Kamis, 22 Oktober 2015

Jokowi Temui Barack Obama

AS Tawarkan Jet Tempur F-16V Jet tempur F-16V yang ditawarkan Amerika Serikat ke Indonesia. (theaviationist.com)

P
residen Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama pada pekan depan. Salah satu agenda pertemuan terkait penawaran Amerika Serikat menjual jet tempur F-16V.

Kami siap bekerja sama dengan Indonesia, termasuk menjual (jet tempur) F-16V jenis terbaru dan tak pernah ditawarkan ke negara lain," kata Duta Besar Amerika Serikat Robert Blake Jr saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015).

Selain itu, Amerika Serikat juga menawarkan transfer teknologi militer. Blake optimistis kesepakatan ini bisa dicapai dengan negosiasi antara Jakarta dan Washington. “Tapi, negosiasi ini tidak terkait kunjungan Jokowi ke AS kali ini,” ujar dia.

Menurut Blake, sampai saat ini, tidak ada kesulitan dalam kesepakatan militer dengan Indonesia. Meskipun dulu sempat terjadi embargo penjualan senjata dengan Indonesia, tapi masalah itu kini sudah selesai. Salah satu isyaratnya adalah dengan penjualan helikopter Apache ke Indonesia. Helikopter ini dijual tanpa syarat.

Blake juga membantah adanya masalah dengan Kopassus. Menurut dia, dengan adanya penawaran penjualan jet tempur F-16V, maka sudah ada perkembangan baru dalam kerja sama dengan pasukan militer Indonesia ini.

Kunjungan Jokowi ke Amerika Serikat direncanakan akan berlangsung selama tiga hari. Selain membahas persoalan pertahanan dan militer, Jokowi dan Obama diperkirakan akan membahas sejumlah masalah global yang sedang terjadi saat ini.

Pertemuan itu juga diperkirakan akan membahas mengenai peningkatan kerja sama dalam menghadapi tantangan global dan regional seperti peran RI di ASEAN, konflik Laut China Selatan, perubahan iklim dan perlawanan terhadap ektremisme.

Selain bertemu Obama, Jokowi juga dijadwalkan akan bertemu dengan para pebisnis Amerika Serikat dan tiga kamar dagang di negara tersebut.

  ♆
sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.