Produsen pesawat Rusia MiG akan memproduksi sekitar seratus pesawat tempur MiG-35 dalam waktu beberapa tahun ke depan, demikian disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. MiG-35 dibuat berdasarkan rancangan MiG-29. [MiG Avia]
Akusisi teknologi pesawat MiG tersebut merupakan bagian dari program peningkatan kekuatan angkatan bersenjata Rusia hingga 2020. Melalui program ini, semua pesawat dan helikopter tentara Rusia akan diperbaharui dan dimodernisasi.
Rencananya, akusisi akan dilakukan terhadap lebih dari 600 pesawat: Su-34, Su-35S, PAK FA (Kompleks Aviasi Taktis Masa Depan), MiG-35S, pesawat tempur darat Su-25SM, An-70, pesawat transportasi militer Il-76MD-90A, serta sekitar seribu helikopter berbagai peran: Mi-26, Mi-8MVT-5, Mi-8MTSh, Ka-52, dan Mi-28NM.
MiG-35 dibuat berdasarkan rancangan MiG-29. Secara fisik kedua pesawat terlihat sangat mirip. Bedanya, bagian dalam MiG-35 merupakan perangkat pesawat tempur generasi kelima. MiG-35 mampu membawa segala jenis senjata udara, baik yang diproduksi oleh Rusia maupun negara lain. Pesawat ini memiliki kemampuan manuver yang luar biasa dan dilengkapi dengan mesin berteknologi mutakhir.
Salah satu fitur terbaik pesawat ini adalah RLS (Radiolokatsionnaya Sistema) Zhuk-A, sistem radar yang memiliki seperangkat antena aktif. Sistem radar ini membuat pesawat dapat secara bergantian mengubah moda dari udara-ke-udara menjadi udara-ke-permukaan. Selain itu, radar juga akan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan target udara individu dan kolektif dalam jangkauan 150 kilometer, dan target di perairan dalam jangkauan 250 kilometer.
MiG-35 mampu melacak 30 target dan menyerang delapan target sekaligus. Dengan karakteristik tempur, kemampuan manuver, serta daya tahan menghadapi serangan misil, MiG-35 merupakan pesawat tempur terbaik di dunia di kelasnya. Harga dan kualitas pesawat ini bersaing dengan pesawat tempur generasi kelima AS JSF-35.
Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin, MiG-35 mungkin akan menjadi batu loncatan bagi pesawat tempur kelas ringan buatan Rusia. Pesawat jenis ini dapat digunakan untuk mendampingi pesawat tempur kelas berat PAK FA dan memiliki prospek yang sangat cerah di pasar pesawat mancanegara.
Kepala United Aircraft Corporation Mikhail Pogosyan mengakui, Rusia memang membutuhkan pesawat tempur ringan bermesin tunggal untuk investasi di masa depan. Pesanan Kementerian Pertahanan Rusia atas pesawat tempur MiG dalam jumlah besar seharusnya juga digunakan sebagai peluang untuk mempromosikan penjualan MiG-35 secara lebih aktif di pasar internasional.
“Jika pemerintah Rusia telah memiliki pesawat ini, pembeli dari luar negeri akan lebih tertarik menandatangani kontrak pembelian pesaawat ini untuk keperluan bagi angkatan bersenjata mereka. Jadi, pesanan tersebut jelas merupakan dukungan nyata bagi pengembangan produk ini,” terang Direktur Jendral RSK MiG Sergey Korotkov.
Saat ini, prospek ekspor MiG-35 masih tergolong sangat rendah. Meski pesawat MiG telah digunakan oleh 29 negara di seluruh dunia, tapi sejauh ini MiG-35 hanya diproduksi untuk India. Korotkov menjelaskan, India telah memesan pesawat MiG-29K untuk divisi udara angkatan laut mereka, dan MiG-29K merupakan pesawat angkut yang dibuat berdasarkan MiG-35.
♘ RBTH
Badak Pindad
Program modernisasi alutsista TNI AL terus berlanjut. Modernisasi alutsista ini guna mendukung agenda pemerintahan Jokowi-JK menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
KASAL Laksamana Ade Supandi mengatakan hal itu dalam acara ramah-tamah dengan Jurnalis di Mabes TNI AL Jakarta, Jumat (27/2). Ade mengatakan, dia terus melanjutkan beragam program yang dirintis Laksamana (Purn) Marsetio.
"Kapal selam sudah bisa bersandar di pangkalan KS di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Perlengkapan pendukung berteknologi tinggi sedang diselesaikan. Pengadaan kapal-kapal baru terus dilanjutkan, seperti kapal hydro oseanografi hingga kapal latih pengganti KRI Dewaruci," kata Ade.
Ade menjelaskan kapal hydro oseanografi buatan perancis akan berlayar ke Indonesia pada April 2015. Kapal itu dijadwalkan tiba di Tanah Air sekitar Juni 2015.
TNI AL juga membangun kembali kapal latih pengganti KRI Dewaruci dengan model yang sama. Kapal bertiang layar tinggi sepanjang 78m tipe Brigantine, lebih panjang 20m dari Dewaruci, dibangun digalangan kapal di Spanyol dan diperkirakan selesai pada 2017.
Sementara KRI Dewaruci akan menjadi museum terapung sebagai penghormatan atas tradisi maritim Indonesia. Kapal-kapal perang lain turut dibangun, seperti KRI Bituni untuk mengangkut MBT Leopard di galangan kapal dalam negeri.
Ade meminta jajaran TNI AL tetap terbuka kepada media masa dan terus membangun kepercayaan publik terhadap profesionalitas mereka. TNI AL siap menegakkan kedaulatan Indonesia di Lautan, termasuk penanganan pencurian ikan oleh kapal asing.
Ekspansi Pindad
BUMN produsen kendaraan tempur, persenjataan, dan amunisi yang berbasis di Bandung Jabar, PT Pindad, fokus mengembangkan amunisi kaliber besar. Program ini bertujuan mengurangi ketergantungan kepada luar negeri dalam teknologi Industri pertahanan hingga menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.
"Amunisi kaliber besar seperti 20mm, 40mm, 76mm, 90mm, dan 105mm dibuat di Turen, Malang Jatim. Sejauh ini amunisi berukuran 105mm sudah disertifikasi Kementrian Pertahanan dan TNI AD," Kata Dirut PT Pindad Silmy Karim saat menerima Menteri perindustrian Saleh Husein dan menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di Kota Bandung.
