Sabtu, 31 Januari 2015

[Foto] Melihat Awak Tank Rusia Berlatih Menembak

Sebuah tank milik Rusia sedang berlatih menembak, tank tersebut berasal dari kesatuan 4th Guards Kantemirovskaya Tank Division. Mereka berlatih di poligon Alabino, Moskow, Rusia dalam rangka pelatihan menembak tank. 29 Januari 2015. Gleb Schelkunov/ Getty Images
Dua tank milik tentara Rusia tengah bersiap berlatih tembak, Rusia terkenal dengan keahlian para awak tanknya. Gleb Schelkunov/ Getty Images
Para awak tank berlari masuk kedalam tank, kecepatan reaksi menjadi kunci penting dalam pertempuran tank. Gleb Schelkunov/ Getty Images
Tank Rusia di tengah musim dingin, tank Rusia sangat terkenal dengan kekuatan dan jumlah tank yang banyak. Gleb Schelkunov/ Getty Images
Tank Rusia saat menembak, Indonesia sempat ditawarkan tank dari Rusia, namun Indonesia akhirnya memilih tank Leopard dari Jerman. Gleb Schelkunov/ Getty Images
Para awak tank saat memasukan peluru kedalam tank, dalam latihan menembak musim dingin. Gleb Schelkunov/ Getty Images

  ⚓️
Tempo  

425 Prajurit 752 Sorong Dikirim ke Pusat Pelatihan Kopassus

Komando Distrik Militer (Kodim) 1704 Sorong mengirim 425 personil Yonif 752 Praja Vira Tama di daerah tersebut, Rabu (28/1/2015), untuk menempuh pendidikan raider di Pusat Pendidikan Kopassus (Pusdikopassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Komandan Kodim 1704 Sorong, Letkol Infantri Robby Suryadi mengatakan, pelatihan Raider tersebut sesuai dengan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar di Jakarta beberapa hari lalu.

“Pelatihan Raider adalah pelatihan untuk meningkatkan kemampuan prajurit laut, udara termasuk kemampuan tempur di rawa dan gunung,” kata Letkol Infantri Robby Suryadi.

Sesuai dengan program kerja dibidang operasi, ia mengatakan, akan diberikan kemampuan 12 Yonif Batalyon dilingkungan Kostrad dan sisanya pada Yonif di Papua diantaranya Yonif 751, Yonif 752 dan Yonif 753.

Letkol Robby Suryadi mengatakan pelatihan Raider diperlukan bagi prajurit TNI AD Sorong sebagai upaya meningkatkan grade prajurit daerah itu. “Pelatihan digelar selama tiga bulan,” tandasnya.

  ⚓️ Cahayapapua  

Timor Leste Memanas, Aparat TNI Siaga di Perbatasan

Ilustrasidiperbatasan ⚓️

I
su memanasnya situasi di wilayah Timor Leste, membuat aparat TNI dari Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur (Yonif 514 Kostrad) memperketat penjagaan di garis perbatasan.

Total prajurit Yonif 514 yang ada di Sektor Timur sebanyak 350 orang, dikerahkan untuk menempati 20 pos yang ada sebanyak 330 prajurit, dan menyisahkan 20 prajurit di Markas Komando (Mako) Satgas Pamtas RI-RDTL di Sesekoe, Kecamatan Atambua Barat, Belu.

Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL, Mayor (Inf) Muhamad Nas, S.IP, menyampaikan hal ini kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (27/1/2015).

Mayor Nas menuturkan, beberapa pekan ini beredar isu bahwa situasi politik di negara RDTL lagi memanas. Dugaan adanya persaingan politik antarelit, sehingga dampak ikutannya tentu ke wilayah Indonesia.

Menghadapi isu tersebut, TNI yang bertugas sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL khusus di sektor Timur akan selalu siaga dengan melakukan patroli 7 x 24 jam.

"Jadi kita bukan saja patroli untuk menghalau oknum penyelundup tetapi juga menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan. Kita tidak mau TNI berbenturan dengan pasukan UPF di perbatasan Timor Leste. Selama ini hubungan kita terjalin baik, komunikasinya baik. Jangan karena isu lalu meruncing situasi di perbatasan kedua negara," jelas Mayor Nas.

