Sabtu, 14 November 2015

[RIP] Serangan Teror di Paris

Sekitar 100 tewas dalam serangan di Paris
Pelaku juga menyerang di sekitar gedung konser, seperti bar dan cafe (REUTERS/Philippe Wojazer)

Sekitar 100 orang tewas dalam serangan di gedung konser Bataclan di Paris pada Jumat malam menurut sumber-sumber kepolisian.

Tiga orang yang diduga anggota kelompok garis keras tewas ketika polisi menyerbu tempat pertunjukan itu, kata sumber-sumber polisi yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Polisi mengatakan setidaknya 15 orang tewas di gedung konser Bataclan di pusat Paris, hanya sekitar 200 meter dari bekas kantor Charlie Hebdo, yang diserang kelompok bersenjata pada Januari.

Ada orang-orang yang disandera dan sekitar 23.35 GMT, polisi merangsek ke tempat pertunjukan itu disertai serangkaian ledakan.

Setidaknya tiga orang tewas di dekat stadion Stade de France, yang berada di utara Ibu Kota, tempat Prancis bertanding melawan Jerman dalam pertandingan sepak bola yang disaksikan oleh Presiden Francois Hollande.

"Serangan teror pada tingkat yang tak pernah diperkirakan sebelumnya terjadi di seluruh daerah Paris," kata Hollande dalam pesannya di televisi.

"Ada beberapa lusin yang meninggal dunia. Ini horor," katanya.

Seorang saksi mata di Bataclan menggambarkan tempat pembantaian di gedung pertunjukan itu.

"Saya melihat 20 sampai 25 orang tergeletak di lantai dan orang-orang terluka parah, luka-luka tembakan," kata Julien Pierce kepada radio Europe 1.

"Beberapa di antara mereka meninggal. Beberapa terluka parah, itu pertumpahan darah."

Hollande menyatakan kondisi darurat di seluruh negeri dan mengatakan perbatasan sudah ditutup.

Militer sudah dikerahkan untuk memperkuat polisi dan memastikan tidak ada serangan lebih lanjut, katanya.

Serangan yang lain dilaporkan terjadi di restoran Kamboja bernama Petit Cambodge, tak jauh dari Bataclan.

Jaksa antiterorisme menyatakan mereka mulai melakukan penyelidikan awal.

 Prancis akan deklarasikan keadaan darurat akibat serangan di Paris 
Presiden Perancis Francois Hollande (REUTERS/Emmanuel Dunand/Pool)

Presiden Prancis Francois Hollande akan mengumumkan keadaaan darurat di seluruh Prancis dan perbatasan-perbatasan ditutup setelah serentetan serangan di Paris pada Jumat petang yang menurut dia menyebabkan puluhan orang tewas dan beberapa terluka.

"Ini horor," kata Hollande dalam pernyataan singkat di televisi serta menambahkan bahwa pertemuan kabinet akan dilakukan.

"Keadaan darurat akan dideklarasikan," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.

"Tindakan kedua adalah menutup perbatasan nasional," tambah dia.

"Kita harus memastikan bahwa tidak ada yang masuk untuk melakukan tindakan apapun, dan pada waktu yang sama memastikan bahwa mereka yang telah melakukan kejahatan-kejahatan ini ditangkap juga berusaha meninggalkan negara ini," katanya.

Hollande mengatakan dia sudah meminta pengerahan militer di daerah Paris untuk memastikan tidak ada serangan yang bisa dilakukan lagi.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Hollande kemudian menuju ke Kementerian Dalam Negeri untuk menyiapkan pusat krisis bagi menteri-menteri yang lain.

"Presiden, perdana menteri, menteri dalam negeri ada di pusat krisis antar-kementerian," kata pernyataan pemerintah.

Kantor Presiden manyatakan dewan luar biasa menteri akan mengatakan pertemuan tengah malam.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Kepala Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan mereka "sangat terkejut" mengetahui adanya serangan-serangan itu.

 Evakuasi 

Seperti dilansir kantor berita AFP, saat serangan terjadi, Hollande sedang menyaksikan laga persahabatan sepak bola di stadion Stade de France dan segera di evakuasi.

Para penonton membanjiri lapangan begitu berita serangan menyebar dan penyelenggara memulai evakuasi.

Wali Kota Paris Anne Hidalgo meminta warga tetap tinggal di rumah.