Selain melihat beragam amunisi kaliber besar, Silmy juga mengajak Saleh dan Andrinof menijau produksi kendaraan tempur Badak dan Anoa.
Pindad mendapat suntikan modal Rp. 700 miliar dari APBN P 2015, Saleh Husein mengatakan semangat Pindad harus mendapat dukungan semua pihak. Ia mengimbau semua instansi pemerintah memprioritaskan produksi dalam negeri.[Kompas/gesit79]Pindad kembangkan munisi kaliber besar Amunisi Pindad
PT Pindad menggandeng sejumlah mitra strategis dari luar negeri dalam pengembangan munisi kaliber besar (MKB) untuk memenuhi kebutuhan TNI.
"Dalam peningkatan kompetensi munisi kaliber besar, Pindad telah menggandeng mitra strategis dari luar negeri yang sudah memiliki reputasi tinggi dalam produksi munisi kaliber besar," kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, munisi kaliber besar yang dikembangkan adalah kaliber 20 mm, 40 mm, 76 mm, 90 mm, hingga 105 mm yang dibuat di Turen, Malang.
Untuk produk munisi kaliber besar terbaru yang telah diuji sertifikasi oleh Kementerian Pertahanan dan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat yakni peluru meriam kaliber 105 mm.
Pengembangan juga mencakup panser kanon 90 milimeter Badak yang konon baru dua negara di dunia yang mengembangkan munisi ukuran itu.
Program pengembangan munisi besar itu, secara khusus Pindad mendapat kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago dan Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Jumat (27/2).
Pemerintah mendukung penuh terhadap pengembangan usaha, teknologi dan kemampuan rancang bangun Pindad untuk menuju ke arah kemandirian industri pertahanan seperti amanah Undang-Undang Nomor 16 tahun 2012.
"Pemerintah konkret dalam mendukung penggunaan produksi dalam negeri khususnya produk alutsista, salah satunya komitmen untuk meningkatkan penyerapan produksi Pindad," kata Silmy.
Selain mengembangkan munisi besar, Pindad memproduksi aneka kendaraan tempur seperti Anoa dan Komodo dengan berbagai varian serta produk senapan dan pistol.
Sementara itu Vice President Amunisi Pindad I Wayan Sutama menyebutkan kesiapan Pindad untuk pengembangan munisi kaliber besar. Produksi munisi dilakukan di pabrik Pindad di Turen, Jawa Timur.
"Pindad sangat siap untuk memproduksi kaliber besar, salah satunya 105mm, 90mm, 76mm M-Gunung dan mortir bom," kata Wayan Sutama.
Menurut dia, ke depan Pindad bisa memenuhi munisi kebutuhan TNI khususnya untuk panser dan tank milik TNI, serta beberapa munisi untuk TNI-AU dan TNI-AL.
"Untuk pengembangan kaliber 90mm yang cukup rumit, Pindad sudah bisa membuatnya. Kaliber itu cukup rumit karena di dalamnya ada siripnya, namun kita bisa memproduksinya," kata Wayan.[Antara]
♘ Garuda Militer
Komodo
Direktur PT. Pindad Silmy
Karim menyatakan dirinya sering mendapat
masukan untuk menjual kendaraan militer
produksi pindad bernama Komodo secara
umum. Kendaraan roda empat berbadan besar
ini berbentuk mirip mobil SUV buatan Amerika
yakni Hummer.
Sebenaranya, Komodo dibangun dengan
spesifikasi khusus militer. "Jika masukkan itu
diterima, kami akan mengurangi beberapa
speknya supaya layak dipakai umum dan tidak
terlalu mahal," kata Silmy, saat ditemui Tempo
di PT. Pindad, Jalan Kiara Condong, Bandung,
Jumat, 27 Februari 2015.
Jika diperhitungkan secara kasar, kata Silmy,
mobil besar itu dapat dijual dengan harga di
atas Rp 1 miliar. Alasannya, hingga saat ini PT.
Pindad masih menggunakan mesin buatan
Prancis bermerk Renault. Jika sudah mampu
membuat mesin sendiri, kata Silmy, Pindad
mampu menkomersilkan Komodo dengan harga
terjangkau.
Namun Silmy menyatakan dirinya masih
mempertimbangkan usulan tersebut. "Karena
pada dasarnya, itu bukan tujuan utama Pindad,"
ujar dia.
Usulan terkait komersialisasi mobil Komodo itu
Silmy utarakan di hadapan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof
Chaniago dan Menteri Perindustrian Saleh
Husin dalam kunjungan kedua menteri ini ke PT
Pindad. Di sana terparkir sejumlah Komodo
yang sedang dirakit.
Mendengar penjelasan itu, kedua menteri
langsung menghampiri kendaraan itu dan
menengok isinya. Mereka pun masuk ke dalam
Komodo, dan melihat-lihat interiornya.
Meski demikian, mereka tak mengomentari ide
komersialisasi Komodo itu. "Kami melihat
kemampuan bangsa dalam bidang industri, dan
kami bangga," ujar Andrianof.
♘ Tempo
Badak
PT Pindad (Persero), BUMN persenjataan, punya salah satu produk andalan yaitu kendaraan tempur berupa panser yang diberi nama Badak. Tidak hanya itu, Pindad juga memproduksi amunisi berkaliber besar.
Demikian dikemukakan Direktur Utama Pindad Silmy Karim di kantornya, Bandung, Jumat (27/2/2015).
"Jadi selain produk panser Badak, kita perlihatkan juga kalau kita punya amunisi kaliber besar. Bahwa di situ, Indonesia mampu memproduksi amunisi kaliber besar ukuran 105 yang sudah disertifikasi," kata Silmy.
Silmy menambahkan, saat ini pihaknya juga akan lebih mendorong proses sertifikasi kaliber ukuran 76, 90, 20, dan 40. "Kita dorong tahun ini bisa jadi bagian dari pengadaan alutsista (alat utama sistem pertahanan) dalam negeri," ucapnya.
Selain itu, lanjut Silmy, pihaknya juga akan lebih giat produksi untuk semua jenis alutsista baik untuk di darat atau di laut.