Menurutnya, anggota pasukan yang diterjunkan ke sektor Timur dari satuan Yonif 514 Kostrad seluruhnya 350 orang tersebar di 20 pos dari Motaain hingga Builalu.

Apabila selama ini prajurit lebih banyak di mako maka saat ini prajurit lebih banyak dikonsentrasikan di pos yang ada dan menyisahkan 20 orang prajurit di Mako Satgas Pamtas RI-RDTL di Sesekoe.

"Prajurit kita tempatkan lebih banyak di pos. Di Mako cuma 20 orang. Kita akan patroli menjaga keamanan di perbatasan RI-RDTL. Memang isu seperti itu (Timor Leste memanas, Red) tapi kita harus tetap waspada dan berjaga-jaga walaupun cuma isu," ujarnya.

Pada bagian lain, ditanya soal ada upaya warga menyerahkan senjata api rakitan pasca kerusuhan di Timor Timur, Mayor Nas mengatakan, sejauh ini belum ada inisiatif dari warga untuk menyerahkan secara sukarela.

Padahal, TNI sangat berharap warga yang masih menyimpan senjata ataupun bahan peledak lainnya, supaya bisa menyerahkan secara baik-baik dan tidak akan diproses.

"Malah kita sudah wanti-wanti, apabila ada warga yang menyerahkan maka kita akan berikan hadiah. Tapi belum ada yang serahkan. Kita memang berharap warga tidak menyimpan karena akan sangat berbahaya," kata Mayor Nas. *

  ⚓️ Tribunnews  

Mabes Polri Amankan Bangkai Kapal Australia dan AS

Ilustrasi bangkai kapal di dasar laut. (sumber: murafloor) ⚓️

Mabes Polri mengamankan bangkai kapal Perang Dunia II tahun 1942 milik Australia dan Amerika Serikat di perairan Selat Sunda. Pengamanan kedua kapal HMS Perth dan USS Houston itu, agar tidak mengalami pencurian.

"Pengamanan kapal bekas Perang Dunia II itu melibatkan tiga kapal patroli dari Mabes Polri," kata Kabag Bin Ops Ditpolair Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi Pepen Sumpena saat dihubungi di Cilegon, Sabtu (31/1).

Ketiga kapal Mabes Polri itu, antara lain Kapal Tekukur nomor lambung 4016, Kapal Parkit 3004, dan Kapal Enggang 5010. Pengamanan bangkai kapal bersejarah ini untuk mencegah aksi pencurian yang dilakukan penambang besi tua ilegal. Petugas sempat memeriksa kapal pengeruk besi yang diduga kuat kapal mengangkut bongkahan besi kapal USS Houston.

"Kami meminta kapal patroli dari Mabes disiagakan untuk penjagaan situs sejarah yang melibatkan dua kedutaan besar itu," ujarnya.

Ia menjelaskan posisi bangkai kapal HMAS Perth dengan kedalaman 26 meter, sekitar 45 menit dari Pulau Panjang atau berjarak empat mil dari Pelabuhan Bojonegoro. Sementara itu, kapal USS Houston berada di kedalaman 77 meter. Adapun jarak kedua kapal perang peninggalan pertempuran Selat Sunda 1942 hanya sekitar 3,5 mil.

"Kami berharap penjagaan ini dapat menyelamatkan cagar budaya bawah laut," katanya.

Sementara itu, Pasintel TNI AL Banten Mayor Laut (P) Budi Purnamajaya mengatakan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti instruksi dari Mabes AL untuk pengamanan bangkai Kapal Perang Dunia II itu.

"Kami siap siaga mengamankan kapal itu dari ancaman pencurian," katanya.

  ⚓️ Brita Satu  

Lapan kembangkan "drone" awasi perairan Indonesia

Akan Awasi Perairan Indonesia dari Ancaman Illegal Fishing LSU 05 buatan LAPAN (lapan.go.id)⚓️

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menyebutkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) tengah mengembangkan "drone" untuk mengawasi perairan Indonesia.

