak sengaja ditemukan Joost Lamboo, orang yang bertanggung jawab atas foto-foto koleksi Museum Perlawanan.

Semua foto ini langsung mengingatkan saya pada foto-foto eksekusi yang pernah diumumkan oleh harian de Volkskrant pada bulan Juli 2012. Pria-pria yang dieksekusi berdiri di pinggir parit yang dangkal. Foto-foto ini dibuat dari jarak yang sangat dekat dan itu luar biasa. Dua dari enam pria (Indonesia) itu sebenarnya gampang sekali diidentifikasi siapa mereka,” kata Lamboo.

Media Belanda itu melaporkan, di antara koleksi foto yang ada, terdapat juga foto desa yang dibakar habis, aksi pembersihan, dan interogasi terhadap orang-orang Indonesia yang ditelanjangi. (mas)

   sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.