Sabtu, 21 November 2015

[RIP] Hotel di Mali Diserbu Kelompok Bersenjata

Dua Pria Menyandera 170 Orang di Hotel MaliimageHotel mewah di ibukota Mali, Bamako, diserang kelompok bersenjata dan ratusan orang disandera. (CNN Indonesia) ★

Dua pria bersenjata menyandera 140 tamu dan 30 karyawan di hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, pada Jumat (20/11).

Grup hotel Rezidor yang menaungi hotel Radisson Blu di Bamako memberikan konfirmasi penyanderaan di hotel melalui pernyataan resminya. "Menurut informasi yang kami terima, dua orang menyandera 140 klien dan 30 karyawan," demikian kutipan pernyataan resmi dari Grup Rezidor.

Diberitakan Reuters, hotel Radisson Blu merupakan hotel mewah yang biasa dikunjungi oleh turis asing. Penginapan itu terletak di tengah ibu kota, sangat dekat dengan daerah berdirinya kantor-kantor kementerian dan diplomat.

Menurut keterangan sumber petugas keamanan, para penyerang memasuki hotel dengan mobil berpelat nomor diplomatik. "Semua terjadi di lantai tujuh. Jihadis melakukan penembakan di koridor," kata sumber anonim tersebut.

Beberapa negara mulai mengklaim keberadaan warganya di dalam hotel tersebut.

Kantor berita Xinhua mengabarkan bahwa ada beberapa warga China di dalam hotel tersebut.

"Seorang tamu China dengan nama keluarga Chen mengatakan kepada Xinhua melalui aplikasi WeChat bahwa ia termasuk dalam salah satu tamu China yang terperangkap di dalam hotel," demikian kutipan pemberitaan Xinhua.

Pemerintah Turki juga mengonfirmasi bahwa ada enam staf Turkish Airlines di dalam Hotel Radisson Blu. "Ada enam personel Turkish Airlines di dalam hotel itu," ucap seorang pejabat Turki kepada Reuters.

Beberapa saksi mata mengatakan bahwa polisi mengepung hotel tersebut dan menutup jalan yang menghubungkan lokasi kejadian dengan tempat lain.

"Pagi-pagi sekali ada tembakan senjata. Agaknya itu merupakan upaya untuk menyandera. Ada polisi di sana dan mereka menutup wilayah itu," ujar seorang sumber keamanan yang tak diungkap identitasnya.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bamako pun menginstruksikan warganya yang berada di Mali untuk tetap berada di dalam tempat aman.

Sejak 2012, bagian utara Mali dikuasai oleh militan Islam, beberapa di antaranya memiliki hubungan dengan Al-Qaidah. Meskipun sudah dipukul mundur dengan bantuan operasi militer pimpinan Perancis, kekerasan sporadis tetap terjadi.

Pada Maret lalu, sebuah kelompok Islam mengklaim sebagai dalang di balik serangan yang menewaskan lima orang di sebuah restoran padat pengunjung asing di Bamako. (stu)

 Hotel di Mali Diserbu Kelompok Islamis 
imagePolisi Mali telah mengepung hotel yang dikuasai oleh kelompok bersenjata Islamis. (Reuters/Adama Diarra) ★

Sekelompok orang bersenjata yang meneriakkan slogan-slogan Islamis menyerang satu hotel mewah di ibukota Mali yang penuh dengan tamu asing.

Pihak berwenang Mali mengatakan kelompok bersenjata ini menyandera 170 orang pada Jumat (20/11), dan bergerak dari satu lantai ke lantai lain dan kini berada di lantai tujuh hotel Raddison Blu di Bamako.

Sumber-sumber keamanan Mali mengatakan hingga 10 orang bersenjata menyerbu gedung hotel sambil menembakkan senjata dan berteriak “Allahu Akbar”.

Sementara perusahaan yang mengelola hotel itu, Rezidor Group, mengatakan menerima informasi bahwa hanya ada dua orang bersenjata.

Saksi mata di sekitar hotel mengatakan polisi telah mengepung dan menutup jalan menuju lokasi gedung hotel ini.