"Kami mendengat tembakan, tembakan 30 detik, itu tak berkesudahan, kami kira itu kembang api," kata Pierre Montfort, yang tinggal di dekat jalan Bichat, tempat restoran Kamboja, Petit Cambodge, yang juga terdampak serangan.

"Semua orang di lantai, tak ada yang bergerak," kata saksi mata lain yang ada di Petit Cambodge, tak jauh dari Bataclan, tempat serangan lain terjadi.

"Seorang anak perempuan dibawa seorang lelaki muda. Dia terlihat sudah mati."

Korban jiwa akibat serangan-serangan ini "akan jauh lebih banyak" ketimbang sekitar seratus kematian yang sudah dikonformasi menurut seorang sumber.

Camille (25) mengatakan, "Adik saya di Bataclan. Saya menelpon dia. Dia bilang mereka melepaskan tembakan. Dan dia kemudian menutup telepon."

Seorang reporter AFP yang berada di luar Bataclan mengatakan ada polisi-polisi yang membawa senapan mesin dan lebih dari 20 kendaraan polisi di sekitar lokasi kejadian.

Prancis dalam kewaspadaan tinggi sejak seramham kelompok bersenjata di kantor majalah satir Charlie Hebdo pada Januari dan supermarket Yahudi yang menewaskan 17 orang.

Beberapa serangan berhasil digagalkan tahun ini.

Lebih dari 500 petempur Prancis diduga bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah menurut data resmi, 250 di antaranya sudah kembali dan ada 750 orang yang menyatakan ingin pergi ke sana.

Pemerintah pekan lalu mengumumkan pengaktifan kembali pemeriksaan perbatasan sebagai upaya pengamanan menjelang pertemuan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa akhir bulan ini.

 1.500 tentara dikerahkan ke Paris usai serangan 
Polisi dengan tameng pelindung berbaris di dekat gedung konser Bataclan setelah penembakan fatal di Paris, Prancis, Jumat malam (13/11/15). ( REUTERS/Christian Hartmann)

Prancis mengerahkan 1.500 tentara tambahan ke Paris setelah serangan yang menewaskan setidaknya 120 orang pada Jumat malam waktu setempat.

"Dewan pertahanan sudah bersidang Sabtu pukul 09:00," kata kantor kepresidenan Prancis seperti dikutip kantor berita AFP.

Sebanyak 1.500 tambahan tentara telah dikerahkan menurut pernyataan Istana Elysee.

Pada Jumat malam, serangan dilaporkan terjadi di gedung konser Bataclan di Paris dan satu restoran Kamboja yang berada tak jauh dari tempat pertunjukan itu.

Tiga orang yang diduga anggota kelompok garis keras tewas ketika polisi menyerbu tempat pertunjukan itu, kata sumber-sumber polisi yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan keadaan darurat akan dideklarasikan di seluruh Prancis dan perbatasan-perbatasan ditutup setelah serentetan serangan di Paris yang menurut dia menyebabkan puluhan orang tewas dan beberapa terluka.

"Kita harus memastikan bahwa tidak ada yang masuk untuk melakukan tindakan apapun, dan pada waktu yang sama memastikan bahwa mereka yang telah melakukan kejahatan-kejahatan ini ditangkap juga berusaha meninggalkan negara ini," katanya.

Hollande mengatakan dia sudah meminta pengerahan militer di daerah Paris untuk memastikan tidak ada serangan yang bisa dilakukan lagi.

 PBB kecam serangan teroris di Paris 
Sekjen PBB Ban Ki-moon (REUTERS/Lior Mizrahi/Pool)

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengecam serangan di Paris pada Jumat malam (Sabtu waktu Indonesia) yang menewaskan sedikitnya 39 korban dan menyeru pembebasan bagi para sandera secepatnya.

BBC World news dalam tayangan yang dipantau di Jakarta Sabtu pagi mengabarkan bahwa korban serangan di balai konser Bataclan di Paris mencapai 100 orang lebih dan 40 korban lainnya terjadi di sejumlah tempat sersangan di penjuru ibukota Prancis.

"Sekjen mengecam serangan yang keji yang dilakukan di sejumlah tempat di Paris hari ini," demikian pernyataan yang disampaikan juru bicara.

"Sekjen juga menyampaikan belasungkawa mendalam bagi para keluarga korban dan mengharapkan korban yang cedera dapat segera pulih. Sekjen berada di pihak pemerintah dan rakyat Prancis."

"Dewan Keamanan PBB juga mengecam serangan teroris yang disebut barbar."

