Sabtu, 05 Desember 2015

Kerahkan Puluhan Pesawat, TNI AU Gelar Uji Doktrin Operasi Udara 2015

Su27 SKM TNI AU siap melaksanakan pemboman [wiraaryaguna]

TNI AU‎ kembali melaksanakan uji doktrin operasi udara tahun 2015 ‎untuk meningkatkan daya tempur.‎ Uji doktrin sebagai sarana evaluasi kegiatan operasi TNI AU sepanjang tahun, dilaksanakan dalam bentuk Operasi Serangan Udara Strategis (OSUS), di kawasan Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.

Sebanyak dua puluh empat pesawat tempur dan sejumlah pesawat angkut, intai serta helikopter dikerahkan dalam latihan. AWR Pandanwangi, yang disimulasikan sebagai wilayah yang sudah dikuasi "musuh" menjadi target pesawat-pesawat tempur TNI AU untuk direbut kembali.

Proses perebutan, dilaksanakan melalui operasi udara, yang diawali dengan pengintaian udara strategis oleh pesawat boeing 707, dilanjutkan dengan penerjunan pasukan pengendali tempur (Dalpur) Paskhas.

Pada hari "H" dilaksanakan OSUS, yang diawali dengan serangan udara oleh satu flight Sukhoi Su-27/30 menggunakan roket S-8 Com, caliber 80 mm. Sebanyak 160 roket, di tembakkan pesawat buatan Rusia itu, serangan ini bertujuan untuk melemahkan sistem pertahanan udara musuh (radar dan PSU).

Setelah sistem Hanud musuh lumpuh, berikutnya melaksanakan penghancuran terhadap semua sasaran di darat yang dilaksanakan oleh pesawat-pesawat striker yang diperankan oleh empat pesawat Su-27/30 dan empat pesawat T-50i golden eagle. Kedelapan pesawat ini menjatuhkan tiga puluh dua bom jenis MK-82 dan OVAB.

Penghancuran sasaran darat oleh Sweeper tidak mudah, karena pesawat-pesawat "musuh" (Hawk 10/200) melaksanakan gangguan melalui kegiatan Combat Air Patrol (CAP).

Untuk melawan CAP "musuh", TNI AU mengerahkan satu flight pesawat sweeper dan satu flight pesawat escort. Sweeper yang diperankan oleh empat pesawat F-16, bertugas menghancurkan pesawat-pesawat musuh yang ada di udara. Sementara escort yang diperankan oleh tiga F-16 dan tiga Hawk 100/200 bertugas menjaga agar Striker dapat melaksanakan misi dengan baik.

Dalam kegiatan ini juga disimuasikan kegiatan Combat SAR oleh tiga helicopter SA-330 Super Puma. Kegiatan ini merupakan simulasi pertolongan terhadap pilot yang eject karena pesawatnya tertembak ‘musuh”.

Untuk memperkuat pasukan kawan, satu flight pesawat tempur taktis Super Tucano pun melaksanakan serangan udara langsung menggunakan bom MK-81. Aksi terakhir dilakukan dengan menerjunkan 172 prajurit Paskhas dari batalyon Komando 461 Wing 1 paskhas.

Penerjunan dilakukan untuk menguasai dan mengoperasionalkan kembali pangkalan udara, sehingga dapat digunakan untuk mendukung operasi lanjutan.

Asisten Operasi (Asops) Kasau Marsekal Muda (Marsda) TNI Barhim, dalam keterangannya, Jumat (4/12), menjelaskan, latihan uji doktrin TNI AU kali ini tujuannya untuk membentuk postur TNI AU yang profesional.

Menurutnya, bicara tentang postur TNI AU, maka terkait dengan tiga hal yaitu aspek kekuatan, kemampuan dan pola gelar TNI AU. Dari pengembangan tiga komponen postur angkatan udara ini, akan dapat daya tempur, (combat capability), yaitu perpaduan antara kemampuan fisik dan non fisik.

"Dengan adanya kegiatan uji doktrin, kami bisa mengevaluasi, bagaimana kekuatan kita, bagaimanan kemampuan kita dan bagaimanan pola gelar TNI AU dihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis yang ada saat ini," kata Asops Kasau.
 

  Berita Satu  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.