Pihak berwajib Mali mengatakan sejumlah sandera telah dibebaskan setelah dipaksa mengucapkan ayat suci Alquran.

Sementara itu sumber yang dekat dengan Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan terdapat sejumlah warga negara itu yang disandera.

Kami masih menunggu informasi pasti untuk diperiksa ulang. Ada warga Perancis di sana. Presiden mengikuti perkembangan situasi ini dengan seksama,” ujar sumber kantor kepresidenan seperti dikutip kantor berita Reuters.

Identitas penyerang hingga kini masih belum diketahui.

Kantor berita pemerintah China Xinhua menyebutkan terdapat beberapa wisatawan asal negeri itu yang terperangkap di dalam hotel.

Sepanjang tahun 2012, Mali Utara diduduki oleh para pejuang Islamis yang sebagian memiliki ikatan dengan al Kaidah. Meski mereka telah dipukur mundur melalui operasi militer pimpinan Perancis, kekerasan sporadis di wilayah itu masih terjadi.

Satu kelompok Islamis mengklaim bertanggung jawab atas kematian lima orang setelah terjadi serangan ke satu restoran yang populer di kalangan warga asing pada Maret lalu. (Reuters/yns)

 Presiden AS Ikuti Perkembangan Sandera Mali 
imageGerakan Islamis yang terkait dengan al Kaidah sempat menguasai Mali Utara pada 2012. (Reuters/Adama Diarra) ★

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama meminta tim penasehatnya untuk terus menginformasikan perkembangan terkait serangan dan penyanderaan di hotel mewah Mali.

Obama kini tengah berada di Malaysia untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi ASEAN, dan telah berbicara dengan Penasehat Keamanan Nasional Susan Rice mengenai peristiwa di Mali yang terjadi pada Jumat (20/11) ini.

Pihak berwenang Mali mengatakan kelompok bersenjata ini menyandera 170 orang pada Jumat (20/11), dan bergerak dari satu lantai ke lantai lain dan kini berada di lantai tujuh hotel Raddison Blu di Bamako.

Serangan ini terjadi hanya seminggu setelah terjadi serangan berdarah di Paris yang menewaskan 129 orang, yang diklaim dilakukan oleh ISIS.

Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan enam pegawai maskapai penerbangan Turkish Airlines juga berada di hotel mewah itu. (Reuters/yns)

 Sandera Turki Berhasil Keluar dari Hotel Mali 
imagePasukan Khusus Mali dikerahkan sementara sejumlah sandera berhasil bebas. (Reuters/Adama Diarra) ★

Tiga dari tujuh staf maskapai Penerbangan Turkish Airlines yang terperangkap di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerang, berhasil melarikan diri.

Seorang pejabat pemerintah Turki yang mengumumkan ini tidak menjelaskan apakah ketiga orang ini dibebaskan atau melarikan diri.

Sebelumnya pemerintah Turki menyebut enam staf Turkish Airlines berada di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerbu sambil meneriakkan “Allahu Akbar” pada Jumat (20/11).

Pelaku bersenjata yang belum diketahui identitasnya itu kemudian menyandera 170 orang yang berada di dalam hotel.

Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan ke pertemuan puncak regional yang diadakan di Chad, untuk turun langsung dalam penangan penyanderaan ini. (yns)

 Pasukan Khusus Serbu Hotel yang Dikuasai Pejuang Islamis 
imagePasukan keamanan bersiap-siap di luar hotel mewah yang diserbut kelompok bersenjata Islamis. (Reuters/MALIKAHERE.COM) ★

Pasukan Khusus Mali memasuki hotel mewah Radisson Blu, di Bamako, setelah ratusan orang disandera oleh kelompok Islamis bersenjata.

Mereka berhasil masuk ke dalam hotel. Operasi pembebasan sedang berjalan,” kata sumber polisi kepada kantor berita Reuters, Jumat (20/11).

Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan ke pertemuan puncak regional yang diadakan di Chad, untuk turun langsung dalam penangan penyanderaan ini.

