Sabtu, 26 Desember 2015

[Foto] Mengenal Sovremenny Milik Rusia

Kapal Perang Jenis DestroyerKapal perang kelas destroyer Sovremenny adalah salah satu penjaga laut Rusia yang dapat diandalkan. Kelas Sovremenny atau Proyek 956 merupakan warisan dari Uni Soviet yang beroperasi sejak 1980.

Uni Soviet membangun 20 kapal destroyer kelas Sovremenny, lima kapal masih memperkuat Angkatan Laut Rusia hingga saat ini. [weaponsystems.net]

Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Kapal perang kelas Sovremenny dibangun di galangan Zhdanov, kemudian berubah menjadi Northern Yard, di Saint Petersburg. Kapal pertama, diberi nama Sovremenny, mulai dibangun pada 1977 dan selesai pada 1980. Kapal kelima belas, Bespokoiny, selesai pada 1992, setelah Uni Soviet pecah. Bespokoiny dikenal dengan proyek 956A, yang mengalami pengembangan dalam persenjataan dan sistem perang elektronika. [deagel.com]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Kelas Sovremenny yang dibangun pada masa Uni Soviet atau proyek 956 dilengkapi dengan rudal anti kapal P-80 Zubr, sedangkan pada proyek 956A rudal P-80 Zubr diganti dengan rudal P-270 Moskit yang memiliki jangkauan lebih jauh. Rudal P-80 adalah rudal yang terbang rendah di atas permukaan laut dengan kecepatan 2,2 mach. P-80 mampu membawa hulu ledak seberat 320 kg atau hulu ledak nuklir 200 kilo ton. [youtube.com]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Untuk pertahanan udara, proyek 956 mengandalkan rudal Uragan (SA-N-7 Gadfly) yang memliki kecepatan 3 mach dengan jangkauan maksimum 44 km dan ketinggian 15 km. Sedangkan kelas Sovremenny yang dibangun setelah Uni Soviet pecah atau proyek 956A mengandalkan rudal Yozh (SA-N-12 Grizzly). Destroyer ini membawa 44 rudal pertahanan udara. Meriam utama yang digunakan adalaj AK-130-MR-184 kaliber 130 mm. Kapal ini juga dilengkapi dengan torpedo 533 mm dan roket anti kapal selam. [military-today.com]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Tiongkok membeli dua destroyer kelas Sovremenny proyek 956A, pada 2000 dan 2001. Kedua kapal kemudian berganti nama Hangzhou bernomor lambung 136 (ex-Yekaterinburg) dan Fuzhou-137 (ex-Alexandr Nevsky). Angkatan Laut Tiongkok kemudian menerima lagi dua destroyer kelas ini (Taizhou-138 dan Ningbo-139), yang merupakan pengembangan proyek 956A atau disebut 956EM. [pentapostagma.gr]
Mengenal Kapal Destroyer Kelas Sovremenny Milik Rusia

Empat kapal destroyer kelas Sovremenny milik Angkatan Laut Tiongkok. Tiongkok dilaporkan memiliki opsi untuk menambah dua kapal destroyer proyek 956EM lagi setelah pembelian empat kapal kelas Sovremenny. Namun, akhirnya Tiongkok lebih memilih membangun kapal destroyer sendiri, yaitu kelas 052 seri DDG, pada 2005. [defence.pk]
  Tempo  

[World] Rusia Berikan Informasi Soal Turki pada Prancis

Foto jalur penyelundupan minyak ISIS lewat Turki | (Istimewa)

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya telah memberikan informasi pada Prancis mengenai peran Turki dalam pencurian sumber daya alam Suriah dan pembiayaan ISIS.

"Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov memberikan informasi pencurian sumber daya nasional Suriah, di mana hasilnya digunakan untuk membiayai ISIS, serta peran Turki dalam proses tersebut," begitu bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (24/12/2015).

Selian itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat juga sepakat dengan Prancis untuk melakukan pertukaran informasi operasi untuk mengkoordinasikan aksi dalam memerangi ISIS.

"Rusia dan Prancis telah sepakat untuk melakukan pertukaran informasi operasi untuk mengkoordinasikan aksi yang lebih efektif untuk menghancurkan peralatan militer, depot, jalur suplai milisi dan infrastruktur lainya milik ISIS di Suriah," demikian pernyataan tersebut. (ian)

 Telepon Disadap, ISIS dan Petugas Turki Ketahuan Komunikasi 

Petugas Turki di perbatasan Suriah ketahuan telah berkomunikasi dengan militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Demikian laporan media Turki, Cumhuriyet mengutip hasil penyelidikan Kantor Kepala Kejaksaan Ankara yang menyadap panggilan telepon mereka.