"Pasarnya lokal, tapi mitra strategis kita akan mengekspor di regional maupun Timur Tengah. Kami juga perlu dukungan dari pengguna dan Menteri Pertahanan agar mensosialisasikan sehingga timbul kepercayaan diri pengguna untuk menggunakan produk dalam negeri," jelasnya.
Tahun ini, demikian Silmy, Pindad memperoleh 'suntikan' Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 700 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 300 miliar digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi, Rp 300 miliar untuk modernisasi, dan Rp 100 miliar untuk kerja sama dengan mitra strategis dari luar negeri.
Saleh Husin, Menteri Perindustrian, mengimbau kepada instansi-instansi pemerintahan dan BUMN agar memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.
"Saya selaku Menteri Perindustrian mengimbau instansi yang ada di Tanah Air, termasuk BUMN, untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri terutama yang sudah dihasilkan oleh bangsa kita. Seperti panser Badak," ujar Saleh.
Panser tersebut, lanjut Saleh, bisa saja dimanfaatkan oleh instansi terkait di dalam negeri. "Nanti kita berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, termasuk TNI dan Polri. Kalau perlu kita bawa ke sidang kabinet," katanya.(avi/hds)
♘ detik
Ilustrasi KAL
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, menyatakan, matra laut TNI itu tengah mengaji dan memproses pengalihan 10 kapal TNI AL —biasa disingkat KAL, bukan KRI— kepada Badan Keamanan Laut. Persenjataan militer di kapal TNI AL itu juga akan dicopot, diganti yang sesuai peran badan itu.
“Begini, yang akan kami alihkan itu bukan kapal perang melainkan KAL. Syarat kapal perang adalah memiliki ‘ular-ular perang’ dan bendera armada,” katanya.
Proses pengalihan pengoperasian dari TNI AL ke Badan Keamanan Laut itu, katanya, tengah dilaksanakan. “Ada ketentuan di Kementerian Keuangan dan beberapa yang lain yang harus kami patuhi dan jalani. Ini yang sedang dilaksanakan,” katanya. Dia tidak mengungkap nama-nama KAL yang akan dialihkan kepada Badan Keamanan Laut itu nanti.
“Yang tidak kalah penting adalah kesiapan manusia pengawak. Kami akan membantu menyiapkan personel Badan Keamanan Laut agar cakap mengoperasikan kapal-kapal itu nanti. Tidak tertutup kemungkinan untuk sementara ini personel pengawak adalah personel TNI AL yang ditugaskan dan diberi atribut badan itu,” katanya.
Tentang persenjataan di calon kapal-kapal Badan Keamanan Laut itu, katanya, akan disesuaikan dengan peran utamanya. “Meriam 37 milimeter umpamanya, akan dicopot dan diganti dengan dudukan senapan mesin 12,7 milimeter karena kapal itu nanti bukan untuk kepentingan perang,” kata dia.
♘ Antara
Perihal penggunaan media sosial Media Sosial
Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah memperingatkan personelnya terhadap penggunaan media sosial, karena dapat membahayakan keamanan nasional.
Pada hari Jumat, TNI Angkatan Udara mengeluarkan surat mengingatkan personel aktif di media sosial tentang bahaya menggunakan platform tersebut.
Perintah menetapkan bahwa personel Angkatan Udara tidak diperbolehkan untuk mengirim komentar pada media sosial yang bertentangan kebijakan pemerintah dan militer.
Surat itu juga melarang personil dari posting informasi tentang kegiatan mereka dan mengatakan personel dilarang mengomentari isu-isu sosial, politik, ekonomi dan budaya, serta urusan militer, pada setiap media sosial.
Pejabat dari Angkatan Udara menolak untuk memberikan rincian tentang alasan di balik perintah.
"Surat ini merupakan langkah konkret untuk menindaklanjuti surat sebelumnya yang dikeluarkan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko tentang bagaimana personil militer harus menggunakan media sosial," kata juru bicara Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Jumat.
Hadi dengan cepat menambahkan bahwa surat itu bukan larangan langsung pada personel TNI menggunakan media sosial.
"Ini sebenarnya bukan larangan, tetapi mereka [militer] harus tahu lebih baik apa yang tepat untuk mengatakan dan apa yang tidak," kata Hadi.
Juru bicara TNI Mayjen. Fuad Basya mengatakan bahwa pedoman bagi personil TNI menggunakan media sosial yang normal, karena banyak negara yang sekarang terlibat dalam konflik-maya yang terkait.
Dia mengatakan aturan bisa menjadi langkah preventif untuk mengantisipasi bocornya rahasia negara dan militer.
"Hukuman untuk mengungkapkan rahasia negara sangat keras. Bagi saya, kematian tidak cukup," kata Fuad, menambahkan bahwa tidak banyak tentara yang berpengalaman bisa menggunakan media sosial dengan bijak.
Ia melengkapi Angkatan Udara untuk mengeluarkan perintah dan mengatakan Angkatan Darat dan Angkatan Laut harus mengikutinya.
Juru bicara TNI AD Brigjen Wuryanto mengakui bahwa personil TNI juga telah memperingatkan tentang kebiasaan sosial media mereka.
"Tentara memungkinkan personel untuk menggunakan media sosial, tetapi hanya jika mereka dapat melakukannya secara bertanggung jawab. Mereka tahu apa yang harus dilakukan dengan media sosial," katanya.
Surat itu dikeluarkan setelah adanya sejumlah masalah dengan media sosial yang melibatkan personil militer.
Dalam satu kasus, Lettu Zulfikar Rakita Dewa dilaporkan ke Polisi Militer setelah diduga menipu seorang wanita yang ia temui melalui media sosial Path.
Zulfikar adalah anak dari Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Wanita, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Riana Rara Kalsum, mengaku Zulfikar telah menggunakan Jalur merayunya, termasuk dengan menawarkan dirinya menemani perjalanan ke Eropa. Zulfikar dan Riana tidak melakukan perjalanan ke Eropa, tetapi wanita itu kemudian mengklaim dia telah ditinggalkan oleh anggota TNI.
Riana kemudian terbuka mengaku dirinya hamil akibat perselingkuhannya dengan Zulfikar.
Dengan kasus pada lokal acara gosip TV, Angkatan Darat terpaksa mengklarifikasi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh Zulfikar.