Dalam berita lain disebutkan bahwa Presiden Prancis Franscois Hollande membatalkan rencana menghadiri sidang G20 yang diselenggarakan di Turki serta menyatakan negara dalam keadaan darurat.

 Jumlah korban serangan Paris setidaknya 120 orang 
Polisi Paris mengamankan gedung konser Bataclan setelah aksi penembakan di suatu restoran di kota tersebut. (REUTERS/Christian Hartmann by cassandra.garrison)

Jumlah sementara korban serangan di Paris pada Jumat malam setidaknya mencapai 120 orang tewas, menurut satu sumber yang dekat penyelidikan.

Seperti dilansir kantor berita AFP, empat pelaku termasuk di antara yang tewas. Tiga pelaku tewas ada di dalam gedung konser Bataclan yang diserbu polisi dan satu lainnya adalah pelaku serangan bunuh diri ke lokasi di dekat stadion nasional Stade de France.

Pada Jumat malam, serentetan serangan dilaporkan terjadi di gedung konser Bataclan di Paris dan sebuah restoran Petit Cambodge yang berada tak jauh dari tempat pertunjukan itu.

Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan keadaan darurat akan dideklarasikan di seluruh Prancis dan perbatasan-perbatasan ditutup setelah serentetan serangan di Paris yang menurut dia menyebabkan puluhan orang tewas dan beberapa terluka.

Pemerintah Prancis mengerahkan 1.500 tentara tambahan ke Paris setelah serangan berdarah itu.

 Cerita para saksi mata soal serangan Paris 
Seorang memegangi luka kepalanya seiring orang berkumpul di dekat gedung pertunjukan Bataclan menyusul serangan di Paris (reuters)

Seorang reporter radio Prancis yang berada di dalam gedung pertunjukan Bataclanpada Jumat malam menggambarkan "10 menit yang mengerikan" ketika pria berpakaian hitam bersenjata AK-47 masuk dan dengan tenang melepaskan tembakan secara acak ke ratusan penonton konser yang menjerit-jerit.

"Darah bertumpahan," kata Julien Pearce, reporter radio Europe 1 Prancis kepada CNN.

"Orang-orang berteriak, menjerit dan semua orang tergeletak di lantai, dan itu berlangsung 10 menit, 10 menit, 10 menit yang mengerikan dimana semua orang berada di lantai sambil menutup kepala."

"Kami dengar banyak tembakan dan para teroris sangat tenang, sangat yakin, dan mereka mengisi kembali senjata mereka tiga sampai empat kali dan mereka tidak meneriakkan apapun. Mereka tidak mengatakan apapun."

Pearce menuturkan bahwa dia melihat 20 sampai 25 mayat di lantai dan yang lainnya terluka parah.

Polisi kemudian menyatakan bahwa setidaknya 100 orang tewas dalam serangan di tempat konser yang penuh dengan penonton pertunjukan band rock Amerika, Eagles of Death Metal, tersebut.

 Teriakan dan Jeritan 

Pearce mengatakan dia berada di dekat panggung ketika pria bersenjata berpakaian hitam yang membawa AK-47 melepaskan tembakan.

"Orang-orang mulai berusaha melarikan diri, berjalan melewati orang-orang di lantai dan berusaha mencari jalan keluar, dan saya menemukan jalan keluar ketika para teroris sedang mengisi kembali senjata mereka, dan saya memanjat panggung dan kami menemukan jalan keluar."

Jurnalis itu mengatakan dia membawa seorang remaja perempuan yang mengalami perdarahan berat dan membawanya ke satu taksi dan meminta pengemudi membawa dia ke rumah sakit.

Polisi kemudian menyerbu tempat pertunjukan itu. Tiga tersangka penyerang ditembak mati dalam penyerbuan itu.

Pearce mengatakan dia melihat wajah salah satu pria bersenjata, yang menurut dia berusia antara 20 sampai 25 tahun.

"Apa yang terjadi sangat mengerikan. Tembakan acak 15 menit, 10 menit dalam satu ruang konser kecil. Itu bukan ruang konser besar. Itu kecil. Kapasitas maksimalnya dua ribu orang dan itu menggerikan."

Saksi mata yang lain, Pierre Janaszak, penyiar radio, duduk di balkon dengan saudari dan teman-temannya ketika mendengar suara-suara tembakan dari bawah sekitar satu jam menjelang pertunjukan.