Penyadapan tersebut berlangsung tahun lalu sebagai bagian dari penyelidikan atas enam warga Turki yang hilang. Kerabat mereka yang hilang percaya bahwa mereka mungkin telah bergabung dengan kelompok ISIS atau Daesh.

Menurut laporan medi Turki itu, sebuah penyelidikan diluncurkan terhadap 27 tersangka. Beberapa dari mereka berada di Suriah.

Kantor Kepala Kejaksaan diduga mendapat izin untuk menyadap telepon dari 19 orang yang diduga telah menempatkan enam orang hilang yang berhubungan dengan ISIS. Menurut hasil penyelidikan, mereka yang ingin bergabung dengan ISIS menerima beberapa bentuk "pelatihan ideologis”.

File penyelidikan itu telah diserahkan ke Kantor Kejaksaan Militer pada bulan Maret lalu, setelah kantor Kejaksaan Ankara dianggap bekerja di luar yurisdiksinya.

Mereka (yang bergabung dengan ISIS) dari Ankara sering menggunakan Distrik Elbeyli (dari Kilis) yang untuk bepergian ke Desa Able; bagian dari Distrik Al-Bab Suriah, melalui Gaziantep dan Kilis,” tulis Zaman Today, kemarin, mengutip laporan penyelidikan.

Cumhurriyet juga mencontohkan kutipan percakapan yang disadapan. Orang yang ditunjuk dalam transkrip penyadapan disebut sebagai "X2", seorang anggota dari militer Turki.

Miitan ISIS: “…Ya saudara.

X2: “Kami berada di lahan bekas tambang, di mana saya menyampaikan kendaraan. Kami telah menempatkan lampu kami. (Kami memiliki) materi; datang ke sini dengan laki-laki Anda.”

Ankara baru-baru ini menghadapi sejumlah tuduhan, yang salah satunya telah membeli minyak dari ISIS dan membiarkan militan ISIS melewati perbatasan Turki dengan Suriah. Namun, Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan menyangkal. (mas)

 ISIS Ubah Rute Penyelundupan Minyak ke Turki 

Kelompok Negara Islam Irak Suriah atau ISIS telah mengubah rute penyelundupan minyak mentah. Mereka kini menggunakan jalur baru untuk menghindari serangan udara Rusia di Suriah. Kendati begitu, Turki tetap menjadi tujuan akhir mereka.

"Mereka mengubah logistik dan menggunakan rute baru untuk menyelundupkan minyak mentah mereka guna menghindari serangan udara Rusia," kata Staf Umum Kepala Operasional Direktorat Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Letjen Sergey Rudskoy, dikutip dari TASS, Jumat (25/12/2015).

Rudskoy mengungkapkan, rute baru ini berada di Provinsi Deir ez-Zor yang merupakan wilayah yang dikuasai kelompok tersebut. Dalam rute terbaru itu, truk-truk tangki milik ISIS akan melewati permukiman di wilayah perbatasan Guna dan Tell-Sfuk di Suriah menuju Mosul dan Zaho di Irak.

"Konvoi truk ini secara otomatis akan mengikuti rute terpendek menuju perbatasan Suriah-Irak, dimana mereka menyeberang lewat Tell-Sfuk," katanya sembari menambahkan bahwa Turki tetap merupakan tujuan akhir dari penyelundupan minyak tersebut.

Rudskoy mengatakan, minyak diselundupkan ke Turki melalui pos pemeriksaan di daerah Zaho. Rute ini sebagian wilayahnya disebut sebagai rute timur. (ian)

  sindonews  

Jumat, 25 Desember 2015

KRI Usman Harun-359 Siap Beraksi di India

Mengikuti International Fleet Review (IFR) 2016KRI USH 359 [Joko Susilo/supermarine]

KRI Usman Harun-359, kapal terbaru TNI Angkatan Laut yang masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) siap menampilkan kesenian budaya asli Indonesia, seperti sendratari Ramayana versi Tari Kecak Bali, pagelaran musik keroncong yang mengiringi lagu Bengawan Solo serta menampilkan beberapa tarian khas India. Atraksi tersebut akan ditampilkan pada event International Fleet Review (IFR) 2016 di India tanggal 4-8 Februari 2016.

Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satgas IFR 2016 India menyampaikan kesiapan tersebut kepada Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, di Ruang Rapat Pangarmatim Gedung Laksamana Nala Koarmatim Ujung, Surabaya, Selasa (22/12).

Selain TNI Angkatan Laut, IFR 2016 di India akan diikuti lebih dari 50 Angkatan Laut dari seluruh dunia.

Menurut Kadispenarmatim, Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, hadir dalam kesempatan tersebut, Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI ING. Ariawan, para pejabat utama Mako Koarmatim.(fri/jpnn)

  JPNN  

Kapal Perusak Rusia 'Bystry' Berlabuh di Tanjung Priok

Kerja sama militer dengan IndonesiaKapal Perang Destroyer Rusia 'Bystry' [rt]

Kapal perang antipermukaan Rusia "Bystry" dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hari ini, Jumat (25/12). Demikian hal tersebut dilaporkan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.

Berdasarkan informasi dari Kedubes Rusia, kapal perang tersebut akan berlabuh di Tanjung Priok hingga Selasa (29/12). Kapal perang dari Armada Pasifik Rusia ini tiba di Jakarta dengan tujuan mengembangkan kerja sama militer dengan Indonesia. Adapun informasi lebih rinci mengenai kapal perang ini dan hasil apa yang dicapai oleh pihak Rusia dan Indonesia akan disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam sesi jumpa pers kepada awak media Senin (27/12) mendatang.

Kapal perang antipermukaan "Bystry" masuk dalam kapal perusak (destroyer) kelas Sovremennyy. Kapal kelas ini merupakan kapal perusak antipermukaan yang paling utama milik Angkatan Laut Rusia. Selain berperan untuk menyerang kapal perang musuh, kapal perusak berpeluru kendali ini juga menyediakan pertahanan laut dan udara bagi kapal perang dan kapal angkut yang berada di bawah pengawalan.

Selain "Bystry", ada empat jenis kapal perusak kelas Sovremenny lainnya yang beroperasi di dunia, yaitu Gremyashchiy (Armada Utara), Bespokoyny (Armada Baltik), Nastoychivy (Armada Baltik), dan Admiral Ushakov (Armada Utara).

  RBTH  

Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha

Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha akan mempunyai dua kemampuan yaitu lintas udara dan raiderLogo Para Raider

Kasdivif 2 Kostrad Brigjen TNI Ainur Rahman sebagai Inspektur Upacara pada penutupan Latihan Raider Yonif 501/Bajra Yudha, yang dihadiri oleh Danrem 083/Baladhika Jaya, Danpusdikif, Dirbindiklat Pussenif Kodiklat TNI AD, Danbrigif Linud 18/ Trisula, Danrindam V/ Brawijaya, Paban II/ Binlat Sopsad, para Asisten Kasdivif-2 Kostrad, dan para Unsur Muspida Kab.Malang bertempat di Pantai Tamban Kab. Malang Jawa Timur, Senin (14/12).

Dalam amanat Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, yang dibacakan oleh Kasdivif 2 Kostrad, “selaku Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada Pangkostrad, Pangdivif-2/Kostrad, Komandan Latihan dan Penyelenggara Latihan yang telah menyelenggarakan latihan Raider secara sungguh-sungguh dengan segala kemampuan yang dimiliki. Ucapan yang sama, juga saya sampaikan kepada prajurit Yonif Linud 501/Bajra Yudha, atas upaya dan kerja kerasnya selama menjalani latihan, sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar. Semoga, kualifikasi Raider yang telah kalian sandang, dapat memberikan keyakinan dan memacu semangat untuk senantiasa mengukir prestasi terbaik dalam setiap penugasan”.

Yonif Raider merupakan satuan yang disiapkan untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis berdasarkan hakikat ancaman yang akan terjadi. Dengan berakhirnya latihan Raider ini, maka prajurit Yonif Linud 501/Bajra Yudha telah memiliki kemampuan khusus, berupa keterampilan teknik dan taktik Raider. Prajurit Raider yang profesional, handal dan tangguh maka Batalyon Linud 501/Bajra Yudha Kostrad, akan menyandang nama Batalyon Para Raider 501/Bajra Yudha. Perubahan status sebagai satuan Para Raider berarti merupakan peningkatan kemampuan, sehingga siap ditugaskan sesuai kualifikasi Raider yang dimiliki.