"Mendukung program Presiden Joko Widodo, riset tengah dilakukan untuk membantu mengawasi perairan dari masuknya kapal-kapal asing. Riset ini dilakukan Lapan," katanya di Semarang, Jumat malam.

Hal itu diungkapkannya di sela peluncuran buku berjudul "100 Tokoh Jawa Tengah", sebuah buku berisi profil tokoh-tokoh berpengaruh dari berbagai bidang di provinsi itu, di Hotel Santika Premiere, Semarang.

Nasir termasuk salah satu dari 100 tokoh berpengaruh di Jateng versi buku yang penerbitannya diprakarsai oleh tokoh Jateng Bambang Sadono, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Ia menjelaskan riset yang dilakukan memang pada pembuatan peralatan pendukung, yakni "drone" atau pesawat tanpa awak untuk membantu mengawasi perairan Indonesia dari masuknya kapal-kapal pencuri ikan.

Menurut dia, pengembangan riset itu sudah mampu menciptakan prototipe "drone" yang bisa melaju sejauh 200 kilometer dari daratan sehingga bisa membantu mengawasi jika ada kapal-kapal pencuri ikan yang masuk.

"Sekarang ini sedang dikembangkan. Pesawat tanpa awak itu akan dilengkapi kamera, bisa membantu mengawasi jika ada illegal fishing di perairan Indonesia," kata Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang itu.

Tentunya, kata dia, pengawasan perairan Indonesia yang sangat luas membutuhkan "drone" dengan kapasitas tempuh yang lebih jauh sehingga hasil riset yang ada akan terus dikembangkan dan disempurnakan.

"Kan tidak cukup hanya 200 km (daya tempuh, red.). Paling tidak, ya, lebih besar lagi daya tempuhnya, sampai 600-800 kilometer. Makanya, riset ini akan terus dikembangkan oleh Lapan," pungkas Nasir.

Nasir termasuk salah satu dari 100 tokoh berpengaruh di Jateng versi buku yang diprakarsai penerbitannya oleh tokoh Jateng Bambang Sadono, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

  ⚓️ Antara  

Tim Evaluasi Mabes TNI Kunjungi Satgas Indobatt di Lebanon Selatan

Tim evaluasi Mabes TNI tengah meninjau Indobatt di Lebanon Selatan. (pen-satgas)⚓️

Tim Evaluasi dari Mabes TNI terdiri dari Paban 4 Sops Ops Mabes TNI Kolonel Inf Tri Martono, Direnops PMPP TNI Kolonel Inf Hendy Antariksa dan Pabanda Dalops Ops Mabes TNI Mayor Inf Agung melakukan kunjungan ke Satgas Indobatt (Indonesian Battalion) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-I/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) di UN Posn 7-1 Adshit Al-Qusayr, Lebanon Selatan.

Kedatangan Tim Evaluasi Mabes TNI disambut oleh Komandan Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-I/Unifil Letkol Inf Andreas Nanang Dwi P, S.Ip dan Wadansatgas Mayor Inf Eko Handono serta para perwira staf.

Dalam kunjungannya di Markas Indobatt, Tim Evaluasi Mabes TNI memeriksa seluruh kegiatan para personel Satgas dan kesiapan seluruh Alutsista yang ada di seluruh Kompi-kompi jajaran Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil serta meninjau gelar alat perlengkapan militer.

Sebelumnya, Tim Evaluasi Mabes TNI menerima paparan dari Staf Operasi Satgas Indobatt tentang penggunaan Alutsista dan aktifitas Satgas personel Indobatt.

Saat meninjau gelar alat perlengkapan militer, Paban 4 Sops Ops Mabes TNI Kolonel Inf Tri Martono menyampaikan agar seluruh personel Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-I/Unifil tetap melaksanakan pemeliharaan terhadap seluruh Alutsista dan perlengkapan materiil yang ada.

“Tetap laksanakan tugas sebagai pasukan perdamaian dunia sesuai aturan dan SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku, dan selalu jaga soliditas seluruh personel serta kesehatan selama menjalankan misi di Lebanon”, kata Kolonel Inf Tri Martono usai meninjau gelar alat perlengkapan militer Satgas Indobatt.