Kasus ini masih berada di bawah investigasi Polisi Militer.
Media sosial juga populer di kalangan petinggi militer.
Moeldoko, misalnya, memiliki akun Twitter sendiri, Generalmoeldoko, dari mana ia update 66.000 pengikutnya di urusan militer.
Baru-baru ini, adegan media sosial adalah beramai-ramai dengan tweet banyak dikaitkan dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Baru-baru ini, Twitter menangani Ryamizard_R memberikan rincian tentang kemampuan TNI untuk bertahan hidup dalam hal perang.
Departemen Pertahanan kemudian menjelaskan bahwa Ryamizard tidak pernah memiliki akun media sosial dan bahwa akun itu mungkin palsu.
"Kami sedang berusaha untuk menutup akun ini karena bukan milik menteri Ryamizard," seorang pejabat dari kementerian kepada Post.
Akun tersebut ditangguhkan pada hari Jumat.[Thejakartapost]
♘ Garuda Militer
TNI Gelar Pameran Alutsista. (Dok. HarianTerbit)
Kepala Staf (Kastaf) TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi mengajak media untuk memperkenalkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia.
"Biarkan masyarakat tahu, apa saja yang kami punyai untuk melindungi negara," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi setelah latihan menembak di Mabes AL, Jakarta, Jumat (27/2).
Ia menjelaskan masyarakat berhak tahu, bahwa wajib pajak kepada negara, salah satunya digunakan untuk operasioanal persenjataan tentara nasional Indonesia.
Dalam penjelasan tersebut, ia juga berterimakasih kepada seluruh media dan jurnalis yang telah membantu TNI AL menyebarkan informasi penting.
"Berbagai bentuk operasi dan misi TNI AL banyak dipublikasikan pers nasional yang tanpa kenal lelah dan jemu membantu kami. Jika tidak ada teman-teman jurnalis maka kami tidak akan bisa seperti ini dalam melaksanakan tugas," katanya.
Hari ini pihaknya menyelenggarakan kejuaraan menembak bagi jurnalis, yang difasilitasi Dinas Penerangan TNI AL, di Lapangan Tembak Antares, Markas Besar TNI AL. 84 jurnalis turut serta dalam kejuaraan menembak memakai pistol jarak 25 meter itu.
Jurnalis diperkenalkan dengan pistol genggam jenis Sig Sauer P226 buatan Amerika dalam lomba menembak tersebut. Melalui pengenalan dasar ini awak media diajak mengetahui beberapa kegiatan di Mabes AL, salah satunya latihan rutin menembak bagi prajurit.
Beberapa pejabat inti Markas Besar TNI AL hadir dalam acara ini, di antaranya Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya Didit Herdiawan, dan Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir.
TNI AL, kata dia, banyak terbantu oleh kehadiran pers nasional. "Contohnya saat operasi SAR gabungan AirAsia QZ8501 yang berlangsung hampir dua bulan itu. Teman-teman jurnalis bekerja sama kerasnya dengan personel kami dalam ranah masing-masing," katanya.
Dia menggambarkan, tinggi gelombang di Selat Malaka saat itu cukup lumayan dan bisa membuat orang mabuk laut. "Namun teman-teman jurnalis terbukti tangguh dan tetap tinggi dedikasinya. Terima kasih," katanya.
Berkat kehadiran pers nasional, kata dia, bentuk pertanggungjawaban TNI AL dalam mengawaki arsenal dan peralatan perang untuk misi damai dan kemanusiaan atau misi lain bisa diwujudkan.
"Rakyat telah membeli peralatan ini dan kami mengawakinya. Ini bentuk pertanggungjawaban kami," katanya.
Untuk meningkatkan kualitas hubungan antara TNI AL dengan jurnalis, katanya, akan terus diselenggarakan acara serupa secara periodik. Acara-acara itu akan dikemas sedemikian rupa dengan tujuan tambahan semakin mengenalkan bentuk-bentuk misi dan tugas pokok TNI AL kepada jurnalis.(ruli)
♘ Harian Terbit
DP-64 double-barrel grenade launcher (Vitaly Kuzmin)♔
Peluncur granat laras ganda DP-64 dapat menembus dan menghancurkan target terendam dari jarak 400 meter, yang dirancang untuk melindungi rig minyak dari pasukan katak musuh (25/02/2015).
JSC bazalt Rusia mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan produk massal dari peluncur granat laras ganda anti-sabotase DP-64 “Nepryadva” setelah adanya permintaan dari Kepala Departemen Sains dan Engineering, Kementerian Pertahanan Rusia, Pavel Sidorov kepada RIA Novosti.
“DP-64 saat ini dalam produksi massal. Pada tahun 2014 kami mendapat pesanan yang cukup besar dari Departemen Pertahanan, saya tidak bisa mengungkapkan volumenya secara tepat dan unit apa yang diberikan, tapi itu untuk Angkatan Laut,” ujar Sidorov, Perwakilan perusahaan JSC bazalt di expo pertahanan internasional, IDEX 2015 di Abu Dhabi, UEA.
Peluncur granat ini dirancang untuk melindungi kapal dari penyelam tempur (pasukan katak) saat melakukan serangan (raid), lego jangkar dan saat merapat di pangkalan angkatan laut, serta perlindungan struktur berbasis air, platform laut seperti rig minyak, dan fasilitas penting pesisir dan lepas pantai lainnya. Jangkauan efektif peluncur granat ini adalah 400 meter.
Sebelumnya, peluncur granat DP-64 yang mampu menembak target bawah air, hanya dibuat dalam batch kecil untuk kapal infanteri angkatan laut, beberapa unit Dinas Perlindungan Federal dan Coast Guard Rusia, yang merupakan bagian dari Pasukan penjaga perbatasan, FSB. DP-64 dikembangkan pada tahun 1989 di V.A. Degtyarev Plant di Kovrov, wilayah Vladimir. Senjata Ini mulai beroperasi pada tahun 1990.(Sputnik)
Penyelam TNI AL pada Operasi evakuasi AirAsia QZ8501♆
Pesawat AirAsia QZ-8501 jurusan Surabaya-Singapura jatuh di Selat Karimata pada Minggu (28/12) lalu. Pesawat milik CEO Tony Fernandez menewaskan ratusan penumpang.
