Sabtu, 19 Desember 2015

TNI Akan Prioritaskan Pengamanan Pulau Terluar

Marinir sebagai penjaga pulau terluar

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan jajarannya memfokuskan pengamanan pulau terluar dan daerah perbatasan negara.

"Perkembangan strategis regional kita amati. Kita lakukan tadi perkembangan situasi terakhir yang jadi prioritas pulau-pulau terluar dan terdepan di daerah perbatasan," ujar Gatot dalam jumpa pers hasil rapat pimpinan 2015 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2015).

Gatot berjanji hal itu harus menjadi tuntas. Tentunya dilakukan dengan sinergisitas jajaran angkatan bersenjata.

"Tahun ini harus kita tuntaskan. Semua harus kita tata kemudian komunikasi terintegrasi antara staff. Tahun ini semua yang terjadi di tahun ini AL bisa lihat, AD bisa lihat, AU bisa lihat," imbuh dia.

"Ya harus kita terima. Kita berbatasan sama Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tahun ini harus tuntas komunikasi dan kendali saling terintegrasi. Daerah perbatasan juga nggak begitu berpengaruh pada MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)," paparnya.

Gatot mengatakan penyikapan MEA sudah ada aturan yang jelas. Warga negara asing yang masuk ke Indonesia harus melalui imigrasi. Gatot menyebut tidak akan melakukan penambahan pasukan di daerah perbatasan terkait penjagaan wilayah perbatasan.

"Semua harus lewat imigrasi lewat pos-posnya. Perbatasan kita lakukan patroli sama-sama. Kordinasi semua, yang dipentingkan sudah ada jalan. Nah jalan ada sentra ekonomi dan perkebunan, jadikan hidup. Patok-patok juga jadi nggak bergeser. Perbatasan ini nggak perlu ada penambahan pasukan. Sistem operasinya yang kita tingkatkan," ujar Gatot. (edo/Hbb)
TNI Harus Gerak Cepat Merespons Bentuk AncamanPanglima TNI

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menggelar rapat pimpinan jelang akhir tahun 2015. Awal tahun, TNI akan mempercepat langkah dalam merespon ancaman yang sulit diprediksi.

"Ini merupakan kegiatan yang biasa dilaksanakan di akhir tahun, anggaran dengan tujuan, memberikan informasi yang menonjol dengan pelaksanaan tugas TNI pada tahun 2015, kemudian mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan anggaran tahun 2015 dan rencana anggaran 2016, ketiga menyampaikan pokok kebijakan di Tahun 2016," ujar Gatot dalam konfrensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2015).

Gatot mengatakan penghujung tahun 2015 tinggal dua minggu. TNI akan mengevaluasi seluruh kinerja jajarannya secara komprehensif.

"Tentunya harus ditemukan berbagai kelemahan dan akar permasalahan yang menghambat sebagai penyebabnya. Demikian juga dengan berbagai prestasi yang dicapai untuk dapat dikembangkan lebih baik ke depan," sambungnya.

Gatot mengatakan awal tahun 2016, TNI akan dihadapi tuntutan dan tantangan tugas yang makin kompleks. Tantangan itu tak dapat dihadapi dengan mekanisme lambat.

"Efektifitas pencapaian hasil harus di kedepan sehingga keberadaan Balakpus dan Pangkotamaops TNI harus bergerak cepat untuk merespons dan menyikapi bentuk ancaman yang sedemikian sulit untuk diprediksi," pungkasnya. (edo/rvk)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.