Rabu, 16 Desember 2015

[World] Sepuluh Fakta Kerja Sama Militer Antara Rusia dan Turki

Sebelum terjadinya insiden penembakan pesawat militer milik AU Rusia oleh Turki di ruang udara Suriah, kerja sama militer-teknis antara Rusia dan Turki memiliki potensi yang sangat tinggi, terlepas dari keanggotaan Turki di NATO. Namun kini, semua proyek di bidang militer antara kedua negara akan dihapus. RBTH menyajikan sepuluh fakta yang paling menarik mengenai kerja sama militer-teknis antara Rusia dan Turki.Helikopter tempur pengintai Ka-50-2 "Erdogan" yang dikembangkan oleh ahli Rusia dan Israel dipamerkan dalam tender dengan pihak Turki. Helikopter ini dibuat berdasarkan Helikopter "Hiu Hitam" Rusia yang menggabungkan antara sistem aerodinamika terbaik dunia dengan avionik modern. [TASS]

1. Hubungan modern antara Rusia dan Turki di bidang militer-teknis dimulai pada tahun 1992, ketika Presiden Rusia Boris Yeltsin dan Presiden Turki Süleyman Demirel menyetujui pemasokan senjata dan peralatan militer Rusia ke Turki yang bernilai 300 juta dolar AS.

2. Pada bulan April 1994, kedua negara menandatangani kesepakatan antarpemerintah mengenai kerja sama dalam industri militer-teknis dan pertahanan.

3. Pada tahun 1990-an, Turki membeli 23 unit kendaraan lapis baja BTR-60PB dan 173 unit BTR-80, 19 unit helikopter Mi-17, serta empat kapal pendukung, senapan mesin, serta senapan runduk berikut amunisinya. Total pembelian ini sebesar 190 juta dolar AS, dan 100 juta dolar di antaranya adalah pembayaran utang Rusia kepada Turki.

4. Pada bulan Mei 2001, komisi gabungan Rusia-Turki untuk kerja sama militer-teknis dibentuk yang membuat kerja sama ini lebih stabil dan berjangka panjang.

5. Dalam tender yang diajukan Direktorat Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Turki antara tahun 1997 hingga 2004, pihak Rusia menawarkan pemasokan helikopter tempur pengintai Ka-50-2 “Erdogan”. Tender ditutup tanpa menyatakan pemenang. Dalam tender terbaru, Komite Eksekutif Industri Pertahanan memilih helikopter perusahaan Augusta Westland A 129 Mangusta yang saat ini diproduksi di Turki sebaga modeli T 129 ATAK.

6. Antara tahun 2008 dan 2010, perusahaan Rosoboroneksport menyuplai 80 unit sistem rudal antitank Kornet-E dengan 800 unit rudal. Kompleks yang diperbarui, yaitu Kornet-EM juga direncanakan dalam penawaran berikutnya. Namun, kerja sama di bidang ini tak dilanjutkan karena perusahaan Turki Roketsan menawarkan sistem rudal jarak jauh dan menengah yang berhasil mereka kembangkan kepada Kementerian Pertahanan Nasional Turki.

7. Rusia dan Turki telah bersama-sama mengembangkan dan menciptakan sistem pertahanan udara jarak pendek yang mengombinasikan sistem peluncur milik perusahaan Turki ‘Aselsan’ dengan sistem rudal antipesawat ‘Igla’ milik Rusia. Produksi ini dinamai PMADS-IGLA. Tes uji coba kompleks ini telah berhasil dilakukan, dan seluruh karakteristik yang sebelumnya telah dikabarkan juga telah dikonfirmasi.

8. Sampai saat ini, layanan pemeliharaan purnajual seluruh perangkat militer dari Rusia dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Rusia.

9. Selama Pameran IDEF-2015 di Istanbul, perusahaan Rosoboronexport menawarkan pengembangan bersama kompleks berdasarkan sistem pertahanan udara atas dasar sistem ‘Antey-2500’ (modifikasi modern dari pertahanan udara kompleks S-300) kepada Turki. Proposal ini dibuat dalam rangka tender untuk penyediaan sistem pertahanan udara jarak jauh yang dilakukan di Turki sejak 2009. Tender dimenangkan oleh sistem pertahanan udara milik Tiongkok HQ-9, tapi pelaksanaan kontrak tersebut belum juga dimulai. Dengan demikian, isu modernisasi seluruh sistem pertahanan udara Turki yang sudah ketinggalan zaman tetap belum terpecahkan hingga kini.

10. Pada pameran IDEF-2015, Rusia memperkenalkan lebih dari 200 sampel produk di Turki. Penasihat Direktur Jenderal Rosoboronexport Anatoly Aksenov mengatakan bahwa sektor utama kerja sama di tahun-tahun mendatang adalah pengintegrasian sistem senjata dan modul tempur Rusia dengan kendaraan lapis baja dan kapal milik angkatan bersenjata Turki. Selain itu, perwakilan dari industri pertahanan Rusia juga mengabarkan minat dari pihak Turki pada hovercraft (kapal berbantalan udara) ‘Zubr’ dan ‘Murena-E’, serta kemungkinan pengembangan bersama kapal kelas ini.
 

  RBTH  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.