Para penyelam TNI AL menunjukkan kerja keras luar biasa dalam evakuasi korban AirAsia. mereka nekat menyelam di tengah cuaca ekstrem.
Oleh sebab itu, Lieutenant Commander US Navy, Greg Adams, menganggap pasukan penyelam elit TNI Angkatan Laut telah melakukan hal yang 'gila'.
Atas keberhasilan tim penyelam tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi memberikan penghargaan kepada prajurit TNI yang bertugas dalam operasi pesawat tersebut. Apalagi, katanya, banyak sekali aksi tim penyelam yang dilakukan di luar kebiasaan salah satunya bergantian tabung gas di bawah laut.
"Jadi waktu itu ada prajurit tabung gas nol persen, cuma temannya bergantian. Sehingga mereka melakukan di luar kemampuan manusia," kata Ade Supandi di Lapangan Komando Armada RI Kawasan Barat, Jakarta, Selasa (24/2).
Sementara, salah satu penyelam Mayor Marinir Profs Dhegratmen membenarkan aksinya dalam melakukan penyelaman saling berbagai tabung gas oksigen. Pasalnya, tabung gas yang dibawa oleh penyelam melebihi batas waktu.
Berikut wawancara salah satu penyelam dari Denjaka Mayor Marinir Profs Dhegratmen kepada merdeka.com.
Bagaimana perasaan anda mendapatkan penghargaan?
Ini sesuatu yang tidak kita duga ya karena ini perhatian dari sebuah pimpinan terhadap rekan-rekan penyelam yang kemarin ikut tim SAR. Perhatian yang begitu besar dari bapak Kasal dan Panglima itu buat kita surprise sekali.
Di sana bapak berapa hari melakukan evakuasi?
Tanggal 31 Desember 2014 sampai 28 Januari 2015. Jadi satu tahun lah. Hehehe
Kendalanya yang dihadapi saat menyelam apa saja?
Kendala yang dihadapi tentunya cuaca kemarin kita sudah bersama-sama. Lalu tingginya ombak saat penyelaman jarak pandang dan arus diatas. sebenarnya kalau aturan menyelam itu kita tak boleh direkomendasikan. Tapi karena tugas kita hadapi saja.
Sebelumnya sudah mengalami kondisi alam seperti di Selat Karimata?
Sepertinya ini termasuk salah satu perairan yang ekstrem ya, tinggi gelombang dan cuaca yang mendadak tidak terlalu lama dari tenang tiba-tiba ombak tinggi ombak bisa mencapai 3 sampai 6 meter. Di sana Panglima mengalami sendiri begitu beliau turun bagaimana kondisi di atas perahu karet tidak bisa melihat ke depan karena saking tingginya gelombang.
Perubahan cuaca bisa mencapai berapa menit sekali?
Oh kita tidak bisa menjadwalkan karena Yang Mahakuasa yang bisa.
Lalu bagaimana anda menilai tanggapan dari tentara luar kalau penyelam kemarin itu 'gila'?
Kita berani dan juga punya perhitungan. Kita tetap memperhitungkan prosedur dan SOP.
Jadi penyelam sudah berapa lama?
Saya mulai 2003 sampai sekarang, berarti sudah 12 tahun.
Kata Kasal penyelam di bawah laut tabungnya ganti-gantian sesama penyelam?
Ya memang ini masuk prosedur jadi kalau 2 orang ada di kedalaman tertentu apabila satu orang mengalami kehabisan udara wajib melakukan body brifing. Body brifing itu melaksanakan joint optis untuk melaksanakan pernapasan di bawah air sudah prosedur. Kalau salah satu habis misalnya dengan anda gitu memberikan perhatian habis maka bergantian dan ada waktu melaksanakan pernapasan di bawah tapi dia setelah itu harus naik.
Waktu menyelam operasi pesawar AirAsia QZ-8501 ada kejadian yang unik tidak? Serta ada tidak kejadian aneh?
Kalau saya pakai logika jadi tidak terlalu. Cuma logikanya itu saja kondisi arus kondisi gelombang termasuk kondisi matahari pada saat petang. Yang saya alami itu saat pengangkatan badan pesawat cuaca bagus, begitu naik sempat terputus tali. Habis itu gelap sekali di bawah. Nggak tahu itu fenomena apa.
Bagaimana anda menilai kondisi di bawah laut Selat Karimata?
Kemarin sebagian ada yang berlumpur dan pasir.
Artinya kondisi dibawah laut keruh?
Air keruh kalau arus di bawah kuat. Kalau arus di bawah nol koma lima cenderung visibilty bisa melihat jarak jauh. Tapi jika di atas 2 knot atau lebih arus akan membawa partikel-partikel air dan lumpur yang di bawah akan terangkat. Itu yang membuat jarak pandang di bawah keruh.
Kondisi jenazah disana saat itu bagaimana? Apakah kondisi jenazah sudah rusak?
Kemarin kalau yang kita alami ada beberapa. Ya kita kan harus hati-hati saat menemukan jenazah banyak yang di atas atap pesawat. Apalagi ada yang sudah lepas dari sabuk pengaman. Jadi di atap body pesawat kita ambil bajunya kalau ambil tubuhnya langsung bisa rawan. Kondisi ada yang sebagian masih utuh karena benturan mungkin sudah patah tulang entah kaki atau tangan, sehingga diambil kondisi tidak utuh.
Waktu mengangkat jenazah takut?
Kita sebulan sekali juga melaksanakan seperti itu. Baik mengambil jenazah di kapal karam atau pesawat.
Tim penyelam kalau turun bisa berapa lama?
Kemarin kita menggunakan prosedur no decompression. No decompression itu artinya tidak melakukan decompression ya disini. Kita mempunyai timing maksimal 20 menit di bawah permukaan air. Jadi proses dia turun sampai naik itu total itu 20 menit.
Tapi ada pekerjaan yang melebihi batas waktu saya di atas 30 menit pada saat menemukan ekor dan badan pesawat 26 menit. Sehingga 2 penyelam masing-masing membawa cadangan 2 tabung itu yang kita laksanakan. No deco itu kita harus berhenti dalam keadaan tertentu dalam hal ini 5-7 meter untuk melaksanakan no decompression dulu disitu 3-5 menit setelah itu baru kita naik.
Apa bahaya decompression itu?
