Jumat, 16 Oktober 2015

[Foto] Rudal Stinger

Rudal Panggul Perisai Udara
Stinger rudal panggul pertahanan udara buatan Amerika ini terkenal akan kehandalannya. Diciptakan dari 3 jenis generasi Stinger basic, Stinger-passive optical seeker technique, Stinger-reprogrammable microprocessor. Sebagai senjata buatan Amerika, Stinger diciptakan dengan teknologi yang sangat tinggi. Stinger diciptakan untuk menggantikan rudal FIM-92A/B, yang dianggap kinerjanya kurang mumpuni. [Getty Images]


Stinger, Rudal Panggul Perisai Udara
Stinger diciptakan dan dirancang oleh General Dynamics/Raytheon Missile System. Pertama kali digunakan oleh militer Amerika pada tahun 1978, dan dirancang dengan teknologi modular. Sistem ini memungkinkan Stinger untuk ditembakan dari beragam platform. Stinger tergolong ke dalam rudal MANPADS. [Getty Images]
Stinger, Rudal Panggul Perisai Udara
Pada tahun 1992 militer Amerika meminta kemampuan Stinger ditingkatkan, sehingga lahirlah Stinger varian FIM-92 Block 1. Dimana teknologi penjejak dan perangkat lunak mampu memburu target seperti helikopter dan pesawat tempur melalui penjejakan infra merah atau IR Signature. [Getty Images]
Stinger, Rudal Panggul Perisai Udara
Uni Soviet merupakan negara pertama yang merasakan betapa hebatnya rudal panggul Stinger. Lantaran Amerika menyuplai taliban dengan rudal Stinger untuk menundukan AU Soviet pada perang Afganistan-Soviet. Namun sayang dari sekian banyak rudal Stinger yang disuplai oleh Amerika, tidak sedikit yang digunakan kembali untuk menyerang mantan sekutunya pada perang Amerika-Afganistan. [Getty Images]
Stinger, Rudal Panggul Perisai Udara
Rudal Stinger menggunakan sistem berpemandu passive IR Homing, yang sensornya terbuat dari indium antimon dengan sistem pendingin gas argon. Rudal ini dilengkapi dengan bahan bakar padat untuk mendorong rudal menuju sasaran. Memiliki bobot yang cukup ringan sekitar 15 Kg, sehingga dapat dioperasikan oleh 1 orang. [Getty Images]
Stinger, Rudal Panggul Perisai Udara
Stinger dilengkapi dengan hulu ledak annular blast fragmentation, dengan mekanisme detonasi tipe delayed impact fuze dan penetrating fuze. Dengan kecepatan melesat mencapai mach 2,2 dengan jangkauan maksimal mencapai 3 Km. [Getty Images]
   Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.