  Kostrad  

[World] Korvet C-28A Aljazair

Korvet rasa FrigatKorvet C-28A Aljazair [forcesdz]

Menurut laman Janes, salah satu kapal pesanan Aljazair telah selesai dan dalam perjalanan menuju Afrika Utara. Aljazair diketahui telah memesan kapal korvet ini sebanyak 3 unit dari galangan kapal Hudong-Zhonghua Shipbuilding Group, China. Dalam perjalannanya kapal sempat berlabuh di Malaysia untuk mengisi logistik.

Kapal korvet pertama dengan nomor lambung 920 dinamai Adhafer (920), kapal dengan panjang 120 meter berbobot sekitar 3000 tons. Radar diketahui dari Perancis, Smart S-Mk2. Dan terdapat hanggar helikopter kelas medium.

Pesenjataan kapal ini cukup komplit, didepan dipasang kanon meriam ukuran 76 mm, rudal antikapal C-802 sebanyak 8 unit. Untuk pertahanan udaranya digunakan FM-90N dan 2 unit CIWS 30 mm Type 730B. Juga terpasang dua triple-tube torpedo launchers, dan empat peluncur decoy 24-barreled. Melihat alutsista yang dibawanya kapal ini bisa disebut sebagai light frigate.

  Garuda Militer  

[World] Tank T-90 Rusia Perkuat Armada Militer Iran


Tank T90 Rusia

Angkatan Darat Iran akan dilengkapi dengan tank tempur T-90 buatan Rusia dalam waktu dekat, kata Panglima Pasukan Darat Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu (23/12).

Persiapan telah dilakukan bagi pembelian tank Rusia tersebut, dan Angkatan Darat Iran akan segera memperoleh kendaraan tempur itu, kata Pourdastan sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim. Iran sendiri memproduksi tank T-72 dengan kemampuan bagus, tapi tank T-70 buatan Rusia lebih canggih, kata Panglima Iran tersebut.

Pada November, Pembantu Presiden Rusia Vladimir Kozhin juga mengatakan Moskow akan mulai mengirim sistem pertahanan rudal modern S-300 ke Teheran paling lambat pada akhir tahun ini.

"Kontrak telah ditandatangani. Saya berharap beberapa bagian akan dipasok tahun ini; sebagian akan dipasok tahun depan," kata Kozhin, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.

Pada April tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk mencabut larangan penjualan sistem rudal anti-pesawat S-300, setelah Iran dan enam negara besar dunia --termasuk Rusia-- mencapai kesepakatan kerangka kerja mengenai parameter program nuklir Iran, yang kontroversial.

  Republika  

[World] Pasukan Irak Serbu Ramadi

IS Sembunyi di Tengah Warga SipilSebanyak 31 anggota Islamic State (IS) di tangkap militer Irak dan di tahan di sebuah markas militer di Irak. (AFP Photo/Ali Al-Saadi)

Pasukan Irak bertempur melawan sisa-sisa kelompok militan Islamic State (IS) di pusat kota Ramadi, Kamis (24/12), namun aksi mereka diperlambat oleh perlawanan sengit, jebakan booby bomb, dan kekhawatiran jatuhnya korban sipil.

Pertempuran meletus di sekitar gedung pusat pemerintahan di Ramadi, wilayah kunci yang akan menjadi keberhasilan penting pasukan pemerintah dalam upaya merebut kota yang direbut IS sejak Mei lalu.

Pasukan Irak berada di pemukiman Hoz, sekitar 500 meter dari kompleks pemerintah,” kata seorang tentara berpangkat Letkol seperti dikutip AFP.

Mereka bergerak maju dengan sangat waspada," kata Sabah Karhout, kepala DPRD Provinsi Anbar.

Menurutnya, hambatan terbesar adalah banyaknya peledak yang dipasang para pejuang IS di berbagai penjuru kota dan ada kemungkinan musuh menggunakan warga sipil sebagai tameng.

Ada perlawanan sengit, pertempuran sudah berlangsung lebih dari 24 jam di wilayah selatan kota Ramadi,” kata juru bicara koalisi pimpinan Amerika Serikat, Kol. Steve Warren.