"Awalnya kami kira itu bagian dari pertunjukan tapi kami segera sadar. Mereka saya perkirakan bertiga dan menembaki kerumuman."

"Mereka bersenjata senapan besar, saya membayangkan kalashnikov, itu sangat bising. Mereka tidak berhenti menembak."

"Darah dimana-mana, mayat dimana-mana. Kami dengar teriakan. Semua orang berusaha melarikan diri."

"Mereka menyandera 20 orang, dan kami bisa mendengar mereka berbicara dengan para sandera," kata Janaszak, yang bersembunyi dengan beberapa orang di toilet.

"Saya jelas mendengar mereka berkata 'Ini salah Hollande, ini salah Presidenmu, dia seharusnya tidak campur tangan di Suriah'. Mereka juga bicara tentang Irak," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

 Kru Eagles of Death Metal dalam pencarian usai serangan Paris 
Korban serangan teroris di Bataclan, Paris, Perancis (13/11). (CNNIndonesia Reuters Photo/Philippe Wojazer)

Kru band asal California, Eagles of Death Metal, masih dalam pencarian setelah serangan yang menewaskan 100 orang lebih terjadi di gedung pertunjukan Bataclan, Paris, tempat mereka tampil.

Warga Amerika dikhawatirkan tewas setelah serangan teror di Paris karena beberapa kru band Eagles of Death Metal belum ditemukan.

Lebih dari 100 orang tewas dalam pembantaian yang terjadi di gedung pertunjukan Bataclan, tempat band itu tampil, setelah para teroris menyerbut tempat itu dan menyandera beberapa orang.

Polisi menggerebek gedung pertunjukan itu pada tengah malam dan membebaskan sandera yang tersisa sementara empat penyerang bunuh diri dengan meledakkan bom di rompi mereka. Kepala polisi Paris mengatakan semua penyerang diyakini telah tewas.

Kepala Kepolisian Paris menyatakan semua penyerang diyakini telah tewas.

Juru bicara Eagles of Death Metal mengatakan kepada Daily Mail Online mengatakan: "Kami masih berusaha mencari tahu keselamatan dan keberadaan dari seluruh anggota dan kru band. Doa kami bersama orang yang terlibat dalam situasi tragis ini."

Setidaknya 120 orang tewas dalam serangan di gedung pertunjukan di Paris, yang berkapasitas 1.500 orang dan seluruh tiket pertunjukannya terjual. Banyak orang dilaporkan terluka.

Puluhan penggemar Amerika diyakini berada di tempat pertunjukan band rock populer asal Palm Desert, California, tersebut.

Michael Dorio, saudara dari penabuh drum Eagles of Death Metal, Julian, menyatakan sempat bercakap dengan saudaranya beberapa menit setelah serangan.

"Julian oke. Dia bersama anggota band yang tersisa aman - mereka berhasil melarikan diri keluar melalui belakang teater sehingga baik-baik saja," kata Michael Dorio (37).

"Dia terguncang namun perhatian utamanya saat ini adalah untuk orang-orang yang masih di sana," lanjut Dorio.

Ia mengatakan bahwa Julian bersama anggota band yang lain namun beberapa kru belum ditemukan.

"Dia tidak memegang telepon genggamnya karena semua barang-barangnya ada di dalam teater."

Menurut Dorio, mereka menuju ke kantor polisi dan meminjam telepon milik orang lain untuk menelpon dia. "Untungnya dia ingat nomor saya."

"Dia tidak sempat menceritakan secara detail apa yang terjadi."

"Itu percakapan singkat yang emosional dan dia cepat memberitahukan hal ini karena dia ingin saya mengabari orang lain - keluarga dan teman - bahwa ia baik-baik saja."

David Hughes, saudara vokalis band Jesse Hughes, menulis di Facebook bahwa Jesse dalam keadaan baik.

"Saya berbicara dengannya sekitar satu jam yang lalu. Band juga ok. Saya terus berharap sebanyak mungkin orang bisa keluar dengan selamat juga. Situasinya masih berkembang, saya tidak bisa mengatakan banyak hal," kata David Hughes.

Ibu Hughes, Jo Ellen, menulis di laman Facebook: "Kabar terbaru hanya mendapat kabar personel band baik-baik. Mohon doa untuk mereka yang masih ditahan dan berdoa untuk polisi."