Perwira Penerangan Konga XXIII-I/Unifil
Lettu Laut (KH) Ahmad Suberlian, S.H.

  ⚓️ Poskota  

[World] India minta Jepang untuk menawarkan kapal selam Soryu

India telah meminta Jepang untuk menawarkan kelas Soryu untuk kebutuhan kapal selam Proyek 75I nya. Kapal selam (ilustrasi)Departemen Pertahanan Jepang

I
ndia telah mengundang Jepang untuk ikut pengadaan kapal selam di Angkatan Laut India yang tertunda dengan kontrak senilai INR 500 miliar (USD8.1 miliar) dengan nama Proyek 75I (India) untuk enam kapal selam diesel-listrik dengan kemampuan serangan darat dan kemampuan air independent propulsion (AIP).

Sumber-sumber resmi mengatakan India baru-baru ini menawarkan proposal ke Tokyo untuk mempertimbangkan berpartisipasi dalam tender proyek 75I dengan 4.200 ton -kapal selam kelas Soryu.

Kapal selam kelas Soryu saat ini sedang dalam evaluasi oleh Angkatan Laut Australia sebagai pengganti enam kapal selam Collins.

Penawaran India ke Jepang untuk bergabung Proyek 75I adalah bagian dari upaya Perdana Menteri Narendra Modi dalam hubungan strategis dan pertahanan yang lebih dekat dengan Tokyo dan merumuskan pengelompokan segi empat maritim yang lebih luas termasuk Australia dan Amerika Serikat.

Dalam negosiasi lanjutan dengan Jepang, India akan mengakuisisi 12 unit Shinmaywa AS-2i pesawat pencarian dan penyelamatan amfibi dengan biaya USD 1.65 miliar, kesepakatan mungkin akan terlaksana pada awal 2016.

Tender proyek 75I, tertunda hampir tujuh tahun, dan disetujui kembali oleh Kementerian Pertahanan (MoD) pada bulan Oktober 2014. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aset bawah Angkatan Laut India.

Proyek 75I merupakan lisensi membangun kapal selam terpilih dari beberapa pesaing, termasuk DCNS (Perancis), TKMS anak HDW (Jerman), Navantia (Spanyol) dan Rosonboronexport (Rusia), di bawah perusahaan patungan (joint venture) dengan galangan kapal India.

Sebuah komite yang dipimpin oleh Laksamana Madya AV Subedar baru saja menyelesaikan audit dari tujuh galangan kapal dalam negeri - lima dari mereka milik negara dan dua swasta - untuk mengevaluasi kemampuannya membangun kapal selam. Para pejabat mengatakan akan menyampaikan laporan kepada Kementerian Pertahanan pada bulan Februari mendatang, setelah galangan kapal yang dipilih, bersama dengan Angkatan Laut India-disetujui membangun kapal selam sendiri.

India menginginkan Jepang ikut berpartisipasi dalam program manufaktur perlengkapan domestik seperti meningkatkan basis industri pertahanan di India.

Hal ini juga untuk mempererat hubungan kemitraan strategis bilateral dengan Jepang untuk melawan pertumbuhan militer China di Laut China Selatan dan Samudera Hindia.

Kedua negara memiliki sengketa wilayah yang belum terselesaikan dengan China yang bisa meletus secara berkala. Amerika Serikat juga telah mendukung peningkatan pertahanan kerjasama antara India dan Jepang dan Australia, untuk antisipasi pergerakan China yang meluas di dunia.

Setelah Kunjungan Obama ke India, AS mengeluarkan kesepakatan bersama dengan India berupa 'Segi empat maritim' untuk memperkuat kemitraan strategis bersama.[IHS Janes]

  Garuda Militer  

[World] AS Blokir Penjualan Helikopter Bekas Israel ke Nigeria

http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/01/israel-corbra2-e1422344656962.jpgAH-1 Cobra Israel

Amerika Serikat memblokir penjualan helikopter bekas Bell AH-1 Cobra Israel ke Nigeria. Demikian dilaporkan media terkemuka Israel surat kabar Haaretz.

