Kamis, 19 November 2015

[World] Rusia Kirim 3 Jenis Pesawat Pembom Strategis

Obama Minta Rusia Fokus Perangi ISIS di Suriahhttp://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/11/18/41/1062685/bear-blackjack-dan-blinder-3-andalan-baru-rusia-hadapi-isis-MNs.jpgRusia mengirimkan tiga bomber untuk hadapi ISIS di Suriah. (Istimewa) ☆

Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengatakan, Rusia harus mengubah fokus intervensinya di Suriah. Jika sebelumnya Rusia memfokuskan diri menopang Presiden Suriah, Bashar al-Assad, maka kini Rusia harus memfokuskan diri dalam perang melawan ISIS.

Hal itu diungkapkan Obama beberapa jam setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin berjanji akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas bom yang meledakkan pesawat Metrojet di Semenanjung Sinai.

"Serangan awal militer mereka ke Suriah mungkin lebih terfokus untuk menopang Assad dan menargetkan kelompok oposisi moderat dibandingkan dengan menargetkan orang-orang yang mengancam kita, Eropa dan Rusia juga," kata Obama di sela-sela pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila, Filipina seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (18/11/2015).

"Hal itu bisa dilihat dari bagaimana mereka beroperasi dalam beberapa minggu. Tetapi sekarang, setelah mereka melihat ISIS menyerang salah satu perusahaan penerbangan mereka dalam kecelakaan mengerikan, maka akan terjadi perubahan orientasi," tambah Obama.

"Jika ternyata dia mengubah fokus dan fokus militernya terhadap ancaman utama, dan itu adalah ISIS, maka hal itu adalah sesuatu yang kami sangat ingin melihatnya," tukasnya.

Rusia memulai serangan udaranya di Suriah pada akhir September lalu. Kremlin selalu mengatakan target utama serangannya adalah ISIS, namun kebanyakan serangan udara Rusia menyasar ke wilayah yang dikuasai oleh kelompok penentang Assad.

 Rusia Kirim Pesawat Pembom Strategis 
http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/11/18/41/1062640/perangi-isis-rusia-kirim-pesawat-pembom-strategis-e6H.jpgPesawat pembom strategis milik Rusia, Tupolev Tu-95 (Bear) (YouTube) ☆

Rusia menunjukkan kesungguhannya untuk memerangi ISIS di Suriah. Terbaru, Kremlin diketahui telah mengirimkan tiga pesawat pembom strategis milik mereka, yaitu Tupolev Tu-95 (Bear) dan Tupolev Tu-160 (Blackjack) serta sebuah pesawat bomber menengah, Tupolev Tu-22 (Blinder).

Untuk Tupolev TU-95 (Bear) dan Tupolev TU-160 (Blackjack) bahkan dikabarkan telah ambil bagian dalam serangan udara yang dilakukan oleh Rusia pada Selasa kemarin, seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (18/11/2015).

Menurut Kepala Staf Umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov mengatakan, pesawat bomber milik Kremlin itu total telah meluncurkan 34 rudal jelajah dan menghancurkan 13 target utama, termasuk pos komando yang digunakan ISIS untuk mengkoordinasikan serangan di Provinsi Idlib dan Aleppo.

Serangan itu juga menghancurkan gudang mesiu dan depot pasokan di bagian barat laut Suriah.

"Jika koalisi pimpinan AS berperang melawan teroris seefisien (seperti yang kami lakukan), situasi di Timur Tengah bisa berubah secara dramatis. Pada saat ini, AS tampaknya tidak siap untuk melakukan hal ini. Pada saat yang sama semakin sulit bagi Washington untuk menjelaskan mengapa tidak mau bekerjasama dengan Rusia," tuturnya kepada wartawan.

