Sabtu, 12 Desember 2015

TNI Kirim Seribu Prajurit ke Lebanon dalam Misi Perdamaian

Tepatnya sebanyak 1.169 Prajurit Tentara Nasional IndonesiaSebanyak 1.169 Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikirim ke Lebanon. Pengiriman seribu prajurit tersebut dalam rangka misi perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda (Satgas Konga) Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) tahun 2015-2016.

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G mengatakan seribu lebih prajurit TNI tersebut terbagi dalam beberapa Satgas. Sebanyak 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-J/Unifil dipimpin Letkol Inf Dwi Sasongko, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-H/Unifil yang dipimpin Letkol Cpm Zulkarnain SH.

Lalu sebanyak 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-H2/Unifil yang dipimpin Mayor Inf Catur Sutoyo, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (FHQSU) Konga XXVI-H1/Unifil dipimpin Kolonel Kav Jala Argananto, 6 personel Satgas Cimic TNI Konga XXXI-F/Unifil dipimpin Kapten Inf Batara Alex Bulo.

Kemudian ada 18 personel Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU) Konga XXX-F/Unifil dipimpin Mayor Inf Roni Agus Widodo, 9 personel Satgas Level 2 Hospital Konga XXIX-G/Unifil dipimpin Mayor Ckm Dr Purbanto Budi Susetyo, SPM,  dan 11 personel Milstaf Seceast Unifil yang dipimpin Kolonel Inf Abdul Rahman.

"Pemberangkatan itu dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo," kata Berlin melalui pesan singkat, Sabtu (12/12).

Berlin mengatakan,
□ Sebagai pedoman dasar dalam melaksanakan tugas, Panglima TNI memberikan penekanan kepada para prajurit untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
□ Kedua, meningkatkan disiplin prajurit Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan Delapan Wajib TNI.
□ Ketiga, meningkatkan kesiap siagaan operasional.

"Serta berpedoman prosedur tetap yang berlaku, serta waspadai situasi yang berkembang yang akan berdampak kepada situasi di Lebanon," ujar Berlin.

Para prajurit tersebut juga diminta menghindari pelanggaran-pelanggaran yang akan menghambat dalam pelaksanaan tugas. Selain itu, para prajurit harus dapat mempelajari keberhasilan-keberhasilan pasukan terdahulu.
 

  Republika  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.