Nigeria mengatakan ingin memiliki aset udara untuk memerangi teror / organisasi pemberontak Boko Haram. Menurut Haaretz kesepakatan itu diblokir Washington yang khawatir penjualan akan mengganggu keseimbangan militer di kawasan itu, atau ketika bangsa yang menerima bukan salah satu sekutu besarnya.

Angkatan Udara Israel pertama kali menerbangkan 15 MD500, 3 AH-1SS dan 17 AH-1F tahun 1980-2001, kemudian beralih ke 15 versi AH-1E dan 12 sampai 15 dengan tetap mempertahankan AH-1F. Pada bulan Agustus 2013 Angkatan Pertahanan Israel memutuskan untuk mempensiunkan armada dan membubarkan skuadron 160 karena alasan anggaran. Selain itu, Cobra itu dianggap kalah dibandingkan dengan tipe AH-64 Apache. Alasan lain Skuadron 160 juga banyak mengalami kecelakaan.

  Jejaktapak  

Kisah istimewanya anjing penjaga pesawat tempur TNI AU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_anqACkQlMdWnInx5LkknujD5pAXQ9pFxGjJZ3eKpvptVbMZncx5t_ELf53XR3EWM2PI6SeB2qYW5as96HR3h90-Zlben9qFaCqUdIENBli8nIt9qNj6eWDgmDm03MOMTE9iZ1duBPqk/s280/kisah-istimewanya-anjing-penjaga-pesawat-tempur-tni-au.jpgDi tengah perkembangan teknologi radar yang kian canggih, TNI Angkatan Udara (AU) masih membutuhkan anjing untuk menjaga Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto memiliki belasan anjing yang tergabung dalam Satuan Hewan (Satwan) Anjing di bawah Komando Satuan Polisi Militer TNI AU (Satpom AU).

Hewan hewan cerdas tersebut menjadi salah satu komponen penting dalam menjaga peralatan tempur. Seperti yang disampaikan oleh Letda POM Sitanggang di Markas, Rabu (28/1) bahwa Lanud Adisutjipto ini memiliki 18 ekor anjing. Jika dibandingkan, jumlah itu lebih dari satu regu pasukan TNI.

"Meski hanya 18 ekor, Mereka itu butuh banyak perawatan. Sementara, Lanud Adisutjipto baru memiliki 16 pawang. Dengan demikian ada dua ekor yang dirawat oleh pawang secara bergantian. Padahal tiap pawang biasanya secara khusus membawa satu ekor," kata Letda Sitanggang.

Brigadir Anjing Lanud Adisutjipto ini memiliki 4 ekor anjing jenis Belgian malinois, 3 ekor herder, 3 ekor doberman, dan 8 ekor rottweller.

Di markas tersebut, anjing memiliki kandang yang cukup istimewa. Satu kamar berukuran sekitar 3 x 2,5 meter dihuni satu ekor. Selain kandang, ada tempat khusus menyimpan makan serta kamar mandi.

Sedangkan di luar kandang, anjing dimanjakan dengan berbagai arena latihan untuk melatih kecerdikan dan ketangkasan. Jika kesehatan terganggu, Anjing ditempatkan khusus di ruang karantina yang letaknya berjauhan dengan kandang harian tapi masih dalam area markas. Termasuk juga spesialis dokter hewan yang setiap minggunya akan berkunjung ke tempat markas anjing tersebut.

"Soal makanan, anjing-anjing ini diterapkan Diet yang sangat ketat, karena mereka tidak boleh kurus dan tidak boleh gemuk agar bisa melaksanakan tugas dengan baik," kata Sitanggang di kantornya.

Satu ekor anjing bisa menghabiskan puluhan ribu rupiah per hari. Makanan anjing-anjing penjaga pesawat itu meliputi susu, daging cincang dan kaldu tanpa garam yang diberikan dua kali sehari.

Agar kebal terhadap berbagai penyakit, kawanan anjing juga diberi enam jenis vaksin setahun sekali, seperti parvo, distemper, parainfluenza, hepatatis cav 2, leptospirosis dan rabies.

