Kamis, 14 Januari 2016

[Bom Sarinah] Korban ledakan Thamrin sampai 16 orang

http://cdn-media.viva.id/thumbs2/2016/01/14/359625_ledakan-bom-bunuh-diri-di-sarinah_663_382.jpgPolisi berlari menuju Gedung Sarinah untuk mengejar pelaku peledakan. (ANTARA/M Agung Rajasa)

Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan mengatakan jumlah korban ledakan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, sebanyak 16 orang.

"Dari hasil identifikasi secara keseluruhan, akibat peristiwa ini ada 16 orang korban," katanya saat meninjau lokasi kejadian.

Di antara korban tewas ada empat pelaku teror. Selain itu ada tujuh warga yang menjadi korban, dua di antaranya meninggal dunia.

"Dari tujuh orang tersebut, ada dua warga negara asing," katanya.

Sementara dari pihak kepolisian ada lima polisi yang terluka berat. Polisi yang terluka adalah polisi yang berjaga di Pol Polisi Sarinah dan yang menembak pelaku teror.

Budi menjelaskan peristiwa itu diawali dengan peledakan bom lempar di dekat kedai Starbucks yang di gedung Skyline.

Setelah itu ada satu kelompok orang menyerang Pos Polisi di perempatan jalan dekat Sarinah. "Dengan melakukan bom bunuh diri," katanya.

Dua pelaku peristiwa bom bunuh diri tersebut, menurut Budi Gunawan, tewas di tempat.

Anggota Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dengan bantuan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri lalu mengejar pelaku dan berhasil menembak dua pelaku hingga tewas.

"Dua pelaku ditembak," katanya.

Selain Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan dan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso juga mendatangi lokasi kejadian.

Ratusan aparat kepolisian dan sejumlah panser Anoa serta Barracuda disiagakan di lokasi kejadian.

Hingga berita ini diturunkan, Jalan Thamrin masih ditutup. Sementara warga dan awak media dilarang mendekat ke lokasi kejadian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

 Seorang warga Belanda dirawat di RSPAD 
http://cdn-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/bom-sarinah6_20160114_153547.jpgPetugas menembaki terduga teroris [Tribunnews]

Seorang warga Belanda bernama Johannes Antonius Maria (48 tahun) dirawat di RSPAD Gatot Subroto karena menjadi korban teror bom dan senjata di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

WNA asal Belanda itu beralamat di Jalan Nangka Nomor 106, Jakarta Selatan dan bekerja sebagai tenaga ahli.

Berdasarkan informasi dari UGD RSPAD Gatot Subroto, Johannes mengalami luka-luka, namun tidak dijelaskan secara detil kondisi lukanya.

Sementara itu, penjagaan di sekitar RSPAD Gatot Subroto dilakukan sangat ketat oleh baik TNI maupun Polri bersenjata lengkap.

Sembilan korban pemboman dan penembakan di pos polisi depan Gedung Sarinah dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Dari pantauan Antara, nama-nama sembilan korban terpampang di pusat informasi UGD RSPAD Gatot Subroto.

Sebelumnya, hanya tujuh orang korban yang dirujuk ke RSPAD, namun data terbaru, dua korban lagi yang dirujuk ke ini.

RSPAD pun belum memberikan informasi terkait kondisi para korban.

  Antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.