Sebelumnya, Gerasimov mengatakan bahwa pasukan Rusia di Suriah akan diperkuat dengan 37 pesawat, termasuk delapan Su-34 strike fighter dan empat jet tempur jenis Su-27. Sejak awal melakukan operasi serangan udara, jet-jet tempur Rusia telah melakukan 1.800 sorti dan menghancurkan sekitar 2.700 sasaran milik teroris.

 Bear, Blackjack dan Blinder, 3 Andalan Baru Rusia Hadapi ISIS 
http://cdn.sindonews.net/dyn/600/atmaja/95.jpgTU 95 Bear ☆

Pemerintah Rusia telah menambah armada mereka untuk menggempur basis ISIS di Suriah. Bukan satu atau dua jenis pesawat yang dikirmkan Rusia ke Suriah, melainkan tigas jenis pesawat.

Ketiga pesawat itu adalah dua pesawat pembom strategis Tupolev Tu-95 (Bear) dan Tupolev Tu-160 (Blackjack) dan sebuah pesawat bomber menengah, Tupolev Tu-22 (Blinder). Untuk Tupolev TU-95 (Bear) dan Tupolev TU-160 (Blackjack) bahkan dikabarkan telah ambil bagian dalam serangan udara yang dilakukan oleh Rusia sejak kemarin.

Merangkum dari sejumlah sumber, Sindonews coba mengulik sedikit mengenai tiga bomber, yang menjadi andalan baru Negeri Beruang itu dalam menghadapi ISIS di Suriah.

Tupolev Tu-95 atau Bear adalah pesawat bomber kelas berat dengan empat buah mesin turboprop. Pesawat ini pertama kali mengudara pada tahun 1952, dan mulai menjalani debut peperangannya pada tahun 1956. Dimana, saat itu pesawat ini merupakan pesawat andalan Uni Soviet.

Bear terus menjalani pengembangan setiap tahunnya, hingga saat ini. Pesawat ini mampu membawa dan menjatuhkan sejumlah bom, termasuk sebuah bom bernama Tsar Bomba, yang merupakan perangkat termonuklir paling kuat yang pernah diledakkan.
https://canadaalive.files.wordpress.com/2013/09/tupolev-tu-95-and-tupolev-tu-160-blackjack.jpgTupolev Tu-160 Blackjack terbang bersama Tu 95 Bear [canadalive] ☆

Lalu ada Tupolev Tu-160 atau yang memiliki kode Blackjack. Pesawat ini merupakan pesawat pembom supersonik sayap rendah, dengan sayap sweep variabel yang dirancang oleh Tupolev pada tahun 1980.

Pesawat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah penerbangan militer, untuk kategori pesawat supersonik dan pesawat dengan sayap geometri variabel. Pesawat ini juga merupakan pesawat bomber terbesar di dunia, dan merupakan pesawat pembom strategis generasi terakhir yang dirancang khusus untuk Uni Soviet.

Blackjack dilengkapi dengan dua peluncur rotary internal masing-masing membawa 6 × Raduga Kh-55SM/101/102 rudal jelajah yang merupakan persenjataan utama pesawat ini atau 12 × Raduga Kh-15 yang merupakan rudal nuklir jarak pendek.
http://static.progressivemediagroup.com/uploads/imagelibrary/Tupolev%20Tu-22M%20Strategic%20Bomber.jpgTupolev Tu-22 ☆

Terakhir, Tupolev Tu-22 atau yang dikenal dengan nama Blinder. Pesawat ini merupakan adik dari Tu-95 dan kakak dari Tu-160, karena pesawat ini dibangun dan diterbangkan pada era 60an.

Tu-22 setidaknya sudah 13 kali mengalami pengembangan sejak dia dibangun pada tahun 1960, hingga saat ini. Pesawat ini mampu membawa bom seberat sembilan ribu kilogram. Selain itu, pesawat ini juga mampu meluncurkan rudal AS-4 'Kitchen' dan dilengkapi dengan senapan AM-23 23 mm. (esn)

  Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.