Minggu, 29 November 2015

[World] Berhembus Permintaan Turki Keluar Dari NATO

Turki Harus Ditendang dari NATOSeorang Pensiunan perwira tinggi Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Mayor Jenderal Paul Vallely menilai Turki harusnya ditendang keluar dari NATO. (Sputnik)

Seorang Pensiunan perwira tinggi Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Mayor Jenderal Paul Vallely menilai Turki harusnya ditendang keluar dari NATO. Ini dikarenakan Turki hanya mengejar kepentingan mereka sendiri di Suriah, dan enggan bekerjasama dengan pihak lain.

"Turki mengejar kepentingannya sendiri dalam konflik Suriah dan tidak bekerja sama dengan NATO atau kekuatan lain di kawasan itu," kata Vellely dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Sabtu (28/11).

Dirinya juga mengatakan aksi penembakan yang dilakukan jet tempur Turki terhadap jet tempur Rusia di wilayah perbatasan Turki dan Suriah tidak akan menjadi tindakan provokasi terakhir yang dilakukan oleh Turki. Ini, lanjut Vellely menjadi alasan lain Turki harus dikeluarkan dari NATO.

Vallely percaya bahwa serangan terhadap jet Rusia tidak ada hubungannya dengan melindungi wilayah perbatasan. "Ini bertujuan untuk menunjukkan kepada Rusia bahwa Turki adalah kekuatan yang dominan di wilayah tersebut," sambungnya.

"NATO harus mempertimbangkan insiden ini sebagai bendera merah. Turki secara sepihak membuat keputusan untuk menembak jatuh jet Rusia dan menunjukkan bahwa mereka tidak akan setuju tindakan dengan aliansi. Ini telah menjadi kebijakan Ankara untuk waktu yang lama," imbuhnya.

"Mereka ingin menciptakan kekaisaran Ottoman mereka sendiri, dan tentu saja Erdogan bergerak lebih ke arah dikendalikan oleh ISIS. Agenda yang ada di Turki sekarang adalah agenda yang salah, dan agenda itu selalu diikuti," pungkasnya.
Prancis Diminta Angkat Kaki dari NATOKetua partai Solidaritas dan Pembangunan Prancis, Jacques Cheminade. (Sputnik)

Prancis harus angkat kaki dari NATO, jika Turki tidak keluar dari aliansi tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh ketua partai Solidaritas dan Pembangunan Prancis, Jacques Cheminade.

Pernyataan itu menyusul insiden penembakan yang dilakukan jet tempur Turki terhadap jet tempur Rusia di wilayah perbatasan Turki dan Suriah beberapa waktu lalu. Insiden itu dinilai bisa membuat ketegangan antara NATO dan Rusia semakin meninggi.

"Entah Prancis harus meninggalkan NATO pada tahap ini, atau menuntut anggota aliansi lainnya untuk menangguhkan atau bahkan mengeluarkan Turki dari keaggaotan NATO," ucap Cheminade, seperti dilansir Sputnik pada Sabtu (28/11).

Jet tempur Rusia, Su-24 seperti diketahui ditembak jatuh oleh F-16 milik Turki awal pekan lalu. Hal ini langsung memancing amarah dari Rusia, yang mengatakan bahwa Turki secara terang-terangan telah mengkhianati mereka.

Menyusul insiden itu NATO menyatakan mendukung penuh apa yang dilakukan Turki. NATO konsisten dengan informasi yang diberikan oleh Turki, dimana Turki mengklaim bahwa jet tempur Rusia telah melanggar wilayah udara Turki. (esn)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.