Mereka menciptakan pertahanan kuat dengan menggunakan bom rakitan sebagai ladang ranjau dan booby traps yang bisa membuat semua rumah meledak."

Booby trap adalah jebakan bom yang bisa meledak sendiri secara mekanis, misalnya ketika daun pintu dibuka.

Komandan Divisi ke-8 Irak, Brigjen Majid al-Fadlawi, mengatakan anak buahnya telah menjinakkan ratusan bom dalam beberapa hari terakhir.

Ramadi telah mengalami kerusakan parah dalam pertempuran selama beberapa bulan dan menurut Fadlawi rumah-rumah yang dipasangi booby trap harus diledakkan dari jauh untuk mencegah jatuhnya korban.

IS telah menempatkan sekitar 100 pejuang di sepanjang jalur menuju kompleks pemerintah, kata Warren.

Karena sulitnya medan, kekuatan tempur massal juga sulit diterapkan. Mudah bagi sekelompok kecil orang untuk bertahan dari gempuran banyak orang," ujarnya.

Setidaknya satu tentara pemerintah terbunuh dan tujuh lainnya terluka dalam beberapa jam terakhir pertempuran di Hoz.

Sementara itu menurut pernyataan IS jumlah korban jiwa di kubu pemerintah jauh lebih besar, termasuk dalam sebuah serangan yang dilakukan lima pelaku bom bunuh diri di wilayah barat Ramadi, Kamis pagi.

Menurut IS, serangan bunuh diri di lokasi para polisi bernama Kilo 110 menewaskan beberapa orang.

Para pejabat militer Irak punya versi berbeda soal serangan itu, dengan mengatakan para penyerang tewas oleh peluru polisi atau bom mereka sendiri yang meledak sebelum bisa mencapai target, dan hanya tiga polisi yang terluka.

Ibrahim al-Osej, seorang anggota DPRD Ramadi, mengatakan jumlah pejuang IS yang tersisa di kota itu kurang dari satu batalion, atau kurang dari 400 orang.

Puluhan keluarga melarikan diri dari IS Rabu lalu dan diselamatkan oleh tentara ke sebuah kamp di Habbaniyah, wilayah timur Ramadi.

Salah satunya adalah Saad al-Dulaimi, 47. Dia mengatakan para pejuang IS menggunakan warga sipil sebagai tameng dalam upaya meloloskan diri, sebelum kemudian meninggalkan warga di luar kota, di mana tentara melakukan penyisiran dan mengevakuasi warga sipil.

Situasi di kota sangat sulit karena tidak ada makanan tersisa di toko-toko," kata Dulaimi.

Kami hidup dengan makan kurma atau apa pun yang tersisa di rumah kami," ujarnya, sembari menambahkan puluhan keluarga masih terjebak di dalam kota dan tidak bisa pergi karena serangan udara dan pertempuran yang berlangsung.

Menurut Warren, koalisi menjatuhkan 50 bom di target-target IS di Ramadi pada hari Rabu.

Operasi pembebasan Ramadi sudah dimulai sejak beberapa bulan silam, di mana pasukan Irak memutus jalur pasokan IS di berbagai wilayah di Anbar sebelum secara bertahap masuk kota, merebut jembatan-jembatan penting, jalan dan berbagai posisi satu demi satu.

Jatuhnya Ramadi ke tangan IS Mei lalu merupakan pukulan telak bagi Baghdad. Pada Juni 2014, IS mencaplok banyak wilayah di Irak dan kemudian memproklamirkan pembentukan kekalifahan di Irak dan Suriah.

Jika Ramadi berhasil direbut kembali, hal itu akan memberi suntikan moral bagi militer Irak yang banyak dikritik.

IS masih menguasai sebagian besar wilayah di Anbar, yang merupakan provinsi terbesar Irak dan berbatasan dengan Suriah, Yordania, dan Arab Saudi.

  Berita Satu  

Korea Inspects Pilot System of Local T-50 Trainers

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1xvfinMlHm9_2bfY629hR4suPqVbbQuguxrpmhtqfUawwBI-y-YNr_g655qoAkeUs66F79DDdgsS7-og0Pa7UjiDOCR5Fzr2i1zE8OlyxBCq_kSmCnCcqZmp66YL7dtvXctKSSPnbuh2Q/s1600/12370814_760077814123882_4129495250567198960_o.jpgT50i TNI AU @ Yogyakarta

South Korea said Monday it was looking into the pilot-related system of its T-50 trainer aircraft following the crash of a jet in Indonesia over the weekend.