Kalau bahayanya keracunan nitrogen. Kalau nitrogen banyak di udara akan keracunan dan itu akan membuat kelumpuhan. Makanya ada prosedur setelah penyelamanan melaksanakan harus masuk chamber portable.
Kalau keluarga sudah biasa ditinggal tugas luar?
Sama seperti sampeyan. (wartawan merdeka.com juga melakukan liputan evakuasi lebih dari seminggu)
Kemarin tidak cuti tahun baru ya?
Saya nggak tahu kalau sudah tahun baru itu sudah lewat. Saya begitu dapat sinyal cek hp selamat tahun baru. Oh iya sudah tahun baru.
Menurut anda alat selam TNI AL sudah memadahi?
Kalau saya bilang sudah memadahi secara klasifikasi. Kita juga kemarin kendalanya di peralatan sebenarnya yang harus kita ada kuba open kita pakai setiap hari. Kemudian Kirby Morgan Band (KMB) kedalaman tertentu bisa sampai 100 meter kemarin kita bawa tapi tidak kita gunakan. Kirby Morgan Band bisa melakukan penyelaman selama 2 jam. Kirby Morgan Band bentuknya kayak astronot.
Dibanding alat tentara luar, ketinggalan tidak punya kita?
Kita sebenarnya selalu mengikuti teknologi peralatan penyelaman, cuma kadang-kadang kita punya sesuai kebutuhan kan tidak terlalu misalnya harusnya dipunyai 100 orang kita punya alat untuk 50 orang atau 10 orang.
Identitas "Jihadi John", Sang Algojo ISIS TerungkapAlgojo yang sudah banyak melakukan eksekusi mati terhadap tawanan ISIS itu diketahui bernama Mohammed Emwaz, pria keturunan Kuwait berkebangsaan Inggris. [Reuters]
Identitas dari algojo paling terkenal ISIS, "Jihadi John" akhirnya terkuak. Menurut dua sumber pemerintah Amerika Serikat (AS), pria tersebut adalah seorang warga negara Inggris, seperti yang sudah disebut-sebut selama ini.
Menurut laporan Washington Post, seperti dilansir Reuters pada Kamis (26/2/2015), algojo yang sudah banyak melakukan eksekusi mati terhadap tawanan ISIS itu diketahui bernama Mohammed Emwazi. "Jihadi John adalah Mohammed Emwazi, pria keturunan Kuwait berkebangsaan Inggris," tulis Washington Post dalam laporannya.
Nama Jihadi John mulai muncul ke permukaan setelah dirinya melakukan eksekusi terhadap seorang jurnalis asal AS. Semakin lama namanya semakin mencuat setelah ISIS mulai semakin sering merilis video eksekusi mati terhadap tawanannnya.
Terakhir, dirinya muncul dalam video eksekusi mati seorang jurnalis asal Jepang, Kenji Goto, dan juga video eksekusi mati pilot jet tempur asal Yordania, Kasaesbeh akhir Januari.
Pria yang selalu menutupi diri dengan topeng dan pakaian berwarna hitam itu sempat dikabarkan tewas saat AS dan sekutunya melakukan serangan terhadap ISIS di wilayah perbatsan Suriah dan Irak. Namun, tidak lama setelah kabar itu muncul, Jihadi John kembali tampil dalam video eksekusi ISIS.(esn)Terungkap! Inggris Coba Rekrut Algojo ISIS Jadi Mata-mataMohammed Emwazi, sosok John Jihadi si algojo ISIS pernah dicoba direkrut Inggris jadi mata-mata. [Mirror]
Mohammed
Emwazi, pria yang diidentifikasi sebagai algojo ISIS dengan nama
“Jihadi John” ternyata tidak asing bagi kalangan intelijen Inggris.
Emwazi sebelum gabung ISIS dan memenggal beberapa sandera pernah dicoba
direkrut jadi agen mata-mata Inggris.
Emwazi inilah yang diyakini sebagai algojo pemenggal wartawan Amerika
Serikat (AS) James Foley dan Steven Sotloff. Dia juga diyakini sebagai
pemenggal pekerja sosial asal Inggris; David Haines, sopir taksi
Inggris; Alan Henning dan pekerja sosial asal AS; Abdul-Rahman Kassig
alis Peter Kassig.
Jejak rekam Emwazi sang algojo kelompok Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS) yang kini bernama Negara Islam (IS) diungkap seorang direktur
riset terkemuka, Asim Qureshi yang mendokumentasikan komunikasi antara
dirinya dan Emwazi, jauh sebelum Emwazi gabung ISIS.
Menurut Qureshi, sosok Emwazi memiliki dengan kelompok advokasi CAGE
independen selama dua tahun. Jalinan itu terjadi setelah pasukan
keamanan Inggris mengganggu rencananya untuk melakukan perjalanan ke
Kuwait, negara kelahiran Emwazi. Selain diganggu, kata Quresehi, Emwazi
juga dicoba direkrut sebagai agen mata-mata Inggris.
”Saya telah mencoba untuk mencari tahu alasan mengapa visa saya ditolak
oleh negara asal saya Kuwait, dan mencari tahu cara untuk memecahkan
masalah ini,” kata demikian rekapan percakapan Emwazi dengan kelompok
CAGE yang dibeberkan Qureshi.
“Jadi melalui teman-teman saya di Kuwait, mereka berkata kepada saya
bahwa Kuwait tidak memiliki masalah dengan saya. Alasan penolakan saya
hanya karena saya telah disebut sebagai agen Inggris, sehingga mereka
tidak membiarkan saya (masuk ke Kuwait),” lanjut percakapan itu.
Sementara itu, Komite intelijen dan Keamanan Inggris, seperti dilansir
Mirror, Jumat (27/2/2015) akan mencari rincian dari badan-badan
intelijen tentang kontak mereka dengan Mohammed Emwazi. Langkah komite
itu terkait laporan yang beredar, bahwa badan intelijen Inggris pernah
mencoba merekrut Emwazi alias “Jihadi John” sang algojo ISIS itu.