Tiga dari tujuh staf maskapai Penerbangan Turkish Airlines yang terperangkap di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerang, berhasil melarikan diri.

Seorang pejabat pemerintah Turki yang mengumumkan ini tidak menjelaskan apakah ketiga orang ini dibebaskan atau melarikan diri.

Saksi mata di sekitar hotel mengatakan polisi telah mengepung dan menutup jalan menuju lokasi gedung hotel ini. (yns)

 Delapan Puluh Sandera Berhasil Dibebaskan 
imageDalam gambar yang diambil dari Mali TV ORTM, petugas keamanan memberikan instruksi kepada rekannya di dalam Radisson Blu Hotel di Bamako, Mali, 20 November 2015. [Mali TV ORTM, AP] ★

Sejauh ini, 80 sandera berhasil dibebaskan dari hotel mewah di Bamako, Mali yang dikuasi oleh pria bersenjata.

Pasukan Khusus Mali yang dibantu oleh tentara penjaga perdamaian PBB, mengepung hotel dan pasukan khusus negara itu pun memasuki hotel mewah Radisson Blu, di Bamako, setelah ratusan orang disandera oleh kelompok Islamis bersenjata.

Mereka berhasil masuk ke dalam hotel. Operasi pembebasan sedang berjalan,” kata sumber polisi kepada kantor berita Reuters, Jumat (20/11).

Juru bicara misi PBB di Mali Olivier Saldago mengatakan penyerang bersenjata AK-47 tiba di hotel pada jam 07.00 pagi waktu setempat dengan mempergunakan kendaraan atau lebih dari satu kendaraan dengan pelat nomor diplomatik.

Media melaporkan bahwa pelaku penyerangan itu berjumlah dua atau tiga orang.

Saksi bernama Amadou Keita yang bekerja di pusat kebudayaan di dekat hotel dikutip CNN mengatakan bahwa pria bersenjata itu melepas tembakan ketika memasuki hotel.

Menurut dia suara tembakan terdengar selama beberapa menit.

Seorang pejabat PBB mengatakan dua warga Mali dan seorang warga Perancis tewas, meski dia tidak memberi rincian lebih jauh. (CNN/Reuters/yns)

 Setidaknya Tiga Orang Tewas dalam Penyanderaan Mali 
imagePasukan Khusus Mali hingga kini berhasil membebaskan 80 sandera dari hotel mewah Bamako. (Reuters TV) ★

Setidaknya tiga orang tewas setelah dua atau tiga pria bersenjata menyerbut hotel mewah di Mali sambil menembakkan senjata AK-47 dan menyandera sekitar 170 orang.

Dua orang bersenjata pada awalnya menyandera sekitar 140 tamu hotel dan 30 pegawai hotel Radisson Blum di Bamado pada Jumat (20/11) pagi.

Stasiun televisi pemerintah ORTM melaporkan bahwa pada tengah hari, setidaknya 80 sandera berhasil dibebaskan oleh pasukan khusus Mali yang bergerak dari satu lantai ke lantai lainnya di dalam hotel itu.

Seorang pejabat PBB mengatakan dua warga Mali dan seorang warga Perancis tewas, meski dia tidak memberi rincian lebih jauh. (yns)

 Gerakan Islamis di Mali Sering Lakukan Serangan 
imageAnggota pasukan khusus Mali yang sedang melakukan operasi terhadap penyerang hotel mewah di Bamako, Mali, tertangkap kamera televisi. (Reuters TV) ★

Gerakan Islamis di Mali seringkali melakukan serangan-serangan berdarah di wilayah Mali tengah yang mencakup Sahara, dan juga ibukota Bamako.

Satu kelompok Islamis mengklaim bertanggung jawab atas kematian lima orang dalam serangan di satu restoran yang populer di kalangan warga asing di Bamako, pada Maret lalu.

Pada Agustus, 17 orang tewas ketika satu hotel di Sevare, Mali tengah, diserang oleh kelompok militan Islamis yang berbasis di Sahara bernama al-Mourabitoun.