 Presiden Jokowi kutuk keras serangan Paris 
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan bertolak ke Turki pada Sabtu sekitar pukul 10.30 WIB dan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada 16 November 2015.(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas nama bangsa Indonesia menyatakan mengutuk keras serangan teror yang terjadi di Paris, Prancis.

"Saya menyampaikan duka mendalam bagi korban aksi terorisme dan kekerasan di Paris, dan juga kepada pemerintah dan rakyat Prancis," katanya di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu.

Saat konferensi pers sebelum berangkat ke Turki untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Presiden menyatakan terorisme, dengan alasan apapun dan dalam bentuk apapun, tidak dapat ditoleransi.

"Pemerintah dan bangsa Indonesia mengutuk keras kekerasan dan kekejaman yang terjadi," kata Presiden tentang serangan yang terjadi di Paris pada Jumat malam waktu setempat.

Pemerintah Indonesia menyeru semua pihak untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi terorisme.

 Kronologi Berbagai Penembakan dan Ledakan di Paris dalam Semalam 
Serangan penembakan dan ledakan yang mengguncang Paris, Prancis pada Jumat (13/11) malam disebut terkoordinasi. Hanya dalam beberapa jam saja, sedikitnya tujuh lokasi berbeda di wilayah Paris dilanda serangan teror yang memakan korban jiwa.

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (14/11/2015), serangan teror ini diawali oleh dua suara ledakan di dekat Stade de France, stadion yang tengah menggelar pertandingan sepakbola persahabatan antara Prancis dengan Jerman.

Jumat (13/11) pukul 20.30 waktu Paris

Dilaporkan terdengar dua suara ledakan di sebuah restoran dekat Stade de France.

Pukul 21.50 waktu Paris

Dilaporkan ada penembakan di restoran dan bar Le Carillon yang berjarak 8 kilometer dari Stade de France. Awalnya pengunjung mengira suara ini berasal dari petasan, namun kemudian ada seorang pria yang melepas tembakan ke arah pengunjung restoran itu.

Pria bersenjata itu juga melepas tembakan ke arah pengunjung restoran Petit Cambodge, restoran Kamboja yang ada di seberangnya. Lalu pria itu masuk ke dalam Le Carilon dan kembali melepas tembakan brutal. Sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas dalam penembakan itu.

Pukul 21.57 waktu Paris

Polisi setempat mendapat laporan soal adanya penyanderaan di Bataclan, gedung teater yang tengah digunakan untuk konser band rock asal Amerika Serikat, Eagles of Death. Sedikitnya 100 orang dilaporkan disandera di dalam gedung ini.

Beberapa orang yang berhasil lolos menuturkan bagaimana mengerikannya situasi di dalam gedung. Lautan darah disebut memenuhi bagian dalam gedung tersebut. Polisi menyebut puluhan orang tewas dalam penembakan di gedung itu.

Pukul 23.00 waktu Paris

Presiden Francois Hollande menetapkan situasi darurat nasional dan menyatakan penutupan sementara seluruh perbatasan Prancis. Korban tewas dari keseluruhan serangan dilaporkan meningkat menjadi 42 orang.

Pukul 23.55 waktu Paris

Kepolisian Prancis mengkonfirmasi dua serangan bom bunuh diri dan satu pengeboman terjadi di dekat stasion Stade de France. Tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden di dekat Stade de France ini.

Pasca serangan tersebut hingga saat ini, tentara Prancis dikerahkan ke pusat wilayah Paris. Polisi bersenjata lengkap menyerbu gedung Bataclan dan memastikan dua pelaku serangan di gedung itu tewas. Polisi memastikan penyanderaan berakhir dan sedikitnya 100 orang tewas di dalam gedung itu.

Juru bicara pemerintah kota Paris menyebut, korban tewas bertambah menjadi 140 orang untuk keseluruhan serangan teror. Penembakan juga dilaporkan terjadi di beberapa restoran lainnya, termasuk sebuah bar bernama La Belle Quipe di dekat kawasan Rue de Charonne dan Rue Faid Herbe serta sebuah pusat perbelanjaan Les Halles di kawasan Paris.

Sumber keamanan Paris menuturkan kepada AFP, bahwa serangan teror pada Jumat (13/11) terjadi di sedikitnya tujuh lokasi berbeda dalam semalam. Penghitungan sementara menyebut, korban tewas mencapai total 153 orang. Kementerian Dalam Negeri Prancis menyebut 112 orang di antaranya tewas di Gedung Konser Bataclan.

  ★ Antara  | detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.