Two pilots were killed in a crash on Sunday of the plane South Korea exported to Indonesia, during an air show celebrating the 70th anniversary of Indonesia's flight school in Yogyakarta, a tourist city on the main island of Java.

While the Indonesian defense ministry is investigating the cause of the crash, South Korea is conducting its own safety checks on 48 T-50 Golden Eagles, an official said.

"On our part, we plan to examine the pilot system of the (South Korean) Air Force's T-50s," Defense Ministry spokesman Kim Min-seok told reporters.

The Air Force briefly grounded all of the T-50s in service for inspection.

Some of them resumed flights in the afternoon but the Air Force said it would continue efforts to see if there is any glitch.

The T-50 is a single-engine, two-seater aircraft, jointly built by Korean aerospace company Korea Aerospace Industries and U.S. defense manufacturing giant Lockheed Martin.

The doomed plane was apparently spinning out of control during its aerobatic maneuvering in the Indonesian air show and crashed into an air force base complex, according to local media in the Southeast Asian country.

  Korea Herald  

[World] PBB Sulit Buktikan Laporan Amnesty Internasional

Serangan Rusia di Suriah Tewaskan Warga SipilAmenesty Internasional dalam laporan terbarunya menuturkan, serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil. (Reuters)

Amenesty Internasional dalam laporan terbarunya menuturkan, serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil. Mereka yang tewas tersebar di wilayah Homs, Idlib dan Aleppo.

"Serangan udara Rusia telah menewaskan sedikitnya 200 warga sipil dan sekitar selusin pejuang di Homs, Idlib dan provinsi Aleppo antara September dan November," bunyi laporan Amensty, seperti dilansir Al Jazeera pada Kamis (24/12).

Kelompok itu menuturkan, dengan banyaknya korban tewas dari sisi warga sipil menunjukan bahwa Rusia telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan juga hukum perang.

"Serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan kerusakan besar di daerah pemukiman, menyerang rumah, sebuah masjid dan sebuah pasar yang ramai, serta fasilitas medis," sambungnya.

"Serangan tersebur telah menunjukkan bukti jelas bahwa Rusia telah melakukan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional," pungkas kelompok yang berbasis di London, Inggris tersebut.

 Sulit Buktikan Laporan Amnesty Terkait Rusia 
PBB menuturkan, sulit untuk bisa membuktikan secara independen laporan Amnesty Interansional terkait serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah. (Istimewa)

PBB menuturkan, sulit untuk bisa membuktikan secara independen laporan Amnesty Interansional terkait serangan yang dilancarkan Rusia di Suriah. Dalam laporannya, Amnesty menyebut serangan Rusia menewaskan ratusan warga sipil.

Melalui juru bicaranya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menuturkan, laporan Amnesty soal serangan Rusia di Suriah benar-benar mengkhawatirkan. Tapi, di sisi lain PBB juga tidak bisa memverifikasi laporan yang dibuat oleh kelompok yang berbasis di London itu.

"Sekretaris Jenderal melihat dengan pernuh kekhawatiran laporan Amnesty Internasional tentang dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh Rusia di Suriah. PBB tidak dapat secara independen mengkonfirmasi kasus yang disajikan dalam laporan," kata juru bicara Ki-moon, Farhan Haq seperti dilansir Russia Today pada Kamis (24/12).

Amnesty diketahui mendapatkan data mengenai pelanggaran yang dilakukan Rusia dari hasil wawancara telepon dengan sejumlah saksi mata, dan juga dari informasi yang dikirimkan oleh aktivis yang berada di lapangan.

Rusia sendiri sejatinya sudah menolak keras laporan yang dibuat oleh Amensty itu. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyebut laporan yang dibuat oleh Amnesty adalah sebuah laporan palsu, klise, dan tidak memiliki dasar yang kuat.

 Rusia Sebut Laporan Amnesty Internasional Palsu 
Dalam laporannya, Amnesty menuturkan, serangan yang dilancarakan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil. (Reuters)

Pemerintah Rusia menolak keras laporan yang dirilis oleh Amensty Internasional. Dalam laporannya, Amnesty menuturkan, serangan yang dilancarakan Rusia di Suriah telah menewaskan ratusan warga sipil.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementeriah Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menyebut laporan yang dibuat oleh Amnesty adalah sebuah laporan palsu, klise, dan tidak memiliki dasar yang kuat.