Menzies Campbell, seorang anggota Komite Intelijen dan Keamanan Inggris
berharap bisa mendapatkan laporan tentang jejak kontak sang algojo ISIS
itu dengan intelijen Inggris di masa lalu.(mas)Keluarga Korban Berharap Algojo ISIS Segera DitangkapPihak keluarga Sotloff sangat menunggu hari dimana Emwazi ditangkap dan diadili atas apa yang dia lakukan selama ini. [Reuters]
Keluarga Steven Sotloff, salah satu korban ISIS mengaku senang dengan terbongkarnya identitas algojo yang mengeksekusi jurnalis Amerika Serikat (AS) itu. Sang algojo diketahui bernama Mohammed Emwazi, warga negara Inggris keturunan Kuwait.
"Keluarga Sotloff telah diberitahu, bahwa identitas "John" sudah terungkap, dan mereka menilai ini adalah sebuah langkah maju untuk bisa membawa dia ke hadapan pengadilan," ucap juru bicara keluarga Sotloff, Barak Barfi dalam sebuah pernyataan.
"Kalau memang Mohammed Emwazi adalah orang yang mengeksekusi Sotloff, pihak keluarga memiliki keyakinan penuh bahwa kelompok intelijen dan lembaga penegak hukum di AS akan segera menangkapnya," imbuhnya. Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (27/2/2015).
Menurut Barfi, pihak keluarga Sotloff sangat menunggu hari dimana Emwazi ditangkap dan diadili atas apa yang dia lakukan selama ini. Emawazi atau "John" setidaknya telah muncul dalam tujuh video pemenggalan yang dirilis oleh ISIS.
Jurnalis AS lainnya, James Foley, serta David Haines dan Allan Henning, dua pekerja kemanusiaan asal Inggris, Abdul-Rahman Kassig pekerja kemanusiaan asal AS, serta Haruna Yukawa dan Kenji Goto dua orang warga Jepang adalah orang-orang yang pernah diesekusi oleh Emwazi.(esn)Mengintip Aksi Intel Dunia Mengungkap Emwazi Si Algojo ISIS Mohammed Emwazi, sosok Jihadi John si algojo ISIS yang merepotkan para intelijen dunia
"Jihadi John”, begitu julukan algojo ISIS pemenggal para sandera, sebelum identitas sang algojo yang sebenarnya itu terungkap. Kini, para intelijen dunia mengungkap sosok “Jihadi John” itu adalah Mohammed Emwazi, 26, pria asal London, Inggris.
Meski baru berusia 26 tahun, sosok Emwazi telah membuat sibuk para intelijen Amerika Serikat (AS), Inggris dan intelijen Timur Tengah. Pencarian jejaknya, bahkan menghabiskan multi-juta poundsterling. Laman Mirror, pada Jumat (27/2/2015), bahkan menjuluki Emwazi sebagai kurcacinya pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden.
Sejak 2014 lalu, sosok Emwazi menjadi “simbol kebengisan” kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah berganti nama menjadi Negara Islam (IS). Emwazi inilah yang diyakini sebagai algojo pemenggal jurnalis AS, James Folley dan Steven Sotloff. Dia juga yang diyakini memenggal sandera asal Inggris David Haines dan Alan Henning.
Perburuan Besar-besaran
Selama mengeksekusi para sandera, Emwazi selalu menutup mukanya dan berpakaian serba hitam. Meski lama tidak terungkap, para intelijen dunia sejatinya dibuat sibuk berbulan-bulan untuk melacak siapa sejatinya “Jihadi John” itu. Kerjasama internasional telah melibatkan polisi khusus Inggris, agen MI5, MI6, CIA, FBI serta pasukan khusus AS.
Ahli khusus di GCHQ dan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS juga memantau setiap panggilan telepon dan media komunikasi sosial yang terjadi di antara teman-teman dan keluarga Emwazi. Tak cukup, M16 dan CIA juga merekrut agen intelijen di Suriah dan Irak demi melacak jejak Emwazi.
Teman-teman dan kerabat Emwazi diam-diam juga sudah diinterogasi tanpa sepengatahuan media. Tapi, informasi itu akhirnya bocor juga. Washington Post kemarin, membocorkan hasil kerja keras intelijen dunia itu dalam mengungkap sosok sang algojo ISIS.
“Ini akan menjadi waktu yang paling sibuk dan mungkin waktu yang paling penting. Layar monitor di seluruh dunia akan dipantau oleh ratusan analis intelijen top dunia,” kata seorang mantan mata-mata yang ikut mengungkap sosok Emwazi, yang dilansir Mirror.
”Banjir informasi layaknya bendungan yang terbuka hampir pasti terjadi, karena ada banyak percakapan pada jaringan,” lanjut mantan mata-mata Inggris itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Rumah keluarga Emwazi di London Barat, juga tak luput dari pantauan para intelijen top dunia. Perburuan terhadap Emwazi setara dengan perburuan Osama bin Laden. Di mana, pasukan elite Inggris SAS, bekerjasama dengan Delta Force dan US Navy SEAL.
Jejak rekam Emwazi terungkap juga berkat bocoran seorang direktur riset terkemuka, Asim Qureshi yang mendokumentasikan komunikasi antara dirinya dan Emwazi, jauh sebelum Emwazi bergabung dengan ISIS.
Jadi Mata-mata Inggris?
Menurut Qureshi, sosok Emwazi memiliki dengan kelompok advokasi CAGE independen selama dua tahun. Jalinan itu terjadi setelah pasukan keamanan Inggris mengganggu rencananya untuk melakukan perjalanan ke Kuwait, negara asal keluarga Emwazi. Selain diganggu, kata Quresehi, Emwazi juga dicoba direkrut sebagai agen mata-mata Inggris.
”Saya telah mencoba untuk mencari tahu alasan mengapa visa saya ditolak oleh negara asal saya Kuwait, dan mencari tahu cara untuk memecahkan masalah ini,” demikian rekapan percakapan Emwazi dengan kelompok CAGE yang dibeberkan Qureshi.
“Jadi melalui teman-teman saya di Kuwait, mereka berkata kepada saya bahwa Kuwait tidak memiliki masalah dengan saya. Alasan penolakan saya hanya karena saya telah disebut sebagai agen Inggris, sehingga mereka tidak membiarkan saya (masuk ke Kuwait),” lanjut percakapan itu.
