Kamis, 15 Oktober 2015

Makin Lama, Makin Mantap

Wirra Jaya Ausindo 2015Bukti keeratan hubungan antara Angkatan Darat Australia dan Indonesia terlihat sangat jelas pada malam kebudayaan Latma Wirra Jaya Ausindo 2015 pada tanggal 17 September 2015. Pemandangan saat para tentara Australia dan Indonesia bersama-sama menarikan Poco Poco, diikuti dengan tarian Papua dan kemudian menari bersama anak-anak di Saung Angklung Udjo merupakan bukti nyata terjalinnya keakraban hubungan kedua kontinjen setelah melewatkan 10 hari bersama.

Prosesnya berawal pada tanggal 9 September saat kedatangan kontinjen Australia dari Kompi D, Yonmek 5 (‘5RAR’) yang dipimpin oleh Mayor Joel Waterhouse, ke Cipatat. Setelah beberapa hari melaksanakan latihan bersama, para peserta Australia terlihat berintegrasi cepat dengan para prajurit dan perwira kontinjen Indonesia dari Yonif Mekanis 203, Kodam Jaya, pimpinan Lettu Rakhmat, melalui beberapa rentetan pengenalan senjata dan pertukaran pengetahuan taktik militer.
Pada tanggal 12 September, kedekatan kedua kontinjen makin terlihat saat latihan tembak bersama. Dimana tiap kontinjen mendapat kesempatan untuk menembakkan senjata kontinjen lainnya. Kontinjen Indonesia juga berkesempatan menembak menggunakan Maximi milik Angkatan Darat Australia.

Beberapa hari selanjutnya, kedua kontinjen bergabung dalam dua kompi campuran untuk mempraktekkan taktik-taktik yang akan digunakan saat melakukan latihan puncak. Berlatih bersama dalam peleton campuran di medan latihan memberi kesempatan bagi kedua kompi untuk saling mengerti dan membiasakan diri dengan semua opsi-opsi taktik yang akan digunakan dalam kegiatan berikutnya. Ketika dua hari pelatihan diselesaikan, kedua kompi campuran tersebut bertindak seakan-akan telah bekerjasama selama bertahun-tahun; cukup mengkagumkan sekaligus memuaskan.
Kegiatan puncak dilaksanakan selama dua hari dan diamati oleh Wadankodiklatad Mayjen TNI Agung Risdhianto dan Komandan 5 RAR, Letkol Paul Shields. Di hari pertama setiap kompi campuran, dipimpin oleh Mayor Waterhouse dan Lettu Rakhmat, melakukan patroli memasuki latihan penyeberangan jembatan dan penyergapan. Di hari kedua, kedua kompi melakukan serangan kota yang didukung oleh Ranpur Anoa. Keberhasilan kegiatan puncak tersebut merupakan hasil dari ikatan kuat yang terbentuk diantara kedua kontingen selama jalannya latihan awal.

Tahun ini pertama kalinya saya berkunjung di Indonesia, dan pertama kalinya saya bekerjasama dengan TNI dalam rangka Latma Wirra Jaya Ausindo”, ujar Mayor Joel Waterhouse. “Saya sangat terkesan dengan kemampuan para prajurit Indonesia, bahkan beberapa bagian serangan yang terbaik dalam latihan puncak dilakukan oleh kontinjen Indonesia” ditambahkannya. an awal.
Sehari setelah kegiatan puncak, kedua kontinjen bergabung sekali lagi untuk melaksanakan pengobatan massal bagi penduduk Cipatat.

Pada malam yang sama, Malam Budaya, yang dihadiri oleh Komandan Brigade 1 Australia, Brigjen Michael Ryan, Komandan Brigif 1 Kodam Jaya, Letkol Rionardo dan Danyon 203, Mayor Agus Yudhoyono, menyelesaikan pelatihan dengan heboh dan pas, sehingga kedua komunitas yonmek kita saling terpersona serta menantikan Wirra Jaya Ausindo 2016 di Darwin.

  Ikahan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.