"Kami sudah terbiasa dengan adanya laporan semacam ini, dan seperti biasa, tidak ada yang konkret dan tidak ada yang baru yang diterbitkan di dalamnya," ucap Konashenkov seperti dilansir Al Jazeera pada Kamis (24/12).

Sementara itu, di kesempatan yang sama Konashenkov juga membantah klaim bahwa Rusia menggunakan bom curah di Suriah.

Amnesty dalam laporannya menuturkan bahwa serangan udara Rusia telah menewaskan sedikitnya 200 warga sipil dan sekitar selusin pejuang di Homs, Idlib dan provinsi Aleppo antara September dan November.

Kelompok itu mengatakan bahwa dengan banyaknya korban tewas dari sisi warga sipil menunjukan bahwa Rusia telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan juga hukum perang. (esn)

  sindonews  

Tidur di Gerbong Kosong

✈ Sudah Akrab dengan Suara LedakanMEMBANGGAKAN: Tak hanya membanggakan dengan bergabung di dalam Kontingen Satgas Polisi Militer Garuda XXVA United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), Afsistaliana pun kerap memperkenalkan budaya Indonesia lewat musik dan tarian pada saat bertugas di Lebanon. [ANGGI PRADITHA/KALTIMPOST/JPG]

KAPTEN Cpm (K) Afsistaliana merupakan prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) pertama yang menjadi bagian dari misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di area konflik di Lebanon. Dia terpilih setelah melewati serangkaian tes.

Tentara cantik itu perempuan satu-satunya dari Indonesia yang tergabung dalam Kontingen Satgas Polisi Militer Garuda XXVA United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) pada 2008.

Letusan senjata, ranjau, dan bom sudah menjadi “kawan” akrab di telinganya saban pagi hingga malam. Saat itu, dia bertugas di selatan Lebanon. Dia bersama personel lainnya bergerak cepat mengevakuasi korban. Rasa takut dicueki demi menjalankan tugas.

Zona perbatasan segera dikepung prajurit demi menetralisasi keadaan. Ransel seberat 30 kilogram terus melekat di pundak.

Kami tidur di semacam gerbong kosong. Suhu sangat dingin dan tidak ada tempat tidur sama sekali,” ucap perempuan kelahiran Palembang 23 September 1972 ini.

Setiap hari dia mengenakan helm berwarna biru, baju rangkap, dan dibekali pistol. Selain menjalankan tugas sebagai polisi militer, dia kerap mengisi acara kesenian.

Saya waktu di Lebanon sering mempertunjukkan budaya Indonesia, baik tarian hingga memainkan angklung,” ucap ibu satu anak ini.

Saat itu, dia merasakan sambutan masyarakat Lebanon sangat hangat kepada prajurit Indonesia. Selain itu, mereka sering mengundang setiap mengadakan jamuan dan memainkan pentas seni. Jika memungkinkan, atau kondisi sedang aman setiap regu akan menampilkan kesenian asli dari masing-masing negara.

Selama setahun tugas di Lebanon, dia kembali ke Tanah Air. Saat itu tugas di Bandung, Jawa Barat. Kini, dia menjabat sebagai Kaurperslog Pomdam VI/Mulawarman.

Ibu yang akrab disapa Afsis ini telah menetap di Kota Minyak selama 5 tahun belakangan. Sebelumnya pernah bertugas di Jakarta selama 9 tahun dan Bandung 9 tahun.

Tahun depan direncanakan kembali ke Bandung. Kurang lebih 23 tahun sudah mengabdikan diri sebagai Kowad, kecintaan pada dunia militer tidak berkurang.

Afisis menuturkan, sosok Cut Nyak Dhien dan Kartini yang membuat dia yakin terus meniti karier sebagai anggota Polisi Militer (POM) di TNI AD. Kerap mengenakan pakaian PDL berbaret biru serta berpatroli menggunakan motor besar menjadi kebiasaannya dulu, sekarang dia lebih banyak di kantor.

Tugas dan fungsi kami sama dengan prajurit pria. POM lebih kepada penegak dan menjaga kedisiplinan prajurit di lingkungan Kodam,” tutur istri dari Mayor Infantri Lawiriadi ini. (*/azu/rom/k15)
 

  JPNN