"Karena sangat pentingnya ini anjing-anjing yang merupakan bagian yang utuh dengan keberadaan pesawat," katanya.

  ♙ Merdeka  

[World] Brasil Berharap Perjanjian Pantsir S1 Terlaksana di Pertengahan 2015

Kemungkinan untuk mengakuisisi 3 baterai Pantsir-S1 senilai US $1 Milliar © Sputnik

Duta besar Brasil untuk Rusia, Antonio Jose Vallim Guerreiro mengatakan, bahwa Brasil berharap bisa menandatangani kontrak pengadaan sistem rudal pertahanan udara Pantsir-S1 Rusia pada pada semester pertama tahun 2015.

“Kami sangat berharap bahwa kontrak akan ditandatangani semester ini karena diskusi mengalami kemajuan. Penandatanganan kontrak akan menjadi prestasi yang sangat penting,” kata Guerreiro dalam sebuah wawancara eksklusif dengan RIA Novosti.

Kesepakatan ini meliputi pembelian tiga baterai Pantsir-S1 (hingga 18 unit), diperkirakan sebesar 1 miliar Dollar Amerika.

Pantsir-S1, yang diproduksi oleh Rusia KBP, merupakan sistem senjata rudal jarak pendek-menengah yang menggabungkan pemasangan radar kontrol tembak dan sensor elektro-optik, dua meriam kaliber 30 mm dan dipandu 12 rudal jarak pendek 57E6. Sistem ini dirancang untuk menghantam sasaran terbang pada ketinggian dari 5 meter sampai 10 kilometer dan jarak dari 200 meter sampai 20 kilometer.[Sputnik]

  Garuda Militer  

Jumat, 30 Januari 2015

[World] Eks Presiden Korsel Sebut Korut Pernah Minta Uang Damai

http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/01/29/40/957636/eks-presiden-korsel-sebut-korut-pernah-minta-uang-damai-5SH.jpgMantan Presiden Korsel Lee Myung-bak mengungkapkan Korut pernah meminta uang damai sebesar USD 10 miliar herald✈️

Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Myung-bak mengungkapkan beberapa fakta mengenai usaha damai yang pernah terjadi antara Korsel dan Korea Utara (Korut). Menurutnya, usaha itu terus gagal, karena Korut terlalu banyak mengajukan syarat kepada pihaknya.

Melansir IB Times, Kamis (29/1/2015), salah satu syarat yang pernah diajukan Korut pada Korsel di era pemerintahan Lee adalah uang damai sebesar USD 10 miliar atau sekitar Rp 120 triliun. Permintaan itu langsung mendapat penolakan dari pemerintah Korsel.

Selain itu, Lee yang berbicara saat peluncuran bukunya mengutarakan, bukan hanya meminta uang tunai, Korut juga pernah mengajukan syarat-syarat lain yang tercantum dalam beberapa dokumen.

Lee yang menjabat sebagai Presiden Korsel pada tahun 2008 hingga 2013 itu tidak segan-segan membongkar isi dokumen yang diajukan Korut.

“Dokumen itu berisi permintaan Korut agar bersedia berunding dengan Korsel, yaitu 400.000 ton beras, 100.000 ton jagung, dan 300.000 pupuk," ucap Lee.

Menurutnya permintaan itu ditunjukan untuk mengatasi kelaparan yang pada saat itu sedang melanda Korut. Lee menambahkan, permintaan itu disampaikan Korut pada tahun 2009 lalu.