Korban dalam serangan di Seare itu juga termasuk warga sipil dan lima diantaranya bekerja untuk misi PBB di Mali, MINUSMA, dan empat tentara Mali dan empat militan.

Sebagian besar periode 2012, Mali utara diduduki oleh para pejuang Islamis yang sebagian memiliki hubungan dengan al Kaidah.

Para pejuang ini berhasil dikalahkan oleh operasi militer piminan Perancis, namun kekerasan sporadis terus terjadi di Mali tengah yang mencakup Sahara di bagian selatan dan juga ibukota Bamako.

Kantor berita Reuters menyebut keterlibatan militer Perancis di Mali ini menjadi salah satu alasan terjadi serangan di Paris dan juga kepentingan-kepentingan Perancis.

Ini hanya permulaan, kami tidak akan pernah melupakan tragedi di Mali,” kata militan asing yang ada di Suriah yang dihubungi Reuters lewat dunia maya.

Kepahitan di Mali, kesombongan Perancis, tidak akan pernah dilupakan begitu saja.

Sementara itu, 12 awak maskapai penerbangan Air France yang tinggal di hotel yang diserang di Bamako dilaporkan selamat.

Untuk langkah pencegahan maskapai penerbangan ini menunda seluruh penerbangan dari dan ke Bamako pada Jumat (20/11). (Reuters/yns)

 Penyerang Bersenjata Hotel Mali Berbicara Inggris 
imagePetugas keamanan mengawal seorang tahanan keluar dari Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Sebuah kelompok jihad Afrika yang berafiliasi dengan Al Qaeda, Al-Mourabitoun, mengaku bertanggung jawab atas serangan ke hotel mewah ini. [Mali TV ORTM, AP] ★

Seorang penyanyi terkenal asal Guinea yang berhasil dibebaskan dari penyanderaan di hotel mewah Mali mengatakan mendengar para pelaku serangan berbicara dalam bahasa Inggris.

Saya mendengar mereka megnatakan dalam bahasa Inggris ‘Apakah kamu sudah mengisi peluru?’, ‘Let’s go’,” kata Sekouba ’Bambino” Diabete yang berhasil dibebaskan dari dalam hotel oleh pasukan khusus Mali.

Saya tidak bisa melihat mereka karena dalam sangat sulit melakukannya dalam situasi seperti ini,” katanya kepada Reuters, Jumat (20/11).

Saksi mata di lokasi kejadian mengatakan masih terdengar suara tembakan dari dalam hotel.

Stasiun televisi pemerintah Mali mengatakan, pasukan khusus negara itu berhasil membebaskan 80 orang, namun koran Perancis Le Monde mengutip sumber di kementerian keamanan Malian yang mengatakan setidaknya tiga orang tewas dalam serangan awal.

Juru bicara misi PBB di Mali Olivier Saldago mengatakan penyerang bersenjata AK-47 tiba di hotel pada jam 07.00 pagi waktu setempat dengan mempergunakan kendaraan atau lebih dari satu kendaraan dengan pelat nomor diplomatik.

Media melaporkan bahwa pelaku penyerangan itu berjumlah dua atau tiga orang.

Saksi bernama Amadou Keita yang bekerja di pusat kebudayaan di dekat hotel dikutip CNN mengatakan bahwa pria bersenjata itu melepas tembakan ketika memasuki hotel. Menurut dia suara tembakan terdengar selama beberapa menit.

Seorang pejabat PBB mengatakan dua warga Mali dan seorang warga Perancis tewas, meski dia tidak memberi rincian lebih jauh.

Tiga dari tujuh staf maskapai Penerbangan Turkish Airlines yang terperangkap di dalam hotel ketika sekelompok orang bersenjata menyerang, berhasil melarikan diri.

Seorang pejabat pemerintah Turki yang mengumumkan ini tidak menjelaskan apakah ketiga orang ini dibebaskan atau melarikan diri.

Sebanyak awak maskapai penerbangan Air France yang tinggal di hotel yang diserang di Bamako dilaporkan selamat. (CNN/Reuters/yns)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.