Sementara itu, Komite Intelijen dan Keamanan Inggris, akan mencari rincian dari badan-badan intelijen tentang kontak mereka dengan Mohammed Emwazi. Langkah komite itu terkait laporan yang beredar, bahwa badan intelijen Inggris pernah mencoba merekrut Emwazi alias “Jihadi John” sang algojo ISIS itu.(mas)
Kapal Iran Naghdi
Kapal perang Naghdi dan kapal logistik Bandar Abbas dari Iran merapat di terminal dua Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedua kapal ini bertolak dari Iran untuk melakukan latihan dan pendidikan.
Kedutaan Besar Iran dalam rilisnya, Jumat (27/2/2015), menyatakan kapal-kapal tersebut sepanjang perjalanannya dari Iran (Bandar Abbas) telah melewati Teluk Aden dan melakukan operasi tempur terhadap bajak laut. Selain itu, kapal ini juga mengunjungi dua negara sahabat yaitu India dan Sri Lanka sebelum ke Indonesia. Kapal-kapal ini membawa sejumlah mahasiswa Akademi Angkatan Laut Iran yang akan berada di Jakarta selama tiga hari.
Pada beberapa tahun belakangan ini sudah terjalin kerja sama antara pejabat militer kedua negara. Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Habibullah Sayyari, pernah berkunjung ke Indonesia pada 2013 lalu. Dalam pertemuan beliau dengan Kepala Angkatan Tentara Nasional Indonesia kedua pihak sepakat agar kapal-kapal kedua angkatan laut mengunjungi negara satu sama lain.
CN295 TNI AU
Indonesia dan Spanyol terus mengembangkan kerja sama di bidang pembuatan pesawat. Pesawat taktis canggih CN 295 yang awalnya dibuat di Spanyol, ke depan akan dibuat di Bandung, Jawa Barat.
Pada program awal, pesawat ini dibuat sebanyak 9 unit yaitu 7 unit dibuat di Sevilla (Spanyol) dan 2 unit dibuat di Bandung oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) melalui supervisi dari ahli-ahli Spanyol. Untuk melengkapi skuadron, bakal kembali dibuat 7 unit pesawat jenis ini yang seluruhnya dibuat di Bandung.
"Kontrak 7 pesawat belum ditandatangani. Tapi saya diberitahu keputusannya sudah dibuat," kata Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco Jose; Viquiera Niel, saat berbincang dengan media, Kamis (27/2/2015) malam.
Sejak 1980-an, lanjut Viquiera, Indonesia telah melakukan kerja sama dengan Negeri Matador. Di bidang penerbangan, kedua negara membuat pesawat C-212 atau CN 212, antara Cassa dan Nurtanio (sekarang PT DI).
Kini, pesawat tersebut hanya dibuat di Indonesia, tepatnya di markas PT DI di Bandung. Pengembangan terus dilakukan hingga muncul pesawat-pesawat baru berjenis CN 235 dan yang terbaru adalah CN 295.
Program kerja sama untuk membangun pesawat canggih CN 295 untuk keperluan pertahanan militer ini dimulai sekitar 7 tahun lalu. Disepakati 7 pesawat dibuat di Spanyol, sedangkan 2 pesawat dibuat di Bandung.
"Dua pesawat terakhir sudah dirakit di Bandung, 2 dari 9 pesawat. Delapan sudah dikirimkan, sementara 1 lagi akan dikirimkan pada Oktober atau November," paparnya.
Program tersebut berlanjut dengan membangun pesawat sebanyak 7 unit lagi. Viquiera menuturkan, dalam beberapa tahun lagi program ini telah selesai dan pesawat sudah bisa melengkapi skuadron (16 unit).
"Begitu kontraknya ditandatangani, kita mulai membangunnya dan saya berasumsi beberapa tahun setelah kontrak ditandatangani, program ini akan selesai," katanya.
Dia meyakini, pesawat baru ini jauh lebih canggih dari segi fitur, teknologi, hingga spesifikasi dibanding produksi terdahulunya.
"Ini lebih canggih dari 212. Elektronik dan avianiknya. Sekarang pesawat militer punya update setiap 6 bulan sekali seperti halnya komputer. Karena bagian terpentingnya adalah software seperti komputer dan itu yang membuatnya berbeda," jelasnya.(zul/hds)
Pesawat tempur jenis Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 12 Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru saat mendarat di bandara Lanud Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Rabu (25/2). Sebanyak empat unit pesawat tempur jenis hawk 100/200, serta satu unit Pesawat C-130 Hercules dari Skadron 32 Malang, dan helikopter Super Puma yang berada di Aceh sejak 20 hingga 28 Februari tersebut dalam rangka Operasi Lintas Angsa 2015 dan latihan Air Refveling (pengisian bahan bakar di udara). SERAMBI/M ANSHAR
Pangkalan Komando TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, sejak Jumat (20/2) lalu, kedatangan empat unit pesawat tempur jenis Hawk 100/200 dari Skadron 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekan Baru, Riau. Empat unit pesawat tempur itu melakukan patroli udara wilayah Indonesia bagian barat selama satu minggu.
Amatan Serambi, dalam beberapa hari terakhir wilayah udara Banda Aceh dan Aceh Besar sering dilintasi empat pesawat tempur ini. Selain patroli udara, kedatangan empat pesawat tempur itu dalam rangka misi Operasi Lintas Angsa 2015 dan latihan air refueling, yang melibatkan Pesawat C-130 Hercules dan Skadron 32 Malang.
Dalam rilis yang diterima Serambi kemarin, Komandan Skuadron Udara 12 Pekan Baru, Letkol PNB Jajang Setiawan menyebutkan, patroli udara wilayah barat Indonesia itu dilakukan untuk menindaklanjuti surat perintah Asops Kasau, tentang Operasi Lintas Angsa di Lanud SIM. “Patroli ini juga untuk memperkenalkan pembinaan potensi Dirgantara kepada seluruh masyarakat Aceh,” kata Letkol PNB jajang.
Sementara Danlanud SIM, Kolonel PNB Basuki Rochmat mengatakan, patroli udara itu sangat bermanfaat bagi warga Aceh karena bisa menyaksikan dari dekat keempat pesawat tersebut dan menyaksikan kecanggihan alat sistem persenjataan yang di milki TNI Angkatan Udara. Maneuver-manuver yang dilakukan di langit Aceh dalam beberapa hari ini diharapkan dapat memberi kekaguman tersendiri bagi masyarakat.(sb)