Dengan terungkapnya fakta ini, dapat diketahui mengapa pada masa pemerintahan Lee, Korsel dan Korut tidak pernah sekalipun mengadakan negosiasi damai.(esn)

  ✈️Sindonews  

[Foto] Pabrik Sevmash Rusia, Produsen Kapal Selam Nuklir Terbesar di Dunia

http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/1.jpg
Pabrik kapal Sevmash terletak di wilayah Arkhangelsk, kota Severodvinsk. Perusahaan ini merupakan pabrik kapal terbesar di Rusia. Salah satu produksi unggulan pabrik Sevmash adalah kapal selam nuklir untuk Angkatan Laut Rusia.
http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/2.jpg
Sejak 1939, perusahaan ini telah membangun 131 kapal selam tenaga nuklir, 36 kapal selam tenaga disel, dan 45 kapal biasa.
http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/3.jpg
Pada tahun 1970-an, pabrik Sevmash merancang kapal selam terbesar di dunia, kapal selam kelas Akula (Hiu), yang masuk dalam Guinness Book of Records.
http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/4.jpg
Pabrik seluas 300 hektar ini memiliki lebih dari seratus divisi. Saat ini, pabrik Sevmash mempekerjakan lebih dari 25 ribu orang pegawai.
http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/5.jpg
Di bawah perjanjian bilateral antara Rusia dan India, pabrik ini memperbaiki dan memodifikasi pesawat Vikramaditya, pesawat angkut kelas Kiev. Pada 16 November 2013, pesawat tersebut telah dikirim kembali pada Angkatan Laut India
http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/6.jpg
Kapal Dmitri Donskoy merupakan kapal selam misil balistik nuklir milik Angkatan Laut Rusia yang dibuat berdasarkan proyek 941 kelas Akula.
http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/7.jpg
Kapal ini merupakan kapal selam terbesar di dunia, yang tingginya mencapai 173 meter. Untuk membuat kapal selam kelas Akula, Sevhmash mendirikan Workshop No. 55, hangar pembuatan kapal tertutup terbesar di dunia.
http://nl.media.rbth.ru/all/2015/0103/42879/8.jpg
Kapal tempur kelas Kirov yang dibuat berdasarkan proyek 1144 Orlan digunakan oleh militer Rusia sejak Desember 1988. Kapal ini sudah tak digunakan sejak 1999 dan saat ini sedang diperbaiki di Severodvinsk. Kontrak untuk memodernisasi kapal tempur ini telah disepakati pada Mei 2013 lalu.

  ✈️ RBTH  

[World] 3 Kontraktor Pentagon Tewas Ditembak di Kabul

Tiga pegawai kontraktor Dephan AS yang membantu melatih militer Afghanistan, ditembak di bandara Kabul hari Kamis (29/1).http://gdb.voanews.com/FD6CD4A9-BEDB-4F8E-9A09-84EFE155B966_w640_r1_s_cx0_cy8_cw0.jpgPolisi Afghanistan mengamankan lokasi di dekat bandara ibukota Kabul, pasca terjadinya serangan (foto: dok).✈️

Tiga pegawai kontraktor Departemen Pertahanan Amerika atau Pentagon, yang membantu melatih personel angkatan udara Afghanistan, ditembak mati di bandara Kabul hari Kamis (29/1), yang menurut sumber-sumber militer adalah "serangan orang dalam."

Rincian tentang pembunuhan itu belum banyak diketahui.
Taliban Klaim Serangan yang Tewaskan 3 Kontraktor Pentagon di Afghanistanhttp://gdb.voanews.com/8AAB7CB8-8674-41A9-B10A-2CD41C5262B2_w640_r1_s.jpgSeorang warga Afghanistan yang terluka akibat serangan bunuh diri saat menghadiri upacara pemakaman di provinsi Laghman, Afghanistan, dibawa ke rumah sakit di Jalalabad (29/1).✈️

Tentara-tentara Afghanistan telah menggunakan senjata mereka untuk menyerang personil-personil militer Amerika di masa silam.

Tiga pegawai kontraktor Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang membantu melatih personil angkatan udara Afghanistan, ditembak mati di Bandar udara Kabul, hari Kamis (29/1), yang menurut sumber-sumber militer adalah "serangan orang dalam." Taliban mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Kamis malam itu.

Juru bicara bagi kelompok pemberontak itu, Zabihullah Mujahid, mengungkapkan, seorang penyusup Taliban yang bekerja di bandar udara Kabul melaksanakan serangan itu, kemudian tertembak mati.

Tentara-tentara Afghanistan telah menggunakan senjata mereka untuk menyerang personil-personil militer Amerika di masa silam. Bulan Agustus lalu, Mayor Jenderal Amerika Harold Greene ditembak mati oleh seorang tentara Afghanistan.

