Sabtu, 07 November 2015

Menengok Latihan Tempur Pasmar-1 di Pasuruan

Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan memantapkan naluri tempur prajurit pada pelaksanaan operasi tempur yang mampu bermanuver sebagai satuan depan dengan harapan dapat mencapai hasil latihan yang maksimal secara efektif dan efisienMenggelegar - Tembakan stelling Howitzer-1 Marinir di Pasuruan

Pasukan Marinir-1 (Pasmar-1) yang bermarkas di Surabaya melakukan latihan tempur selama 2 hari dihadiri langsung oleh Wakil Komandan Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Sutrisno. Dalam meninjau kesiapan latihan Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) Pasmar-1 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Grati, Pasuruan, Rabu (04/11/2015), dirinya memberikan motivasi tempur yang tinggi kepada anak buahnya.

Saat melakukan peninjauan tersebut, Wakil Komandan Pasmar-1 didampingi pimpinan latihan Korbantem Pasmar-1 Kolonel Marinir F. Simanjorang, Danyon Howitzer-1 Marinir Mayor Marinir Ridolof Fentje Manusiwa dan Danrai Howitzer-1 Marinir Kapten Marinir Yanwar.

Peninjauan diawali di tempat stelling Howitzer-1 Marinir kemudian dilanjutkan di tempat stelling senjata bantuan lainnya antara lain senjata bantuan Infanteri Mortir 60mm, Mortir 80mm, GPMG, RPG, serta stelling Kavaleri Korps Marinir yang tergabung dalam latihan Korbantem Pasmar-1. Kegiatan itu sekaligus meninjau sasaran dari menara tinjau Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Grati.

Selain meninjau kesiapan latihan Korbantem Pasmar-1, Wadan Pasmar-1 juga menghadiri upacara penyematan Brevet Artileri Korps Marinir oleh Komandan Menart-1 Mar Kolonel Marinir F. Simanjorang kepada Komandan Menbanpur-1 Marinir Kolonel Marinir Ludi Prastyono, Komandan Menkav-1 Mar Kolonel Marinir Agung Trisnanto, Asops Danpasmar-1 Kolonel Marinir I Made Sukada, Asintel Letkol Marinir Fery Marpaung, Pasops Menkav-1 Mar Letkol Marinir Kusyuwono, Pasops Brigif-1 Marinir Letkol Marinir Edy Prayitno, Pasops Menbanpur-1 Marinir Letkol Marinir Darwin Tambunan dan Paban Ops Pasmar-1 Letkol Marinir Rudi Harto Marpaung.

Sebelum penyematan brevet Artileri, para pejabat tersebut melaksanakan penembakan meriam Howitzer 105 mm dengan menggunakan amunisi tajam secara bergantian.

Komandan Resimen Artileri-1 Marinir Kolonel Marinir F. Simanjorang mengatakan, Brevet Artileri Korps Marinir merupakan simbol spesialisasi kesenjataan di jajaran Korps Marinir yang dilandasi oleh rasa kebanggaan, disiplin, motivasi, semangat juang dan profesionalisme prajurit Artileri Korps Marinir yang senantiasa harus dijaga dan dijunjung tinggi.

Setelah penyematan Brevet selesai, dilanjutkan dengan foto bersama pejabat yang menerima brevet kehormatan dengan Wadan Pasmar-1 serta prajurit Batalyon Howitzer-1 Marinir yang sedang melaksanakan latihan.

 Latihan Pemantapan Operasi Darat Yontaifib-1 

Sementara itu di tempat yang sama sebanyak satu Detasemen Tempur prajurit Yontaifib-1 Marinir juga melaksanakan Latihan Pemantapan Operasi Darat di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Grati, Pasuruan, Kamis (05/11/2015).

Latihan yang dipimpin Lettu Marinir Ari Mahendra Bimasakti selaku Komandan Detasemen Tempur Yontaifib-1 Marinir tersebut terbagi menjadi tiga tim yaitu dua tim melaksanakan terjun tempur dan satu tim darat.

Dengan menggunakan pesawat Cassa NC 212 U-615 Skuadron 600 Wing Udara-1 Puspenerbal pada ketinggian 5000 feet, dua tim melaksanakan terjun tempur sebagai sarana infiltrasi melalui media udara, dengan titik pendaratan (dropping zone) yang sebelumnya telah dilakukan pengintaian DZ oleh tim darat.

Komandan Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir Letkol Marinir Rivelson Saragih mengatakan, latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan memantapkan naluri tempur prajurit pada pelaksanaan operasi tempur yang mampu bermanuver sebagai satuan depan dengan harapan dapat mencapai hasil latihan yang maksimal secara efektif dan efisien.

Latihan Pemantapan Operasi Darat yang dilaksanakan selama dua hari, 4-5 November 2015 itu dengan materi latihan meliputi peninjau depan, pengintaian DZ/LZ, patroli penyelidik dan penghancuran, serta infiltrasi dan eksfiltrasi.

Disiplin dan keamanan dalam latihan harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan serta tetap mengutamakan zero accident,” tegas Komandan Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir Letkol Marinir Rivelson Saragih. [AN]
 

  JMOL  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.