Sabtu, 12 Desember 2015

Misteri KRI Irian

Pernah Begitu Ditakuti Militer DuniaKRI Irian

Salah satu alasan Indonesia dijuluki sebagai Macan Asia adalah karena kekuatan militernya yang ternyata mampu membuat militer asing merasa keder. Dengan bantuan Uni Soviet, Indonesia memiliki perlengkapan militer yang tidak kalah dari negara Barat, termasuk salah satu diantaranya adalah KRI Irian.

Meski begitu, pembahasan tentang KRI Irian ternyata juga tidak terlalu banyak. Bahkan keberadaannya kini juga masih menjadi misteri, harusnya pemerintah mengungkap kondisinya karena KRI ini merupakan salah satu kebanggaan Indonesia.

1. Desain dan Senjata KRI Irian

KRI Irian adalah sebuah kapal penjelajah kelas Sverdlov milik TNI AL pada tahun 1960-an. Kapal penjelajah mutahir buatan Uni Soviet ini hanya ada 14 di dunia dan salah satunya dimiliki oleh Indonesia.

KRI Irian adalah kapal perang kelas penjelajah yang terbesar yang pernah ada di Asia. Kapal ini berbobot 16.640 ton dengan dilengkapi persenjataan yang begitu lengkap mulai dari meriam, torpedo anti kapal selam, serta triple gun MK5-bis untuk anti serangan udara.

2. Ditakuti oleh Kapal Lainnya

Meski memiliki teknologi yang terbilang canggih dan mengungguli negara lainnya, KRI Irian belum pernah digunakan untuk berperang meski saat itu Indonesia sedang berjuang membebaskan Irian Barat dari Belanda dan adanya misi ganyang Malaysia.

Ketika KRI Irian memasuki perairan NKRI pada 5 Agustus 1962, kapal induk Kerajaan Belanda Hr.Ms. Karel Doorman segera diperintahkan untuk menyingkir agar tidak terjadi kontak langsung dengan KRI Irian. Meski tidak pernah terjadi kontak langsung, KRI Irian ternyata juga memberikan dampak politik yang besar. Salah satu buktinya adalah Amerika Serikat akhirnya memaksa Belanda untuk segera keluar dari NKRI.

3. KRI Irian Memasuki Masa Kelam
Setelah masa kekuasaan Soekarno berakhir, saat itu pula KRI Irian memasuki masa kelam. Presiden Soeharto rupanya tidak terlalu tertarik dengan KRI Irian sehingga kapal tersebut dibiarkan terbengkalai.

Alasan mengapa kapal ini tidak lagi dipakai adalah karena biaya operasional yang begitu besar. Pasalnya, untuk menjalankan KRI Irian dibutuhkan sekitar 1200 personil AL. Sementara saat itu pertahanan Nasional lebih fokus pada Angkatan Darat. Hal ini ternyata sangat disesalkan oleh banyak pengamat militer internasional.

4. Keberadaan KRI Irian yang Masih Misterius

Sejak sudah tidak dipakai lagi, tidak ada yang tahu di mana kapal ini berada. Beberapa sumber majalah militer internasional juga tidak bisa memberikan informasi yang jelas tentang keberadaan KRI Irian. Namun ada tiga teori yang berusaha menjelaskan hal ini.

Teori pertama menyebutkan bahwa KRI Irian dibesituakan di Taiwan ketika TNI-AL dipimpin oleh Laksamana Soedomo pada tahun 1970an. Alasannya adalah karena kondisi fisik KRI Irian sudah tidak mungkin lagi untuk dipertahankan. Apalagi selama ini yang memperbaiki juga teknisi Uni Soviet langsung. Meski begitu, tidak ada catatan mengenai keberadaan kapal ini di dok besi tua Taiwan.

Teori kedua menyebutkan bahwa KRI Irian dijual ke Jepang setelah semua persenjataannya diambil. Tapi alasan penjualan ke Jepang juga tidak jelas karena saat itu suku cadang masih tersimpan di Tanjung Priok. Laporan tentang kapal ini di dermaga atau dok di Jepang juga tidak pernah ada.

Teori ketiga dan yang paling dipercaya oleh masyarakat adalah karena adanya persekongkolan antara Amerika Serikat dengan Soeharto. Kabarnya, Soeharto banyak hutang budi kepada Amerika untuk menjatuhkan Soekarno dengan membuat isu komunis karena presiden dekat dengan Uni Soviet.

Setelah Soekarno berhasil digulingkan, maka Soeharto kemudian menggantikannya menjadi presiden. Saat itulah kapal ini akhirnya dimusnahkan dengan alasan perawatan yang sangat mahal hingga banyaknya kerusakan. Alasannya tentu karena kapal ini sangat ditakuti oleh kapal induk Amerika dan Nato.

Tidak diketahui secara pasti di mana keberadaan KRI Irian sebenarnya. Namun memang sayang sekali jika kapal yang sempat begitu ditakuti tersebut akhirnya harus dimusnahkan begitu saja. Mungkin seandainya Indonesia kembali memiliki kekuatan militer sehebat di masa lalu, negara kita akhirnya bisa kembali menjadi Macan Asia.

  Viva  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.