Juga hari Kamis, seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah upacara pemakaman di Afghanistan timur. Enam belas orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Pejabat setempat mengatakan, serangan itu terjadi di Mehtarlam, di provinsi Laghman, dalam upacara pemakaman seorang komandan polisi, dan tiga korban lain tewas akibat bom pinggir jalan sebelumnya Kamis pagi. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan di Laghman itu

  ✈️ VoA  

An Indonesian Defense Revolution Under Jokowi?

Indonesia’s new president is determined to transform its defense industry. http://thediplomat.com/wp-content/uploads/2015/01/thediplomat_2015-01-29_20-07-54-386x257.jpgImage Credit: Flickr/Eduardo M.C.✈️

By Prashanth Parameswaran

Listen to Indonesian President Joko “Jokowi” Widodo, and you would think the country is on the brink of nothing less than a defense revolution.

At a meeting late last month at the Presidential Office attended by top ministers and advisers, Jokowi outlined the main priorities for the country’s defense policy. What stood out most was his determination to revolutionize the country’s defense industry, partly in order to create the self-reliance in military equipment that Indonesia has often talked about. That is not surprising, considering that the defense industry is the foundation upon which several of his foreign policy goals – including a global maritime fulcrum – are built.

In his remarks, Jokowi did lay out some specific guidelines might help Indonesia reach defense self-reliance. For instance, Indonesia will require every weapons purchase to include the transfer of technology for Indonesia’s state-owned strategic industries – including shipbuilder PT PAL, weapons and land systems maker PT PINDAD, and aircraft maker PT DI. Jokowi is already moving to prop up some of these state-owned defense entities. In early January, he announced $55 million in government funding to boost PT PINDAD following a visit to its facilities.

But others were more strategic considerations for the defense industry more generally. He said Indonesia should stop its habit of chasing after foreign weapon systems without making efforts to boost domestic production. He also added that the focus should be on building integrated defense equipment systems. Predictably, he also found a way to work in his global maritime fulcrum doctrine, emphasizing that the country’s shipbuilding industry should be able to produce non-military equipment as well like commercial ships. The whole point of this defense transformation, Jokowi stressed, is to ensure the industry is “developed for long term use, not only for one or two years.”

Of course, in many cases Jokowi is either building on previous plans or following long-sought goals. The ideal of self-reliance, for example, is reflected in the 2012 Law on Defense Industry, and is central to realizing the country’s goal of developing the Indonesian military (TNI) into a minimum essential force by 2024. Incremental progress had already been made during the Yudhoyono years on several strategic projects that involve technology transfer and enhancing local capabilities. The problem of lack of integration in defense systems has also been well-documented. To get a sense of the problem, as I have noted elsewhere, Indonesia was operating 173 different weapons systems from 17 different countries by 2006 according to one estimate.

The inherent constraints to achieving this revolution in Indonesia’s defense industry are also clear. There are a long list of them, but a couple are worth noting here. Funding is one concern. Despite recent increases, Indonesia’s military budget has never constituted more than one percent of its GDP, unlike some of its neighbors like Malaysia or Vietnam. Jokowi says he plans on raising the budget to 1.5 percent of GDP, but it is unclear whether he will achieve it, and how much of that budget will be devoted to goals like providing support for state-owned defense entities as opposed to personnel costs, which form the bulk of the budget.

Self-reliance is also an ideal that may be difficult to achieve in practice. TNI chief General Moeldoko – no stranger to controversy – insisted earlier this month that the country’s military still needs foreign-made weapons. Quite apart from Moeldoko’s own admission that he “salivated” looking at other nations’ equipment during search and rescue operations for AirAsia flight QZ8501, building a sophisticated defense industry at home takes time. Given Indonesia’s urgent need to accomplish basic tasks effectively – such as policing its own waters – Jakarta may find itself relying far more on competitive foreign weapons systems than Jokowi would like for now, even as it has its eye on developing a strong and capable defense industry in the future.

  ✈️ thediplomat